Dialog Kebangsaan di Malang, Kepala BNPT: Lindungi Generasi Muda dari Ideologi Radikal

Jum'at, 15 Juli 2022 - 19:12 WIB
loading...
A A A
BNPT dan seluruh masyarakat perlu menyiapkan agar generasi muda Indonesia agar tidak terlena, tidak sadar, dan bagian dari kegiatan yang mereka (kelompok radikal terorisme) rencanakan.

“Diawali dengan narasi-narasi yang awalnya mengundang simpati, yang akhirnya menghalalkan kekerasan untuk mencapai tujuan. Itu yang menjadi ciri khas ideologi terorisme,” ungkapnya.

Dia menambahkan, ideologi terorisme sangat mengancam keutuhan bangsa. Ironisnya, untuk menyebarkan paham kekerasannya itu, kelompok radikal terorisme menggunakan dalil-dalil agama.

“Jadi ideologi terorisme sebenarnya pihak-pihak yang menyalahgunaan agama karena kekerasan yang mereka anut sejalan dengan nilai agama,”tuturnya.

Ia memberi contoh tokoh teroris Dr Azahari yang tertembak mati oleh aparat kepolisian di Kota Batu, 9 November 2005, dimana emanfaatkan generasi terpelajar dan meracuni dengan ideologi terorisme.

Awalnya dia mengajak anak muda-muda dengan menyampaikan dakwah yang menarik. Saat orang tertarik, mereka kemudian menanamkan doktrin-doktrin yang menghalalkan kekerasan.



“Itu kita harus mewaspadai. Hari ini kita silaturahmi dan dialog kebangsaan ini utuk kembali mengingatkan kepada kita semua, kalau hari ini kita sudah memahami itu ancaman itu tentu sangat bagus, tapi bagaimana dengan generasi muda kita,” tandasnya.

Boy Rafli menggarisbawahi generasi muda sebagai kelompok paling rentan terpapar ideologi terorisme.“Jadi ini adalah kesesatan tidak boleh terjadi. BNPT mengajak untuk terus mengembangkan kepedulian kepada generasi muda agar tidak tersesat,” tandasnya.

Sementara Wakil Wali Kota Batu Punjul Santoso menyatakan pihaknya melaksanakan pencegahan radikalisme secara dini dengan berbagai forum masyarakat, pusat pendidikan hingga penguatan wawasan kebangsaan.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2209 seconds (0.1#10.140)