Kubangan Eks Stadion Mattoanging Kembali Telan Korban, Begini Respons Pemprov Sulsel
loading...
A
A
A
MAKASSAR - Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan ( Pemprov Sulsel ) menyampaikan duka cita dan prihatin atas meninggalnya seorang pemuda di kubangan bekas galian proyek Stadion Mattoanging, Jumat (3/6/2022).
Berdasarkan informasi yang diterima dari salah seorang staf Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol-PP) Provinsi Sulsel, Dg. Kulle, yang bertugas di eks Stadion Mattoangin g tersebut, korban bernama Kade ditemukan meninggal dunia oleh salah seorang warga.
Baca Juga: Stadion Mattoanging
Jika pun masih ada sedikit genangan itu karena tanah timbunan turun akibat hujan yang deras. Tapi sebelumnya rata.
Hal tersebut juga dibenarkan Kepala Bidang Aset Badan Keuangan dan Aset Daerah (BKAD) Provinsi Sulsel, Murniati, menegaskan bahwa kubangan yang berada di dalam area eks Stadion Mattoangin sudah tidak dalam lagi.
"Karena sudah ditimbun sejak 2021 lalu. Itu kami pastikan tidak dalam lagi," tegas Murni.
Sehingga, lanjut Murni, jika ada yang mengatakan bahwa warga tersebut disebut meninggal karena tenggelam tanpa ada penyebab lain, maka itu tidak benar. "Informasi kami dapat dia sakit, epilepsi katanya," tuturnya.
Ibu kandung korban, Yusrina, menjelaskan anaknya memang mengidap panyakit ayan (epilepsi). Menurutnya, kemungkinan penyakit anaknya kambuh sehingga ia terjatuh di bekas galian pada saat itu. Kasus tersebut sementara ditangani oleh pihak Polsek Mariso.
Berdasarkan informasi yang diterima dari salah seorang staf Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol-PP) Provinsi Sulsel, Dg. Kulle, yang bertugas di eks Stadion Mattoangin g tersebut, korban bernama Kade ditemukan meninggal dunia oleh salah seorang warga.
Baca Juga: Stadion Mattoanging
Jika pun masih ada sedikit genangan itu karena tanah timbunan turun akibat hujan yang deras. Tapi sebelumnya rata.
Hal tersebut juga dibenarkan Kepala Bidang Aset Badan Keuangan dan Aset Daerah (BKAD) Provinsi Sulsel, Murniati, menegaskan bahwa kubangan yang berada di dalam area eks Stadion Mattoangin sudah tidak dalam lagi.
"Karena sudah ditimbun sejak 2021 lalu. Itu kami pastikan tidak dalam lagi," tegas Murni.
Sehingga, lanjut Murni, jika ada yang mengatakan bahwa warga tersebut disebut meninggal karena tenggelam tanpa ada penyebab lain, maka itu tidak benar. "Informasi kami dapat dia sakit, epilepsi katanya," tuturnya.
Ibu kandung korban, Yusrina, menjelaskan anaknya memang mengidap panyakit ayan (epilepsi). Menurutnya, kemungkinan penyakit anaknya kambuh sehingga ia terjatuh di bekas galian pada saat itu. Kasus tersebut sementara ditangani oleh pihak Polsek Mariso.
(tri)