Heroik! 2 Bidan Tolong Persalinan Seorang Ibu di Tengah Pekat Malam Hutan Papua
loading...
A
A
A
Ada banyak cerita menarik dari Bidan Bela selama bertugas di pedalaman Merauke. "Saya sudah beberapa kali menangani proses persalinan di alam terbuka. Waktu bertugas di Asmat, saya pernah menolong persalinan di atas spead boat di tengah laut dengan kondisi ombak besar," kenangnya.
Dia menyebutkan, kala itu pasien yang hendan melahirkan harus dirujuk ke kota, tapi karena kondisi ombak besar sehingga dimungkinkan menambah kontraksi pada ibu yang akan melahirkan, sehingga ibu tersebut harus melahirkan di atas speed boat di tengah laut.
"Mau tidak mau, saya harus menolong persalinan di atas speed boat tersebut dengan cuaca yang kurang bersahabat. Keputusan itu harus segera dilakukan, demi keselamatan ibu dan bayinya," ungkap Bidan Bela.
Tak hanya di lautan, Bidan Bela juga pernah menolong pasien bersalin di tengah jalan saat pasien di antar ke kota untuk rujukan persalinan. Dia juga beberapa kali menolong proses persalinan tidak normal di Puskesmas, dengan kondisi peralatan medis seadanya. Hal ini terpaksa dilakukan, karena untuk merujuk ke rumah sakit harus menghadapi jarak yang jauh dan kondisi cuaca yang tidak bersahabat.
"Keselamatan ibu dan bayinya, menjadi hal utama yang harus dilakukan. Saya bersyukur, atas anugerah Tuhan, semua proses persalinan bisa berjalan dengan baik dan selamat. Kalau tanpa campur tangan Tuhan, semuanya akan sia-sia. Saya berterima kasih sama Tuhan, saya mendapat tugas di pedalaman Papua," ujar Bidan Bella.
Dirinya mengaku, sangat bahagia bisa bertugas di pedalaman Papua. Menurutnya bertugas di pedalaman Papua, mempunyai tantangan tersendiri. Dan semua itu didasari cinta yang tulus bagi pelayanan kepada masyarakat.
"Saya sangat senang bertugas di pedalaman Papua. Di sini ada cinta kasih yang tumbuh subur dalam hati, untuk setia melayani masyarakat. Karena sering melakukan tugas di alam terbuka, dan harus melintasi medan yang cukup keras. Saya dijuluki bidan petualang," kelakar Bidan Bela.
Dengan tugas dan tantangan yang sangat berat, tentunya para tenaga kesehatan kontrak di pedalaman Papua ini, sangat membutuhkan uluran tangan pemerintah. Utamanya, sebagai jaminan masa depan mereka sebagai tenaga kontrak di dunia kesehatan.
Dia menyebutkan, kala itu pasien yang hendan melahirkan harus dirujuk ke kota, tapi karena kondisi ombak besar sehingga dimungkinkan menambah kontraksi pada ibu yang akan melahirkan, sehingga ibu tersebut harus melahirkan di atas speed boat di tengah laut.
"Mau tidak mau, saya harus menolong persalinan di atas speed boat tersebut dengan cuaca yang kurang bersahabat. Keputusan itu harus segera dilakukan, demi keselamatan ibu dan bayinya," ungkap Bidan Bela.
Tak hanya di lautan, Bidan Bela juga pernah menolong pasien bersalin di tengah jalan saat pasien di antar ke kota untuk rujukan persalinan. Dia juga beberapa kali menolong proses persalinan tidak normal di Puskesmas, dengan kondisi peralatan medis seadanya. Hal ini terpaksa dilakukan, karena untuk merujuk ke rumah sakit harus menghadapi jarak yang jauh dan kondisi cuaca yang tidak bersahabat.
"Keselamatan ibu dan bayinya, menjadi hal utama yang harus dilakukan. Saya bersyukur, atas anugerah Tuhan, semua proses persalinan bisa berjalan dengan baik dan selamat. Kalau tanpa campur tangan Tuhan, semuanya akan sia-sia. Saya berterima kasih sama Tuhan, saya mendapat tugas di pedalaman Papua," ujar Bidan Bella.
Dirinya mengaku, sangat bahagia bisa bertugas di pedalaman Papua. Menurutnya bertugas di pedalaman Papua, mempunyai tantangan tersendiri. Dan semua itu didasari cinta yang tulus bagi pelayanan kepada masyarakat.
"Saya sangat senang bertugas di pedalaman Papua. Di sini ada cinta kasih yang tumbuh subur dalam hati, untuk setia melayani masyarakat. Karena sering melakukan tugas di alam terbuka, dan harus melintasi medan yang cukup keras. Saya dijuluki bidan petualang," kelakar Bidan Bela.
Dengan tugas dan tantangan yang sangat berat, tentunya para tenaga kesehatan kontrak di pedalaman Papua ini, sangat membutuhkan uluran tangan pemerintah. Utamanya, sebagai jaminan masa depan mereka sebagai tenaga kontrak di dunia kesehatan.