Pengembangan Gas Lapangan JTB Bojonegoro Diapresiasi KSP dan Ditjen Migas
loading...
A
A
A
Sementara, Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Ditjen Migas) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Tutuka Ariadji juga memberikan apresiasi.
Menurut Tutuka, Proyek JTB yang dioperatori oleh PEPC akan segera memasuki tahap gas in pada Juli ini dan merupakan tahapan penting (milestones) dalam perjalanan pengembangan proyek di lapangan ini.
Gas in adalah pengaliran gas dari sumber sumurnya menuju GPF untuk diolah sebelum memasuki tahap on stream. Untuk itu, pada tahapan yang cukup krusial ini, Tutuka mengajak semua pihak untuk berdoa bersama agar proses ini dapat berjalan dengan lancar dan aman.
“Semoga proses gas in yang akan berlangsung dalam waktu dekat ini dapat berjalan sukses, baik dan aman serta terus berlanjut hingga siap untuk akhirnya on stream,” ujarnya saat berkeliling di GPF.
Dia berharap dalam tahap gas in nanti seluruh proses dan tahapan dilalui dengan menerapkan aspek safety yang baik. Ditekankan oleh Tutuka agar aspek keselamatan terus diutamakan karena safety merupakan core value dalam industri hulu migas.
"Yang utama adalah safety. Pekerjaan kan sudah 97-98 persen, jadi safety ini yang harus diperhatikan. Safety ini mungkin sesuatu yang tidak dapat dilihat oleh masyarakat, tapi ini perlu dipastikan sebelum gas in. Suatu hal yang tidak dapat ditawar, karena memang di industri migas safety itu paling ketat penerapannya dan menjadi perhatian nomor satu,” imbuhnya.
Direktur Utama PEPC Awang Lazuardi menyampaikan bahwa sebelumnya PEPC JTB telah mempersiapkan operator yang merupakan putra-putri terbaik asli Bojonegoro untuk mengoperasikan proyek gas JTB ini.
Mereka mengikuti proses penyaringan yang diadakan oleh PEPC JTB melalui program apprentice yang didukung dan telah mendapatkan persetujuan dari SKK Migas.
"Dapat kami sampaikan, bahwa sebanyak 108 putra putri terbaik Bojonegoro yang telah mengikuti seleksi sebelumnya untuk menjadi operator JTB saat ini sudah menjadi pekerja di PEPC sebagai Junior Operator," ungkapnya.
Awang menyampaikan ucapan terima kasih atas dukungan yang terus diberikan oleh pemerintah melalui Direktorat Jenderal Migas dan KSP dalam menyukseskan proyek Gas JTB. Pihaknya juga menegaskan tentang pentingnya aspek keselamatan dalam fasilitas ini.
Menurut Tutuka, Proyek JTB yang dioperatori oleh PEPC akan segera memasuki tahap gas in pada Juli ini dan merupakan tahapan penting (milestones) dalam perjalanan pengembangan proyek di lapangan ini.
Gas in adalah pengaliran gas dari sumber sumurnya menuju GPF untuk diolah sebelum memasuki tahap on stream. Untuk itu, pada tahapan yang cukup krusial ini, Tutuka mengajak semua pihak untuk berdoa bersama agar proses ini dapat berjalan dengan lancar dan aman.
“Semoga proses gas in yang akan berlangsung dalam waktu dekat ini dapat berjalan sukses, baik dan aman serta terus berlanjut hingga siap untuk akhirnya on stream,” ujarnya saat berkeliling di GPF.
Dia berharap dalam tahap gas in nanti seluruh proses dan tahapan dilalui dengan menerapkan aspek safety yang baik. Ditekankan oleh Tutuka agar aspek keselamatan terus diutamakan karena safety merupakan core value dalam industri hulu migas.
"Yang utama adalah safety. Pekerjaan kan sudah 97-98 persen, jadi safety ini yang harus diperhatikan. Safety ini mungkin sesuatu yang tidak dapat dilihat oleh masyarakat, tapi ini perlu dipastikan sebelum gas in. Suatu hal yang tidak dapat ditawar, karena memang di industri migas safety itu paling ketat penerapannya dan menjadi perhatian nomor satu,” imbuhnya.
Direktur Utama PEPC Awang Lazuardi menyampaikan bahwa sebelumnya PEPC JTB telah mempersiapkan operator yang merupakan putra-putri terbaik asli Bojonegoro untuk mengoperasikan proyek gas JTB ini.
Mereka mengikuti proses penyaringan yang diadakan oleh PEPC JTB melalui program apprentice yang didukung dan telah mendapatkan persetujuan dari SKK Migas.
"Dapat kami sampaikan, bahwa sebanyak 108 putra putri terbaik Bojonegoro yang telah mengikuti seleksi sebelumnya untuk menjadi operator JTB saat ini sudah menjadi pekerja di PEPC sebagai Junior Operator," ungkapnya.
Awang menyampaikan ucapan terima kasih atas dukungan yang terus diberikan oleh pemerintah melalui Direktorat Jenderal Migas dan KSP dalam menyukseskan proyek Gas JTB. Pihaknya juga menegaskan tentang pentingnya aspek keselamatan dalam fasilitas ini.