Prabowo Berharap Hasil Kongres Fatayat NU Hasilkan Terobosan Positif

Jum'at, 15 Juli 2022 - 20:39 WIB
loading...
Prabowo Berharap Hasil...
Menhan Prabowo Subianto usai membuka secara resmi Kongres XVI Fatayat NU di Jakabaring Sport City (JSC) Palembang, Sumatera Selatan. Foto/SINDOnews/Dede Febriansyah
A A A
PALEMBANG - Menteri Pertahanan (Menhan), Prabowo Subianto membuka secara resmi Kongres XVI Fatayat Nahdlatul Ulama (NU) di Main Dinning Hall Wisma Atlet, Jakabaring Sport City (JSC) Palembang, Sumatera Selatan.

Kongres ini diharapkan menghasilkan memiliki terobosan yang membawa kemajuan bagi organisasi.



Prabowo mengatakan, Fatayat NU merupakan organisasi yang luar biasa. Apalagi peran serta perempuan sangat penting dalam segala hal, khususnya dalam perkembangan di Indonesia.

"Ini organisasi wanita yang besar. Kita harapkan dengan digelarnya kongres ini, dapat menghasilkan program hingga Ketum yang mampu mengembangkan organisasi lebih maju ke depannya," ujarnya, Jumat (15/7/2022).

Sementara itu, Gubernur Sumsel Herman Deru mengatakan, bahwa suatu kehormatan untuk Sumsel yang dipercaya menjadi lokasi Kongres XVI Fatayat NU se-Indonesia.

"Wilayah kita ini dikenal dengan daerah yang sangat kondusif di mana even-even besar digelar. Termasuk ini, daerah kita akan diramaikan oleh perempuan muda muslim dari Fatayat NU," jelasnya.


Di tempat sama, Ketua Umum PP Fatayat NU, Anggia Erma Rini menjelaskan, kongres tersebut digelar untuk memilih pimpinan pusat yang tertunda selama dua tahun akibat pandemi COVID-19.

"Proses regenerasi kepemimpinan di tingkat pusat dilakukan melalui Kongres yang diamanatkan oleh Peraturan Dasar/Peraturan Rumah Tangga (PD/PRT) Fatayat NU. Kongres seharusnya berlangsung lima tahun sekali, tapi harus mundur karena situasi pandemi Covid-19," ucapnya.



Fatayat NU memiliki sekitar 10 juta anggota yang tersebar di 34 pimpinan wilayah tingkat provinsi, 480 pimpinan cabang tingkat kabupaten/kota, pimpinan anak cabang pada tingkat kecamatan, dan pimpinan ranting pada tingkat desa/kelurahan di seluruh Indonesia.

Anggia menjelaskan bahwa perempuan memiliki peran mendasar dan sentral dalam mendukung ketahanan pangan nasional. Sebab, kecenderungan perempuan bisa mengakomodir dan bertindak sebagai pengelola pangan di lingkungan masing-masing.

"Ini berpengaruh besar terhadap ketahanan pangan nasional dan isu stunting yang juga sedang melanda masyarakat tertentu," pungkasnya.
(shf)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2284 seconds (0.1#10.140)