Kepala BPKA Sebut Jalur Kereta Api Segmen Makassar Tak Mungkin Melayang

Rabu, 20 Juli 2022 - 17:25 WIB
loading...
Kepala BPKA Sebut Jalur...
Kepala Balai Kereta Api (BPKA) Sulawesi Selatan (Sulsel) Andi Amanna Gappa saat memberikan keterangan terkait dengan jalur kereta api segmen Makassar. Foto: Sindonews/Najmi Limonu
A A A
MAKASSAR - Polemik pembangunan jalur kereta api segmen Makassar masih terus bergulir. Sebelumnya, Wali Kota Makasar Moh Ramdhan Pomanto menyatakan penolakannya terhadap desain Kereta Api Sulawesi Selatan di kota daeng.

Orang nomor satu Pemkot Makassar itu meminta jalur kereta api di Kota Daeng dibuat dengan konsep melayang atau elevated. Dia menolak desain landed atau menapak yang diajukan Balai Kereta Api Sulsel.



Menanggapi hal tersebut, Kepala Balai Kereta Api (BPKA) Sulawesi Selatan (Sulsel) Andi Amanna Gappa mengungkapkan, jalur kereta api (KA) untuk segmen Makassar tidak memungkinkan pembangunan untuk melayang (elevated).

Dalam press konferensi yang dilakukan, Amanna Gappa di kantornya, dia mengatakan, pembangunan elevated baru bisa dilakukan jika masuk dalam perkotaan dan masuk juga di jalur utama sehingga tidak ada ruang bebas ketika kontruksi dilakukan secara at grade (bawah).

"Sedangkan trase kita di Makassar itu belum masuk dalam kota. Jalur saat ini masih berupa lahan belum masuk perkotaan, sehingga efesien sekali yah," ujar Amanna di kantor Balai Pengelolaan Kereta Api Sulsel, Rabu, (20/7/2022).

Jika saja, pembangunan rel kereta masuk dalam kawasan perkotaan yang padat, kata dia, maka tidak menuntup kemungkinan itu harus elevated atau terowongan bawah tanah.

"Nanti jika ada perencanaan ke kota yah mau tidak mau harus elevated atau bikin terowongan bawah tanah seperti di Singapura dan Jepang atau di MRT Jakarta itu juga sudah ada," lanjut dia.

Selain itu, dana yang terbatas juga menyulitkan untuk pembangunan rel kereta api elevated. Amanna Gappa mengaku, jika menggunakan kontruksi elevated di Makassar maka biaya yang digunakan cukup besar, perkilo meternya bisa mencapai Rp300 milliar.

"Karena mahal sekali, itu perkilo meternya, itu biayanya Rp300 milliar sementara alokasi anggaran kita saat ini kan memang keterbatasan kemampuan pemerintah sehingga kontruksi. Juga dengan jalur at grade di Makassar dijamin kuat dan tidak ada perpotongan jalan raya," bebernya.
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Menhub Dorong Percepatan...
Menhub Dorong Percepatan Penyelesaian Jalur Kereta Api Maros - Mandai
Proyek Kereta Api Sulsel...
Proyek Kereta Api Sulsel Jadi Atensi Presiden Jokowi
Tarif Gratis Selama...
Tarif Gratis Selama Pengoperasian Terbatas Kereta Api di Sulsel
Bambang Haryo Soroti...
Bambang Haryo Soroti Pembangunan Rel Kereta Api Makassar - Parepare
KA Sulsel Diresmikan...
KA Sulsel Diresmikan 29 Oktober, Presiden Jokowi Belum Dipastikan Hadir
Rekomendasi
Paula Verhoeven soal...
Paula Verhoeven soal Rekaman Suara Minta Maaf ke Baim Wong: Aku Tidak Mau Diceraikan
PAN Beri Sinyal Dukung...
PAN Beri Sinyal Dukung Prabowo di Pilpres 2029, Cak Imin: Tergesa-gesa Amat
Futsal Nation 2025 Resmi...
Futsal Nation 2025 Resmi Digelar, MNCTV Tayangkan Laga Pembuka antara Unggul FC vs Cosmo JNE
Berita Terkini
Ustaz Abdul Somad Resmi...
Ustaz Abdul Somad Resmi Diangkat Jadi Direktur LP3N
16 menit yang lalu
Modus Salurkan Kredit...
Modus Salurkan Kredit Fiktif, Pegawai BUMDes di Kulonprogo Korupsi Rp1,058 Miliar
1 jam yang lalu
Pramono dan EJ Sport...
Pramono dan EJ Sport Dukung Jakarta Menuju Kota Sepeda Internasional
2 jam yang lalu
Tiga Orang Pekerja Hendak...
Tiga Orang Pekerja Hendak Pasang Tiang Wi-Fi di Cibinong Tewas Kesetrum
2 jam yang lalu
Pelamar PPSU dan PJLP...
Pelamar PPSU dan PJLP di Balai Kota Membeludak, Pramono: Pendaftaran di Kelurahan
4 jam yang lalu
Terobosan Kampung Inggris...
Terobosan Kampung Inggris Nature, Belajar di Alam Bebas Tanpa Ruang Kelas
4 jam yang lalu
Infografis
Donald Trump Sebut Negosiasi...
Donald Trump Sebut Negosiasi Nuklir Iran Berjalan Baik
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved