Miris! Gadis ODGJ di Gunungkidul Diperkosa hingga Mengalami Pendarahan Hebat
loading...
A
A
A
GUNUNGKIDUL - Kisah tragis dialami oleh wanita berumur 29 tahun di Kapanewon Semin, Gunungkidul. Penyandang status Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) ini terpaksa harus dilarikan ke rumah sakit.
Wanita ini mengalami pendarahan hebat di kemaluannya. Diduga, wanita ini telah menjadi korban pemerkosaan saat mandi di sendang (mata air) tak jauh dari kampungnya.
Namun peristiwa tersebut masih misteri dan pelakunya juga masih tanda tanya.
Suwarno, salah seorang relawan kemanusiaan menceritakan, nasib nahas yang dialami wanita keterbelakangan mental tersebut. Selain jadi korban pencabulan, hidup wanita berperawakan kurus tersebut juga menyedihkan.
Di rumah yang dibangun dari program Rumah Tapak Layak Huni (RTLH), wanita ini tinggal bersama ibu dan neneknya. Namun miris, ibunya yang berinisial Nt menderita stroke dan ditinggal oleh suaminya atau bapak wanita tersebut.
Sementara neneknya Pn, penyandang tetap Tuna Netra. "Sudah miris, tetapi kok ada orang yang tega berbuat seperti itu," terangnya, Jumat (3/6/2022).
Peristiwa tersebut baru dia ketahui Kamis (2/6/2022) siang kemarin. Suwarno sengaja datang ke rumah wanita tersebut.
Dia berkunjung ke rumah tersebut untuk menyalurkan bantuan dari donatur. Keluarga ini memang rutin menerima bantuan dari para donatur, termasuk dari lembaganya. Saat sampai di rumah korban, ia mendapati kenyataan pahit.
Wanita tersebut kini dirawat intensif di Rumah Sakit di Klaten, karena pendarahan hebat di area terlarang wanita tersebut. "Katanya Senin dibawa ke rumah sakit," bebernya.
Berdasarkan informasi yang dia dapatkan, wanita tersebut diduga menjadi korban pemerkosaan saat mandi di Sendang, Senin (29/6/2022). Saat itu, dia pulang dalam keadaan berdarah di kemaluannya.
Keluarganya kaget, lantas bersama tetangga berusaha menginterograsinya. Dengan bahasa wanita ini mengaku baru saja diperkosa seseorang. Wanita tersebut lantas dilarikan ke rumah sakit, karena terus mengalami pendarahan.
Wanita tersebut lantas dibawa ke rumah sakit di Klaten yang jaraknya lebih dekat dibanding dengan ke Wonosari. Oleh dokter, wanita tersebut tidak diperkenankan pulang dan harus menjalani rawat inap.
Saat ini, Suwarno sudah berkoordinasi dengan Kapanewon setempat agar yang bersangkutan segera ditangani. Di samping itu, pihaknya juga akan koordinasi dengan pihak kepolisian.
Wanita ini mengalami pendarahan hebat di kemaluannya. Diduga, wanita ini telah menjadi korban pemerkosaan saat mandi di sendang (mata air) tak jauh dari kampungnya.
Namun peristiwa tersebut masih misteri dan pelakunya juga masih tanda tanya.
Suwarno, salah seorang relawan kemanusiaan menceritakan, nasib nahas yang dialami wanita keterbelakangan mental tersebut. Selain jadi korban pencabulan, hidup wanita berperawakan kurus tersebut juga menyedihkan.
Di rumah yang dibangun dari program Rumah Tapak Layak Huni (RTLH), wanita ini tinggal bersama ibu dan neneknya. Namun miris, ibunya yang berinisial Nt menderita stroke dan ditinggal oleh suaminya atau bapak wanita tersebut.
Sementara neneknya Pn, penyandang tetap Tuna Netra. "Sudah miris, tetapi kok ada orang yang tega berbuat seperti itu," terangnya, Jumat (3/6/2022).
Peristiwa tersebut baru dia ketahui Kamis (2/6/2022) siang kemarin. Suwarno sengaja datang ke rumah wanita tersebut.
Dia berkunjung ke rumah tersebut untuk menyalurkan bantuan dari donatur. Keluarga ini memang rutin menerima bantuan dari para donatur, termasuk dari lembaganya. Saat sampai di rumah korban, ia mendapati kenyataan pahit.
Wanita tersebut kini dirawat intensif di Rumah Sakit di Klaten, karena pendarahan hebat di area terlarang wanita tersebut. "Katanya Senin dibawa ke rumah sakit," bebernya.
Berdasarkan informasi yang dia dapatkan, wanita tersebut diduga menjadi korban pemerkosaan saat mandi di Sendang, Senin (29/6/2022). Saat itu, dia pulang dalam keadaan berdarah di kemaluannya.
Keluarganya kaget, lantas bersama tetangga berusaha menginterograsinya. Dengan bahasa wanita ini mengaku baru saja diperkosa seseorang. Wanita tersebut lantas dilarikan ke rumah sakit, karena terus mengalami pendarahan.
Wanita tersebut lantas dibawa ke rumah sakit di Klaten yang jaraknya lebih dekat dibanding dengan ke Wonosari. Oleh dokter, wanita tersebut tidak diperkenankan pulang dan harus menjalani rawat inap.
Saat ini, Suwarno sudah berkoordinasi dengan Kapanewon setempat agar yang bersangkutan segera ditangani. Di samping itu, pihaknya juga akan koordinasi dengan pihak kepolisian.
(san)