Kapolda Papua: Teror KKB Meningkat, 44 Kasus selama Semester 1 Tahun 2022
loading...
A
A
A
JAYAPURA - Kapolda Papua , Irjen Pol Mathius D. Fachiri menyebut aksi teror yang dilakukan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) mengalami peningkatan di Semester 1 Tahun 2022, yakni sebanyak 44 kasus teror.
Angka ini meningkat 11 kasus dari tahun sebelumnya, dan menyebar di hampir seluruh wilayah Pegunungan Papua, seperti di Kabupaten Yahukimo, Intan Jaya, Puncak, Pania, Puncak Jaya Kabupaten Nduga, Kabupaten Pegunungan Bintang, Kabupaten Yalimo, Kabupaten Jayawijaya dan Kabupaten Deiyai.
"Terjadi peningkatan sebanyak 11 kasus dari 33 kasus di semester 1 tahun 2021 menjadi 44 kasus di Semester 1 Tahun 2022," jelas Irjen Pol Mathius dalam laporan refleksi Semester 1 Tahun 2022 Polda Papua di Mapolda Papua, Kamis (30/6).
Dalam kasus tersebut, lanjut Kapolda, terdapat korban dari pihak TNI Polri dan masyarakat. Yaitu anggota TNI meninggal dunia sebanyak 7 orang dan 12 orang luka sementara anggota Polri 1 orang meninggal dunia dan 2 orang mengalami luka.
"Untuk masyarakat meninggal dunia sebanyak 17 orang dan 5 luka-luka. Korban dari kelompok KKB sebanyak 3 orang," jelas Kapolda Papua Irjen Pol Mathius D. Fachiri.
KKB, kata Kapolda, masih menjadi ancaman yang menimbulkan ketakutan bagi warga masyarakat khususnya pendatang. Aparat keamanan tetap mengedepankan pendekatan kesejahteraan dalam penanganan kelompok kriminal bersenjata.
"Pemerintah daerah khususnya para bupati diminta untuk tampil di depan agar masyarakat tidak merasa canggung terlibat dalam kegiatan kepolisian. Kepala daerah harus ada di tengah-tengah masyarakatnya. Karena masyarakat membutuhkan kepala daerah untuk menyelesaikan berbagai persoalan di daerahnya," kata Kapolda.
Kapolda memberi contoh Kabupaten Intan Jaya dan Pegunungan Bintang yang sudah berlangsung kondusif karena bupatinya ada di tengah-tengah masyarakatnya."Terbukti dengan adanya mereka (kepala daerah) berbagai persoalan kita bisa komunikasikan dan dapat diselesaikan," pungkasnya.
Angka ini meningkat 11 kasus dari tahun sebelumnya, dan menyebar di hampir seluruh wilayah Pegunungan Papua, seperti di Kabupaten Yahukimo, Intan Jaya, Puncak, Pania, Puncak Jaya Kabupaten Nduga, Kabupaten Pegunungan Bintang, Kabupaten Yalimo, Kabupaten Jayawijaya dan Kabupaten Deiyai.
"Terjadi peningkatan sebanyak 11 kasus dari 33 kasus di semester 1 tahun 2021 menjadi 44 kasus di Semester 1 Tahun 2022," jelas Irjen Pol Mathius dalam laporan refleksi Semester 1 Tahun 2022 Polda Papua di Mapolda Papua, Kamis (30/6).
Dalam kasus tersebut, lanjut Kapolda, terdapat korban dari pihak TNI Polri dan masyarakat. Yaitu anggota TNI meninggal dunia sebanyak 7 orang dan 12 orang luka sementara anggota Polri 1 orang meninggal dunia dan 2 orang mengalami luka.
"Untuk masyarakat meninggal dunia sebanyak 17 orang dan 5 luka-luka. Korban dari kelompok KKB sebanyak 3 orang," jelas Kapolda Papua Irjen Pol Mathius D. Fachiri.
KKB, kata Kapolda, masih menjadi ancaman yang menimbulkan ketakutan bagi warga masyarakat khususnya pendatang. Aparat keamanan tetap mengedepankan pendekatan kesejahteraan dalam penanganan kelompok kriminal bersenjata.
Baca Juga
"Pemerintah daerah khususnya para bupati diminta untuk tampil di depan agar masyarakat tidak merasa canggung terlibat dalam kegiatan kepolisian. Kepala daerah harus ada di tengah-tengah masyarakatnya. Karena masyarakat membutuhkan kepala daerah untuk menyelesaikan berbagai persoalan di daerahnya," kata Kapolda.
Kapolda memberi contoh Kabupaten Intan Jaya dan Pegunungan Bintang yang sudah berlangsung kondusif karena bupatinya ada di tengah-tengah masyarakatnya."Terbukti dengan adanya mereka (kepala daerah) berbagai persoalan kita bisa komunikasikan dan dapat diselesaikan," pungkasnya.
(don)