Hasilkan Konten Budaya, Bacarita Digital Diharapkan Jadi Agenda Rutin
loading...
A
A
A
MAKASSAR - Direktur Perfilman, Musik dan Media Dirjen Kebudayaan dan Kemendikbudristek , Ahmad Mahendra membuka secara resmi kegiatan Bacarita Digital dengan program Penulisan Outline Audio Visual, di Rumata Art Space, Sabtu (2/7/2022).
Ahmad Mahedra memberikan apresiasi terhadap inisiasi Rumata dalam memberikan wadah edukasi bagi para konten kreator yang ada di Indonesia Bagian Timur mengenai tahap memproduksi serial konten audio visual yang baik, utamanya terkait budaya dan kehidupan warga pedesaan.
“Kita mengapresiasi kegiatan ini yang memang sebenarnya telah kita susun dilaksanakan di Flores, Maumere, NTT, tapi Rumata lebih dulu mengadakan kegiatan ini jadi ini sangat luar biasa,” paparnya.
Menurutnya, kegiatan ini dirasa sangat penting dilaksanakan guna menggalakkan konten media dari segi pertunjukan konten yang dapat menarasikan daerah masing-masing, melihat setiap daerah memiliki konsep budaya dan pola perilaku yang beragam. Sehingga dirasa penting memperkuat kapasitas melalui pelatihan konten kreator.
“Kita mempunyai banyak program namun tidak berhasil, sehingga ini salah satu yang kita butuhkan bagaimana untuk narasi kita fokus melihat ini bagian dari menghasilkan konten, jadi Direktorat kami berkepentingan makanya kita langsung setuju dengan program ini,” tegasnya.
Dirinya berharap, kegiatan ini harus terus dilaksanakan karena pentingnya para konten kreator menggambarkan daerah yang ada di wilayah Timur Indonsia. Hal ini tak terlepas dari potensi di wilayah tersebut juga terbilang cukup besar baik dari segi pariwisata maupun kebudayaan.
“Kita menginginkan kegiatan ini harus terus terlaksana, minimal tiga tahun kegiatan ini harus ada dan saya berharap hasil dari konten ini memperkuat lokal, itu yang sangat penting untuk diceritakan sehingga menjadi wahana kompleks,” pungkasnya.
“Ke depan semoga bisa mulus dan bisa luas dan khusus untuk Kawasan Timur ini dapat terus dilaksanakan kegiatan seperti ini,” sambung Ahmad Mahedra.
Sementara itu, Direktur SEAscreen Academy, Riri Riza menyampaikan, hadirnya Bacarita Digital ini sebagai bagian dari upaya mendorong komunitas konten kreator menciptakan karya yang lebih berintegritas dan inklusif.
“Pelaksanaan kegiatan ini bagian dari upaya untuk mendorong komunitas untuk menciptakan konten yang lebih integritas. Bagaimana caranya agar menciptakan hasil karya konten tidak lagi bentuk film tetapi lebih kepada konten digital yang didistribusi lebih luas lagi baik di YouTube, Instagram, dan sebagainya,” tegasnya.
Dia berharap melalui dukungan pemerintah, lokakarya dalam tradisi pelatihan ini diharap dapat berlangsung setiap tahunnya sehingga banyak menciptakan konten kreator yang memiliki kapasitas memadai.
“Peserta Pangkep, Sumba Tengah NTT, Jayapura Papua, telah komitmen mengikuti pelatihan di tiga tahapan. Kami menyusun program teman-teman tidak hanya datang ke Makassar akan tetapi didampingi juga ke lokasi saat produksi di bulan Agustus mendatang,” katanya.
“Kita berharap komunitas ini dapat berlanjut dan terus beproduksi di tahun-tahun selanjutnya,” pungkas Riri.
Ahmad Mahedra memberikan apresiasi terhadap inisiasi Rumata dalam memberikan wadah edukasi bagi para konten kreator yang ada di Indonesia Bagian Timur mengenai tahap memproduksi serial konten audio visual yang baik, utamanya terkait budaya dan kehidupan warga pedesaan.
“Kita mengapresiasi kegiatan ini yang memang sebenarnya telah kita susun dilaksanakan di Flores, Maumere, NTT, tapi Rumata lebih dulu mengadakan kegiatan ini jadi ini sangat luar biasa,” paparnya.
Menurutnya, kegiatan ini dirasa sangat penting dilaksanakan guna menggalakkan konten media dari segi pertunjukan konten yang dapat menarasikan daerah masing-masing, melihat setiap daerah memiliki konsep budaya dan pola perilaku yang beragam. Sehingga dirasa penting memperkuat kapasitas melalui pelatihan konten kreator.
“Kita mempunyai banyak program namun tidak berhasil, sehingga ini salah satu yang kita butuhkan bagaimana untuk narasi kita fokus melihat ini bagian dari menghasilkan konten, jadi Direktorat kami berkepentingan makanya kita langsung setuju dengan program ini,” tegasnya.
Dirinya berharap, kegiatan ini harus terus dilaksanakan karena pentingnya para konten kreator menggambarkan daerah yang ada di wilayah Timur Indonsia. Hal ini tak terlepas dari potensi di wilayah tersebut juga terbilang cukup besar baik dari segi pariwisata maupun kebudayaan.
“Kita menginginkan kegiatan ini harus terus terlaksana, minimal tiga tahun kegiatan ini harus ada dan saya berharap hasil dari konten ini memperkuat lokal, itu yang sangat penting untuk diceritakan sehingga menjadi wahana kompleks,” pungkasnya.
“Ke depan semoga bisa mulus dan bisa luas dan khusus untuk Kawasan Timur ini dapat terus dilaksanakan kegiatan seperti ini,” sambung Ahmad Mahedra.
Sementara itu, Direktur SEAscreen Academy, Riri Riza menyampaikan, hadirnya Bacarita Digital ini sebagai bagian dari upaya mendorong komunitas konten kreator menciptakan karya yang lebih berintegritas dan inklusif.
“Pelaksanaan kegiatan ini bagian dari upaya untuk mendorong komunitas untuk menciptakan konten yang lebih integritas. Bagaimana caranya agar menciptakan hasil karya konten tidak lagi bentuk film tetapi lebih kepada konten digital yang didistribusi lebih luas lagi baik di YouTube, Instagram, dan sebagainya,” tegasnya.
Dia berharap melalui dukungan pemerintah, lokakarya dalam tradisi pelatihan ini diharap dapat berlangsung setiap tahunnya sehingga banyak menciptakan konten kreator yang memiliki kapasitas memadai.
“Peserta Pangkep, Sumba Tengah NTT, Jayapura Papua, telah komitmen mengikuti pelatihan di tiga tahapan. Kami menyusun program teman-teman tidak hanya datang ke Makassar akan tetapi didampingi juga ke lokasi saat produksi di bulan Agustus mendatang,” katanya.
“Kita berharap komunitas ini dapat berlanjut dan terus beproduksi di tahun-tahun selanjutnya,” pungkas Riri.
(agn)