Cerita Nenek Aromi yang Positif COVID-19 Gegara Makan Mi Instan
loading...
A
A
A
GRESIK - Warga Sekapuk, Kecamatan Ujungpangkah, Gresik geger. Nenek Aromi tiba-tiba divonis terpapar COVID-19.
Kini, nenek Aromi sudah kembali ke rumahnya. Perempuan 55 tahun itu sudah dinyatakan sembuh dari COVID-19.
Wanita yang memiliki tiga cucu itu sudah dua pekan berada di rumah. Tetap menerapkan protokol kesehatan. Tidak keluar rumah dan rajin berjemur pagi hari. Dia sempat dirawat di Rumah Sakit Ibnu Sina Gresik selama 37 hari.
Cerita Aromi dinyatakan positif COVID-19, berawal ketika nenek itu hendak membeli makan untuk sahur.
Tapi semua nasi sudah habis. Hanya tinggal mi instan. Dia pun tidak memiliki pilihan lain. Sahur dengan mi instan. Tidak berselang lama nenek Aromi merasakan sakit perut. (Gawat: 20 Ibu Hamil di Kota Surabaya Positif COVID-19).
Hingga pada akhirnya harus dibawa ke Puskesmas. Setelah diperiksa ternyata mengalami infeksi lambung. Nenek yang sudah sepuh itu juga menjalani rapid test. Hasilnya reaktif. Petugas medis pun merujuk Aromi ke RSUD Ibnu Sina Gresik.
Sampai di rumah sakit milik pemerintah dia langsung mendapat perawatan. Diberikan obat yang berjumlah enam item. "Setelah saya minum nafsu makan saya sangat banyak," kata Aromi di kediamannya, Jumat (26/6/2020).
Aromi tidak diperbolehkan langsung pulang. Dia harus opname sambil untuk dilakukan swab. Setelah genap 13 hari di Rumah Sakit, ternyata hasil swabnya positif.
Perempuan beperawakan kurus itu akhirnya kembali dirawat. Setiap hari tidak pernah berhenti mengkonsumsi obat dari dokter.
Setelah menjalani perawatan selama 37 hari, ada kabar baik. Dia dinyatakan negatif COVID-19 setelah dua kali dilakukan swab. "Ibu Aromi dijemput oleh keluarganya," ujar Kapala Desa Sekapuk Abdul Halim.
Kades perintis wisata Setigi itu mengaku bingung dengan penanganan kasus COVID-19 di Gresik. Bagaimana tidak, seorang warganya hanya periksa kesehatan lantaran sakit perut. "Karena sebelumnya habis makan mi instan. Katanya infeksi kantung kemi," ungkap Abdul Halim.
Entah kenapa, setelah dirujuk ke Rumah Sakit akhirnya dinyatakan terkonfirmasi virus corona. Seluruh keluarganya dilakukan rapid test dan isolasi mendiri. "Saya kurang tau, mungkin kena saat perjalanan ke Rumah Sakit atau gimana," katanya.
Meski demikian, saat ini dirinya bersyukur nenek Aromi sudah kembali kerumahnya. Tinggal bersama keluarganya lagi. "Kami tetap sarankan untuk berjemur agar selalu meningkatkan imun. Kondisnya sekarang alhamdulillah sehat," pungkasnya.
Kini, nenek Aromi sudah kembali ke rumahnya. Perempuan 55 tahun itu sudah dinyatakan sembuh dari COVID-19.
Wanita yang memiliki tiga cucu itu sudah dua pekan berada di rumah. Tetap menerapkan protokol kesehatan. Tidak keluar rumah dan rajin berjemur pagi hari. Dia sempat dirawat di Rumah Sakit Ibnu Sina Gresik selama 37 hari.
Cerita Aromi dinyatakan positif COVID-19, berawal ketika nenek itu hendak membeli makan untuk sahur.
Tapi semua nasi sudah habis. Hanya tinggal mi instan. Dia pun tidak memiliki pilihan lain. Sahur dengan mi instan. Tidak berselang lama nenek Aromi merasakan sakit perut. (Gawat: 20 Ibu Hamil di Kota Surabaya Positif COVID-19).
Hingga pada akhirnya harus dibawa ke Puskesmas. Setelah diperiksa ternyata mengalami infeksi lambung. Nenek yang sudah sepuh itu juga menjalani rapid test. Hasilnya reaktif. Petugas medis pun merujuk Aromi ke RSUD Ibnu Sina Gresik.
Sampai di rumah sakit milik pemerintah dia langsung mendapat perawatan. Diberikan obat yang berjumlah enam item. "Setelah saya minum nafsu makan saya sangat banyak," kata Aromi di kediamannya, Jumat (26/6/2020).
Aromi tidak diperbolehkan langsung pulang. Dia harus opname sambil untuk dilakukan swab. Setelah genap 13 hari di Rumah Sakit, ternyata hasil swabnya positif.
Perempuan beperawakan kurus itu akhirnya kembali dirawat. Setiap hari tidak pernah berhenti mengkonsumsi obat dari dokter.
Setelah menjalani perawatan selama 37 hari, ada kabar baik. Dia dinyatakan negatif COVID-19 setelah dua kali dilakukan swab. "Ibu Aromi dijemput oleh keluarganya," ujar Kapala Desa Sekapuk Abdul Halim.
Kades perintis wisata Setigi itu mengaku bingung dengan penanganan kasus COVID-19 di Gresik. Bagaimana tidak, seorang warganya hanya periksa kesehatan lantaran sakit perut. "Karena sebelumnya habis makan mi instan. Katanya infeksi kantung kemi," ungkap Abdul Halim.
Entah kenapa, setelah dirujuk ke Rumah Sakit akhirnya dinyatakan terkonfirmasi virus corona. Seluruh keluarganya dilakukan rapid test dan isolasi mendiri. "Saya kurang tau, mungkin kena saat perjalanan ke Rumah Sakit atau gimana," katanya.
Meski demikian, saat ini dirinya bersyukur nenek Aromi sudah kembali kerumahnya. Tinggal bersama keluarganya lagi. "Kami tetap sarankan untuk berjemur agar selalu meningkatkan imun. Kondisnya sekarang alhamdulillah sehat," pungkasnya.
(nag)