UPDATE COVID 19: Korban Tewas di Seluruh Dunia Tembus 200 Ribu Jiwa
loading...
A
A
A
JAKARTA - Korban tewas akibat infeksi COVID-19, menembus angka 200 ribu jiwa lebih. PBB pun telah meluncurkan upaya vaksin global COVID-19.
Dinukil dari situs pemantau online, worldometers.info, Minggu (26/4/2020), virus yang muncul pertama kali di Wuhan, China ini telah menewaskan 203.138 orang di seluruh dunia. Sebanyak 2.918.855 telah terinfeksi dan 836.486 dinyatakan sembuh.
Amerika Serikat (AS) masih menjadi negara tertinggi dalam hal jumlah kasus infeksi dan korban meninggal di dunia. Sebanyak 960.446 kasus infeksi terjadi di AS dengan 54.247 orang meninggal dan 118.162 sembuh. (BACA JUGA: Waspada! Penyebaran Covid-19 Masuk Masa Transmisi Lokal di Medan)
Di Eropa, jumlah kasus terbanyak tercatat ada di Spanyol dengan 223.759 kasus, terbanyak kedua di dunia. Sedangkan kasus kematian tertinggi berada di Italia dengan 26.384 dari 195.352 kasus atau terbanyak ketiga di dunia. Spanyol sendiri mencatat angka kematian sebanyak 22.902.
Prancis dan Jerman masuk dalam urutan lima besar kasus infeksi COVID-19 terbanyak di dunia. Prancis dengan 161.488 kasus dengan angka kematian mencapai 22.614. Sementara Jerman mencatat kasus sebanyak 156.418 dengan jumlah kematian sebanyak 5.873. Jumlah kematian di Jerman ini menjadi yang paling sedikit di antara lima negara dengan kasus terbesar.
Di Indonesia, tren pasien yang sembuh lebih banyak dari korban meninggal terus berlanjut. Sebanyak 1.042 orang dinyatakan sembuh dari COVID-19 dengan jumlah kasus mencapai 8.607 dan korban meninggal mencapai 720 jiwa.
Terus bertambahnya jumlah korban meninggal akibat COVID-19 di seluruh dunia hingga mencapai 200 ribu jiwa membuat PBB meluncurkan upaya global vaksin untuk virus Corona baru tersebut.
virus Corona telah memaksa penelitian medis pada virus untuk bergerak dengan kecepatan yang belum pernah terjadi sebelumnya. Namun perawatan efektif masih jauh dan pemimpin PBB mengatakan upaya itu akan membutuhkan kerja sama pada skala global.
"Kami menghadapi musuh publik global tidak seperti yang lain," ucap Sekretaris Jenderal (Sekjen) PBB Antonio Guterres pada pertemuan virtual. (BACA JUGA: Wakil Menhan Dorong Industri Pertahanan Ikut Produksi Ventilator)
Ia pun meminta organisasi internasional, para pemimpin dunia dan sektor swasta untuk bergabung dalam upaya tersebut.
"Dunia yang bebas COVID-19 membutuhkan upaya kesehatan masyarakat paling masif dalam sejarah," serunya.
"Vaksin apa pun harus aman, terjangkau, dan tersedia untuk semua," kata Guterres pada pertemuan itu, yang juga dihadiri oleh para pemimpin Jerman dan Prancis itu.
Dinukil dari situs pemantau online, worldometers.info, Minggu (26/4/2020), virus yang muncul pertama kali di Wuhan, China ini telah menewaskan 203.138 orang di seluruh dunia. Sebanyak 2.918.855 telah terinfeksi dan 836.486 dinyatakan sembuh.
Amerika Serikat (AS) masih menjadi negara tertinggi dalam hal jumlah kasus infeksi dan korban meninggal di dunia. Sebanyak 960.446 kasus infeksi terjadi di AS dengan 54.247 orang meninggal dan 118.162 sembuh. (BACA JUGA: Waspada! Penyebaran Covid-19 Masuk Masa Transmisi Lokal di Medan)
Di Eropa, jumlah kasus terbanyak tercatat ada di Spanyol dengan 223.759 kasus, terbanyak kedua di dunia. Sedangkan kasus kematian tertinggi berada di Italia dengan 26.384 dari 195.352 kasus atau terbanyak ketiga di dunia. Spanyol sendiri mencatat angka kematian sebanyak 22.902.
Prancis dan Jerman masuk dalam urutan lima besar kasus infeksi COVID-19 terbanyak di dunia. Prancis dengan 161.488 kasus dengan angka kematian mencapai 22.614. Sementara Jerman mencatat kasus sebanyak 156.418 dengan jumlah kematian sebanyak 5.873. Jumlah kematian di Jerman ini menjadi yang paling sedikit di antara lima negara dengan kasus terbesar.
Di Indonesia, tren pasien yang sembuh lebih banyak dari korban meninggal terus berlanjut. Sebanyak 1.042 orang dinyatakan sembuh dari COVID-19 dengan jumlah kasus mencapai 8.607 dan korban meninggal mencapai 720 jiwa.
Terus bertambahnya jumlah korban meninggal akibat COVID-19 di seluruh dunia hingga mencapai 200 ribu jiwa membuat PBB meluncurkan upaya global vaksin untuk virus Corona baru tersebut.
virus Corona telah memaksa penelitian medis pada virus untuk bergerak dengan kecepatan yang belum pernah terjadi sebelumnya. Namun perawatan efektif masih jauh dan pemimpin PBB mengatakan upaya itu akan membutuhkan kerja sama pada skala global.
"Kami menghadapi musuh publik global tidak seperti yang lain," ucap Sekretaris Jenderal (Sekjen) PBB Antonio Guterres pada pertemuan virtual. (BACA JUGA: Wakil Menhan Dorong Industri Pertahanan Ikut Produksi Ventilator)
Ia pun meminta organisasi internasional, para pemimpin dunia dan sektor swasta untuk bergabung dalam upaya tersebut.
"Dunia yang bebas COVID-19 membutuhkan upaya kesehatan masyarakat paling masif dalam sejarah," serunya.
"Vaksin apa pun harus aman, terjangkau, dan tersedia untuk semua," kata Guterres pada pertemuan itu, yang juga dihadiri oleh para pemimpin Jerman dan Prancis itu.
(vit)