Kementan Pastikan Program Regenerasi Petani di Tanah Laut Berikan Dampak Positif

Jum'at, 03 Juni 2022 - 11:21 WIB
loading...
Kementan Pastikan Program...
Kabupaten Tanah Laut pun menjadi satu dari tiga kabupaten yang menjadi sasaran program regenerasi petani kerjasama dengan IFAD. (Ist)
A A A
TANAH LAUT - Potensi pertanian di Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) tak perlu diragukan lagi. Tak hanya sektor perkebunan, provinsi ini juga memiliki potensi tanaman pangan, hortikultura serta peternakan yang sangat berpotensi bila diolah dengan baik.

Melihat tingginya potensi sumberdaya alam yang didukung oleh banyaknya jumlah pemuda-pemudi tak salah rasanya Kementerian Pertanian (Kementan) menjadikan Provinsi Kalsel sebagai salah satu lokasi program Youth Enterpreneurship and Employment Support Services (YESS).

Kabupaten Tanah Laut pun menjadi satu dari tiga kabupaten yang menjadi sasaran program regenerasi petani kerjasama dengan IFAD ini. Memiliki luas 3.631,35 km2 dan terdiri dari 11 (sebelas) kecamatan serta 135 desa/kelurahan dengan jumlah penduduk 350.007 jiwa tentunya menjadi tantangan sekaligus peluang bagi pemerintah tak hanya pemerintah pusat tetapi juga pemerintah daerah.

Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo mengatakan untuk meningkatkan produktivitas pertanian tak bisa dilakukan oleh Kementerian Pertanian (Kementan) saja, namun butuh gerakan dari seluruh pihak.

“Produksi dan produktivitas pangan kita harus ditopang oleh kualitas SDM pertanian yang unggul kalau kita ingin mencapai sektor pertanian yang maju, mandiri, dan modern. Ini bukan hanya menjadi tanggung jawab Kementan semata tetapi perlu ada sinergi dari semua pihak baik Kementerian/Lembaga, Pemerintah Daerah, Stakeholder serta insan pertanian itu sendiri,” ungkap Mentan.

Memastikan program YESS berjalan lancar, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumberdaya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi dalam rangkaian kunjungan kerjanya di Provinsi Kalsel bertemu dengan penyuluh, mobilizer, penerima manfaat Hibah Kompetitif (HK) serta fasilitator muda program YESS (01/06) di kabupaten Tanah Laut (01/05). Apresiasi pun diberikan Dedi kepada para penerima HK.

“Saya senang melihat perkembangan regenerasi petani di kabupaten Tanah Laut ini. Kementan akan terus memfasilitasi, meningkatkan pengetahuan dan kemampuan sumberdaya manusia khususnya petani milenial melalui pelatihan. Hadirnya program YESS serta program Kementan lainnya tentunya jangan disia-siakan, ini merupakan peluang baik”, ungkap Dedi.

Menanggapi kisah sukses dari salah satu penerima HK ditahun 2021, Khairul Effendi yang tengah melakukan budidaya melon, Dedi mengatakan sebagai petani millennial jangan lekas merasa puas dengan hasil yang didapatkan.

“Generasi milenial jangan lekas puas, kalau saat ini memiliki lahan 1 ha, kedepan harus memiliki target peningkatan luasan lahan. Kalau saat ini menghasilkan produktivitas 20 ton, kedepan harus upayakan menjadi 2 kali lipat. Kalau saat ini fokus mengembangkan budidaya melon, kedepan harus mencoba mengembangkan komoditi lainnya. Orientasinya harus diubah jangan hanya menghasilkan produk pertanian tetapi menjadi ladang bisnis, menghasilkan cuan”, papar Dedi penuh optimis.

Hadir pula penerima 22 orang penerima bantuan hibah kompetitif lainnya dengan nilai total sebanyak 1, 79 milyar rupiah. Salah satunya adalah Siti Aisyah yang telah berhasil memperluas lahan jagung dari 1 ha menjadi 5 ha setelah mendapatkan bantuan HK program YESS.

Pada kunjungan tersebut Dedi pun membagikan kiat sukses dalam sektor pertanian, yakni The Power of Love. “Cintai sektor pertanian, kalau sudah cinta pasti semua akan dilakukan untuk apa yang dicintai. Contohnya Tanah, cintai tanah sebagai media tanam dari sektor pertanian, garap dengan baik, beri pupuk, penuhi nutrisinya hingga menjadi tanah subur. Ketika tanah subur dan disemai bibit akan menghasilkan komoditas unggul, melon dengan kualitas super,jagung, padi, sayuran dalam kualitas super yang pastinya akan berdampak pada nilai jual yang tinggi”, pesan Dedi.

Baca: Aktivitas Sesar Lokal Akibatkan 18 Gempa Bumi di Jabar.

Pernyataan Kabadan pun diamini oleh Bupati Tanah Laut, H. Sukamta. Didampingi Pimpinan SKPD kabupaten hingga desa, Sukamta mengapresiasi apa yang telah dilakukan Kementan di kabupaten Tanah Laut.

“Saat ini sebanyak 67 % masyarakat tanah laut bergantung kehidupan ekonominya bersumber dari sektor pertanian dalam arti luas. Pemkab terus berupaya keras untuk mengurangi beban masyarakat tani diantaranya, menjalin kerjasama dengan pemerintah provinsi maupun pemerintah pusat termasuk Kementan untuk mengembangkan perekonomian di tanah laut”, ungkap Sukamta.

Baca Juga: Keluarga Ridwan Kamil Gelar Pengajian selama 2 Hari untuk Emmeril Khan Mumtadz.

Bupati yang sangat dekat dengan rakyatnya ini mengatakan saat ini telah banyak peningkatan yang dilakukan untuk mendukung sektor pertanian. “Hal yang nampak dirasakan adalah perbaikan ataupun pembangunan berbagai infrastruktur pertanian seperti jalan usaha tani, jalan produksi, saluran tabat termasuk juga dukungan berbagai alat mesin pertanian seperti hand tractor, perontok padi dari yang kecil hingga besar, alat tanam, perotok jagung yang nilainya tidak sedikit. Ini merupakan bentuk komitmen saya selaku bupati untuk mensejahterakan masyarakat tani”, tambah Sukamta.

Ungkapan terima kasih juga disampaikan oleh Sukamta kepada Kementan atas kepercaannya menjadikan kabupaten Tanah Laut sebagai lokasi kegiatan YESS yang tujuannya menciptakan tenaga kerja muda yang berkualitas serta pengusaha muda yang bergerak disektor pertanian.
(nag)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1589 seconds (0.1#10.140)