Cegah Omicron BA4 dan BA5 Masuk, Petugas Perketat Terminal Kedatangan Bandara Ngurah Rai
loading...
A
A
A
DENPASAR - Kasus Omicron varian BA4 dan BA5 sempat ditemukan di Bali dari pelaku perjalanan luar negeri (PPLN). Mencegah virus itu masuk lagi, kedatangan PPLN di Bandara Ngurah Rai kini diawasi ketat.
"Di lapangan, thermal scanner masih kita aktifkan. Kalau suhunya di atas 37, kita sisihkan dulu," kata General Manager PT Angkasa Pura I Bandara Ngurah Rai, Handy Heryudhitiawan, Rabu (15/6/2022).
Selain itu, lanjut dia, petugas dari Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) setiap hari melakukan profiling kepada penumpang, utamanya di terminal kedatangan internasional.
Petugas KKP lalu akan mendekati penumpang yang menunjukkan gejala kurang sehat. Mereka lalu akan ditanya kondisi kesehatannya sebelum diizinkan masuk Bali.
Prosedur serupa juga diterapkan kepada calon penumpang yang akan meninggalkan Bali. "Kita ingin pastikan penumpang yang tiba maupun akan terbang dalam kondisi sehat," ujar Handy.
Sebelumnya kasus omicron varian BA4 dan BA5 sempat ditemukan di Bali dalam forum Global Platform for Disaster Risk Reduction (GPDRR). Namun temuan itu belum berdampak pada munculnya lonjakan kasus COVID-19.
"Sejauh ini tidak terlihat adanya lonjakan kasus terkait temuan itu," kata Kepala Dinas Kesehatan Bali I Nyoman Gede Anom, Senin (13/6/2022).
Dia menjelaskan, meski GPDRR hampir setengah bulan berlalu, tidak ditemukan kasus BA4 dan BA5 baru. Empat orang yang terkena juga telah meninggalkan Bali.
Hingga kini juga tidak terjadi lonjakan kasus COVID-19. Hari ini cuma ada tambahan 19 kasus baru, meski sehari sebelumnya sempat muncul 33 kasus baru.
Anom mengaku setiap hari rutin memantau guna memastikan tidak ada varian BA4 dan BA5 di Bali. Dari hasil pemeriksaan sampel pasien positif, mereka hanya terpapar omicron.
Ia menyebutkan, gejala yang varian baru ini terlalu parah bila melihat penjelasan dari World Health Organization (WHO). "Artinya sama saja dengan yang sekarang yaitu seperti omicron," ujarnya.
Meksi demikian, dia meminta masyarakat tetap patuh dan disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan. "Vaksinasi booster kita terus tingkatkan cakupannya," pungkasnya.
"Di lapangan, thermal scanner masih kita aktifkan. Kalau suhunya di atas 37, kita sisihkan dulu," kata General Manager PT Angkasa Pura I Bandara Ngurah Rai, Handy Heryudhitiawan, Rabu (15/6/2022).
Selain itu, lanjut dia, petugas dari Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) setiap hari melakukan profiling kepada penumpang, utamanya di terminal kedatangan internasional.
Petugas KKP lalu akan mendekati penumpang yang menunjukkan gejala kurang sehat. Mereka lalu akan ditanya kondisi kesehatannya sebelum diizinkan masuk Bali.
Prosedur serupa juga diterapkan kepada calon penumpang yang akan meninggalkan Bali. "Kita ingin pastikan penumpang yang tiba maupun akan terbang dalam kondisi sehat," ujar Handy.
Sebelumnya kasus omicron varian BA4 dan BA5 sempat ditemukan di Bali dalam forum Global Platform for Disaster Risk Reduction (GPDRR). Namun temuan itu belum berdampak pada munculnya lonjakan kasus COVID-19.
"Sejauh ini tidak terlihat adanya lonjakan kasus terkait temuan itu," kata Kepala Dinas Kesehatan Bali I Nyoman Gede Anom, Senin (13/6/2022).
Dia menjelaskan, meski GPDRR hampir setengah bulan berlalu, tidak ditemukan kasus BA4 dan BA5 baru. Empat orang yang terkena juga telah meninggalkan Bali.
Hingga kini juga tidak terjadi lonjakan kasus COVID-19. Hari ini cuma ada tambahan 19 kasus baru, meski sehari sebelumnya sempat muncul 33 kasus baru.
Anom mengaku setiap hari rutin memantau guna memastikan tidak ada varian BA4 dan BA5 di Bali. Dari hasil pemeriksaan sampel pasien positif, mereka hanya terpapar omicron.
Ia menyebutkan, gejala yang varian baru ini terlalu parah bila melihat penjelasan dari World Health Organization (WHO). "Artinya sama saja dengan yang sekarang yaitu seperti omicron," ujarnya.
Meksi demikian, dia meminta masyarakat tetap patuh dan disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan. "Vaksinasi booster kita terus tingkatkan cakupannya," pungkasnya.
(shf)