Lapas-Rutan di Jateng Diminta Serius Terapkan Protokol Kesehatan

Rabu, 24 Juni 2020 - 16:24 WIB
loading...
Lapas-Rutan di Jateng Diminta Serius Terapkan Protokol Kesehatan
Kepala Kanwilkumham Jateng Priyadi saat menghadiri acara sertijab kepala Rutan Salatiga, Rabu (24/6/2020). Foto/IST
A A A
SALATIGA - Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM (Kanwilkumham) Provinsi Jawa Tengah (Jateng) meminta seluruh pimpinan rumah tahanan negara (Rutan) maupun lembaga pemasyarakat (Lapas) di Jateng untuk mengoptimalkan upaya pencegahan penularan virus Corona (COVID-19).

Lapas dan Rutan harus serius menerapkan protokol kesehatan.Kepala Kanwilkumham Jateng Priyadi mengatakan, menjelang penerapan new normal Rutan dan Lapas menjadi perhatian Kemenkumham.

"Kami sudah mengunjungi balai pemasyarakat termasuk rutan dan lapas serta imigrasi, 90% catatan kami adalah menyangkut protokol kesehatan dalam menyambut new normal. Karena itu kami minta protokol kesehatan terus dijadikan perhatian semua," katanya disela-sela menghadiri sertijab Kepala Rutan Salatiga, Rabu (24/6/2020) (Baca:Kodam IV/Diponegoro Diterjunkan Selamatkan Pendangkalan Danau Rawa Pening)

Menurutnya, dari 90% hasil pengamatan ke beberapa instansi pelayanan di bawah Kemenkumham Jateng, Rutan dan Lapas dinilai paling rawan terjadi penularan COVID-19. Itutu karena kapasitas baik Rutan maupun Lapas seringkali melebihi jumlah ketentuan.

Maka, kata dia, kesiapan masing-masing pimpinan dalam memperhatikan protokol kesehatan menjelang penerapan new normal menjadi hal yang penting. "Untuk itu, kebersihan dan keindahan menjadi tolok ukur setiap pimpinan Lapas dan Rutan. Kemudian standar pelayanan prosedur supaya dipastikan benar dilaksanakan," katanya

Lebih jauh dia mengatakan, banyaknya Lapas maupun Rutan yang kelebihan kapasitas ini menjadi masalah karena sangat sulit menerapkan protokol kesehatan seperti menjaga jarak oleh masing-masing narapidana. Karena itu, dia berharap potensi kerawanan penularan COVID-19 di lingkungan tahanan supaya menjadi perhatian dan pimpinan Rutan atau Lapas.

“Para pimpinan kami harap bisa membuat terobosan-terobosan terkait optimalisasi protokol kesehatan. Ini harus ada penekanan program,” pungkasnya.
(don)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2419 seconds (0.1#10.140)