6.684 Ekor Sapi di Kabupaten Gowa Disiapkan Jelang Idul Adha
loading...
A
A
A
GOWA - Dinas Peternakan dan Perkebunan Kabupaten Gowa, telah melakukan pendataan hewan ternak sapi dan kambing yang layak kurban jelang Hari Raya Idul Adha.
Kadis Peternakan dan Perkebunan Gowa Suhriati mengatakan, untuk Hari Raya Kurban tahun 2022 ini, pihaknya menyiapkan sekitar 6.684 ekor sapi dan 879 ekor kambing.
Jumlah stok sapi dan kambing siap kurban ini, bertambah dibanding jumlah stok tahun 2021 lalu yang hanya 6.277 ekor sapi dan kambing cuma 789 ekor. "Jadi ada kenaikan stok 6,43 persen untuk sapi dan kambing 6,33 persen," katanya.
Adapun untuk keseluruhan populasi sapi di Gowa pihaknya, mencatat sekira 14.000 ekor tersebar di 18 kecamatan. Belasan ribu ekor sapi ini ada yang diternakkan secara berkelompok maupun perorangan. .
Dalam kesempatan itu, dia juga menyampaikan jajaran Dinas Peternakan Gowa telah menurunkan tim kesehatan hewan untuk memeriksa kesehatan sapi dan kambing. Pemeriksaan itu seputar kesehatan gigi, kuku, mata dan mulut. Termasuk upaya melakukan perlindungan kesehatan ternak dari penyakit-penyakit hewan berupa PMK (penyakit mulut dan kuku) serta jenis penyakit lainnya seperti Antraks.
"Jadi kami sudah mengunjungi semua peternak baik peternak yang skala besar maupun kecil di seluruh desa di kecamatan-kecamatan. Hal ini kita lakukan agar ada upaya para peternak untuk menjaga kesehatan ternaknya yang siap dijual ke masyarakat," paparnya.
Selain pemeriksaan kesehatan, pihaknya juga mengingatkan para peternak untuk rutin memberikan vitamin kepada ternak serta mengoptimalkan pembersihan area kandang dan fisik ternak.
Suhriati mengimbau masyarakat muslim yang hendak melaksanakan kurban, agar membeli hewan kurban di tempat resmi yang telah diakui pemerintah atau terhadap sapi atau kambing yang terjaga kesehatannya.
"Kami imbau masyarakat yang mau melakukan kurban agar membeli hewan kurban pada pedagang resmi maupun pada peternak yang sudah legal dalam penjualan. Artinya, sapi ternak dan kambingnya sudah terdata resmi di Disnak agar terjamin dari kesehatannya," kata Suhriati.
Salah satu peternak sapi di Sungguminasa bernama Dg Emba memiliki ternak sapi siap potong di kandang pelataran rumahnya sebanyak 30 ekor. Selain di rumahnya, Dg Emba juga punya penangkaran sapi di luar kota dengan jumlah ternak sebanyak 200 ekor sapi lokal.
Jelang Hari Raya Kurban ini, Dg Emba mengatakan, pihaknya pun telah berupaya menjaga kesehatan sapinya agar terhindar dari PMK dan penyakit hewan lainnya.
"Kami rutin membersihkan kandang dan memberi asupan vitamin pada ternak sambil berkoordinasi dengan pihak Disnakbun khususnya dokter hewan Widodo agar kesehatan sapi-sapi kami terpantau," kata Dg Emba.
Dikatakan Dg Emba, sapi miliknya dipatok harga maksimal Rp30 juta untuk berat badan 400 Kg (porsi daging 250 Kg). Harga terendah Rp14 juta dengan porsi daging 80 Kg. Harga ini sudah standar dan jenis sapi lokal berkualitas.
Kadis Peternakan dan Perkebunan Gowa Suhriati mengatakan, untuk Hari Raya Kurban tahun 2022 ini, pihaknya menyiapkan sekitar 6.684 ekor sapi dan 879 ekor kambing.
Jumlah stok sapi dan kambing siap kurban ini, bertambah dibanding jumlah stok tahun 2021 lalu yang hanya 6.277 ekor sapi dan kambing cuma 789 ekor. "Jadi ada kenaikan stok 6,43 persen untuk sapi dan kambing 6,33 persen," katanya.
Adapun untuk keseluruhan populasi sapi di Gowa pihaknya, mencatat sekira 14.000 ekor tersebar di 18 kecamatan. Belasan ribu ekor sapi ini ada yang diternakkan secara berkelompok maupun perorangan. .
Dalam kesempatan itu, dia juga menyampaikan jajaran Dinas Peternakan Gowa telah menurunkan tim kesehatan hewan untuk memeriksa kesehatan sapi dan kambing. Pemeriksaan itu seputar kesehatan gigi, kuku, mata dan mulut. Termasuk upaya melakukan perlindungan kesehatan ternak dari penyakit-penyakit hewan berupa PMK (penyakit mulut dan kuku) serta jenis penyakit lainnya seperti Antraks.
"Jadi kami sudah mengunjungi semua peternak baik peternak yang skala besar maupun kecil di seluruh desa di kecamatan-kecamatan. Hal ini kita lakukan agar ada upaya para peternak untuk menjaga kesehatan ternaknya yang siap dijual ke masyarakat," paparnya.
Selain pemeriksaan kesehatan, pihaknya juga mengingatkan para peternak untuk rutin memberikan vitamin kepada ternak serta mengoptimalkan pembersihan area kandang dan fisik ternak.
Suhriati mengimbau masyarakat muslim yang hendak melaksanakan kurban, agar membeli hewan kurban di tempat resmi yang telah diakui pemerintah atau terhadap sapi atau kambing yang terjaga kesehatannya.
"Kami imbau masyarakat yang mau melakukan kurban agar membeli hewan kurban pada pedagang resmi maupun pada peternak yang sudah legal dalam penjualan. Artinya, sapi ternak dan kambingnya sudah terdata resmi di Disnak agar terjamin dari kesehatannya," kata Suhriati.
Salah satu peternak sapi di Sungguminasa bernama Dg Emba memiliki ternak sapi siap potong di kandang pelataran rumahnya sebanyak 30 ekor. Selain di rumahnya, Dg Emba juga punya penangkaran sapi di luar kota dengan jumlah ternak sebanyak 200 ekor sapi lokal.
Jelang Hari Raya Kurban ini, Dg Emba mengatakan, pihaknya pun telah berupaya menjaga kesehatan sapinya agar terhindar dari PMK dan penyakit hewan lainnya.
"Kami rutin membersihkan kandang dan memberi asupan vitamin pada ternak sambil berkoordinasi dengan pihak Disnakbun khususnya dokter hewan Widodo agar kesehatan sapi-sapi kami terpantau," kata Dg Emba.
Dikatakan Dg Emba, sapi miliknya dipatok harga maksimal Rp30 juta untuk berat badan 400 Kg (porsi daging 250 Kg). Harga terendah Rp14 juta dengan porsi daging 80 Kg. Harga ini sudah standar dan jenis sapi lokal berkualitas.
(agn)