Perahu Terbelah Disambar Petir, 2 Nelayan di Bone Tercebur Satu Tewas
loading...
A
A
A
BONE - Dua nelayan di Kabupaten Bone , Sulawesi Selatan tenggelam setelah perahu mereka terbelah karena tersambar petir di perairan Teluk Bone. Akibatnya satu orang tewas.
Kedua nelayan tersebut langsung tercebur ke laut karena perahu yang ditumpanginya terbelah dua, satu di antaranya selamat sementara satu lainnya ditemukan sudah meninggal dunia setelah beberapa jam dilakukan pencarian.
Dua nelayan tersebut bernama Mustakim dan Mustafa merupakan warga Dusun Boarenge, Desa Sumpang Minangae, Kecamatan Sibulue, Kabupaten Bone.
Informasi yang dihimpun, kejadian ini berawal saat kedua nelayan ini mencari ikan di perairan Teluk Bone, namun tiba-tiba perahu mereka tersambar petir sehingga keduanya tenggelam karena perahu mereka terbelah dua.
Nelayan yang kebetulan melintas dan melihat kejadian tersebut langsung memberikan pertolongan. Korban yang bernama Mustafa selamat dan langsung dilarikan ke Rumah Sakit Umum Teriawaru untuk mendapatkan perawatan.
Sementara korban yang bernama Mustakim ditemukan sudah meninggal dunia setelah tim gabungan dari Basarnas Bone, Brimob, BPBD, Polairud, Polsek dan Koramil Sibulue serta warga setempat melakukan pencarian selama 4 jam, korban berhasil ditemukan tenggelam sekitar 10 mil dari Pantai Cappa Ujung.
Evakuasi korban membutuhkan waktu yang cukup lama karena posisi korban berada di kedalaman dengan alat yang terbatas membuat korban terpaksa harus diikat tali dan ditarik ke atas permukaan laut.
Suasana haru dan jeritan histeris terdengar dari keluarga korban saat korban dibawa ke rumah duka di Dusun Boarenge, sementara korban selamat Mustafa kini masih mendapat perawatan di Rumah Sakit Umum Tenriawaru Bone.
“Korban terpaksa harus ditarik ke atas permukaan menggunakan tali karena alat yang digunakan terbatas dan korban berada di kedalaman sehingga proses evakuasinya membutuhkan waktu lama,” kata Camat Sibulue Andi Deny Wahyudi.
Dua hari terakhir, Cappa Ujung Desa Pattiro Sompe ramai didatangi oleh Tim SAR gabungan dan warga sekitar, pasalnya sehari sebelum kejadian ini dua warga Dusun Mattirowalie, Desa Pattiro Sompe, Kecamatan Sibulue juga tenggelam di lokasi itu.
Kedua korban merupakan ayah dan anak, Baharuddin dan Revan yang hendak memasang perangkap kepiting, namun karena lupa memasang jangkar perahu mereka oleng dihantam ombak, Revan yang baru berusia 10 tahun langsung terjatuh.
Melihat anaknya jatuh, baharuddin langsung memberikan pertolongan namun karena dihantam ombak, tangan Revan terlepas dari ayahnya, Revan akhirnya diselamatkan oleh nelayan yang kebetulan melintas sementara ayahnya Baharuddin ditemukan meninggal setelah beberapa jam dilakukan pencarian.
Kedua nelayan tersebut langsung tercebur ke laut karena perahu yang ditumpanginya terbelah dua, satu di antaranya selamat sementara satu lainnya ditemukan sudah meninggal dunia setelah beberapa jam dilakukan pencarian.
Dua nelayan tersebut bernama Mustakim dan Mustafa merupakan warga Dusun Boarenge, Desa Sumpang Minangae, Kecamatan Sibulue, Kabupaten Bone.
Informasi yang dihimpun, kejadian ini berawal saat kedua nelayan ini mencari ikan di perairan Teluk Bone, namun tiba-tiba perahu mereka tersambar petir sehingga keduanya tenggelam karena perahu mereka terbelah dua.
Nelayan yang kebetulan melintas dan melihat kejadian tersebut langsung memberikan pertolongan. Korban yang bernama Mustafa selamat dan langsung dilarikan ke Rumah Sakit Umum Teriawaru untuk mendapatkan perawatan.
Sementara korban yang bernama Mustakim ditemukan sudah meninggal dunia setelah tim gabungan dari Basarnas Bone, Brimob, BPBD, Polairud, Polsek dan Koramil Sibulue serta warga setempat melakukan pencarian selama 4 jam, korban berhasil ditemukan tenggelam sekitar 10 mil dari Pantai Cappa Ujung.
Evakuasi korban membutuhkan waktu yang cukup lama karena posisi korban berada di kedalaman dengan alat yang terbatas membuat korban terpaksa harus diikat tali dan ditarik ke atas permukaan laut.
Suasana haru dan jeritan histeris terdengar dari keluarga korban saat korban dibawa ke rumah duka di Dusun Boarenge, sementara korban selamat Mustafa kini masih mendapat perawatan di Rumah Sakit Umum Tenriawaru Bone.
“Korban terpaksa harus ditarik ke atas permukaan menggunakan tali karena alat yang digunakan terbatas dan korban berada di kedalaman sehingga proses evakuasinya membutuhkan waktu lama,” kata Camat Sibulue Andi Deny Wahyudi.
Dua hari terakhir, Cappa Ujung Desa Pattiro Sompe ramai didatangi oleh Tim SAR gabungan dan warga sekitar, pasalnya sehari sebelum kejadian ini dua warga Dusun Mattirowalie, Desa Pattiro Sompe, Kecamatan Sibulue juga tenggelam di lokasi itu.
Kedua korban merupakan ayah dan anak, Baharuddin dan Revan yang hendak memasang perangkap kepiting, namun karena lupa memasang jangkar perahu mereka oleng dihantam ombak, Revan yang baru berusia 10 tahun langsung terjatuh.
Melihat anaknya jatuh, baharuddin langsung memberikan pertolongan namun karena dihantam ombak, tangan Revan terlepas dari ayahnya, Revan akhirnya diselamatkan oleh nelayan yang kebetulan melintas sementara ayahnya Baharuddin ditemukan meninggal setelah beberapa jam dilakukan pencarian.
(nic)