Vision+ Semarakkan Ubud Food Festival 2022 Lewat Once Upon a Time in Chinatown
loading...
A
A
A
Sementara Lukman Sardi mengungkapkan, kegiatan Ubud Food Festival sangat seru. Keterlibatan Vision+ di Ubud Food Festival ini, karena dokumenter "Once Upon a Time in Chinatown", turut ditayangkan di acara ini.
"Dokumenter Once Upon a Time in Chinatown menceritakan kultur kuliner kita, dan ini sangat pas kalau ditayangkan di Ubud Food Festival. Dokumentasi ini menunjukkan kuliner kita luar biasa banget. Kuliner kita tak sekedar makanan, namun ada cerita, sejarah, dan perbaduan budaya," ungkap Lukman Sardi.
Hal senada juga diungkapkan Zack Lee. Menurutnya, makanan itu menyatukan semua orang. Apapun ras, agama, dan negaranya, makanan dapat menyatukan semua perbedaan. "Melalui dokumenter Once Upon a Time in Chinatown ini, aku mau menyampaikan melalui makanan bisa saling mengasihi, dan berkumpul sebagai umat manusia," terangnya.
Ubud Food Festival Manager, Ermayanthi tahun ini berkesempatan bekerjasama dengan Vision+, dengan pemutaran film dokumenter tentang kuliner. "Tentunya ini sangat bagus. Kita berharap kerjasama dapat terus berlanjut, untuk mengembangkan kuliner nusantara," terangnya.
Once Upon a Time in Chinatown menurut Sheila Timothy adalah sebuah seri dokumenter, yang bercerita tentang tujuh restoran legendaris di pecinan. "Dari seri dokumenter ini, kita bisa belajar tentang makanan dan masakan yang bercerita tentang keluarganya, serta perjuangannya. Melalui akanan dan masakan dapat menjadi media membangkitkan rasa, suka cita, dan kebersamaan," imbuhnya.
Festival Founder and Director Ubud Food Festival, Janet Deneefe mengaku sangat senang Ubud Food festival 2022 ini dapat digelar kembali, dan bekerjasama dengan Vision+ untuk semakin mengembangkan industri kuliner.
"Dokumenter Once Upon a Time in Chinatown menceritakan kultur kuliner kita, dan ini sangat pas kalau ditayangkan di Ubud Food Festival. Dokumentasi ini menunjukkan kuliner kita luar biasa banget. Kuliner kita tak sekedar makanan, namun ada cerita, sejarah, dan perbaduan budaya," ungkap Lukman Sardi.
Hal senada juga diungkapkan Zack Lee. Menurutnya, makanan itu menyatukan semua orang. Apapun ras, agama, dan negaranya, makanan dapat menyatukan semua perbedaan. "Melalui dokumenter Once Upon a Time in Chinatown ini, aku mau menyampaikan melalui makanan bisa saling mengasihi, dan berkumpul sebagai umat manusia," terangnya.
Ubud Food Festival Manager, Ermayanthi tahun ini berkesempatan bekerjasama dengan Vision+, dengan pemutaran film dokumenter tentang kuliner. "Tentunya ini sangat bagus. Kita berharap kerjasama dapat terus berlanjut, untuk mengembangkan kuliner nusantara," terangnya.
Once Upon a Time in Chinatown menurut Sheila Timothy adalah sebuah seri dokumenter, yang bercerita tentang tujuh restoran legendaris di pecinan. "Dari seri dokumenter ini, kita bisa belajar tentang makanan dan masakan yang bercerita tentang keluarganya, serta perjuangannya. Melalui akanan dan masakan dapat menjadi media membangkitkan rasa, suka cita, dan kebersamaan," imbuhnya.
Baca Juga
Festival Founder and Director Ubud Food Festival, Janet Deneefe mengaku sangat senang Ubud Food festival 2022 ini dapat digelar kembali, dan bekerjasama dengan Vision+ untuk semakin mengembangkan industri kuliner.
(eyt)