Tangani Banjir dalam Kota, Bandung Operasikan Kolam Retensi Berkapasitas 3.000 Liter

Selasa, 24 Mei 2022 - 01:23 WIB
loading...
Tangani Banjir dalam Kota, Bandung Operasikan Kolam Retensi Berkapasitas 3.000 Liter
Kolam retensi di Pusat Kesenjataan Kavaleri (Pussenkav), Jalan Cikuray Simpang, Kecamatan Lengkong. Foto ist
A A A
BANDUNG - Pemerintah Kota Bandung kembali mengoperasikan kolam retensi di dalam kota untuk mengurangi kejadian banjir. Kolam di Pusat Kesenjataan Kavaleri (Pussenkav), Jalan Cikuray Simpang, Kecamatan Lengkong ini nantinya mampu
menampung 3.000 liter air hujan.



Kolam retensi ini memiliki luas 1.500 meter persegi, mampu menampung air dengan kapasitas 3.000 liter. Tak hanya itu, kolam retensi ini pun memiliki kedalaman 3,5 meter.

"Pengerjaan kolam ini swakelola oleh dinas. Alhamdulilah luasnya 1.500 meter persegi, kapasitasnya 3.000 liter, menyelesaikan masalah banjir yang biasa terjadi di Jalan Martanegara dan Turangga," kata Wali Kota Bandung, Yana Mulyana, Senin (23/5/2022).

Menurutnya, kolam ini hasil kolaborasi pemerintah dan TNI. Kolaborasi diperlukan terlebih di dalam kota yang luasnya terbatas. "Ini jarang terjadi kerja sama instansi militer dengan pemerintah. Mudah-mudahan seperi ini bisa ditingkatkan menyelesaikan permasalahan ditingkat lainnya," ujar Yana.

Namun dia memastikan, dalam keterbatasan, pemerintah berupaya semaksimal mungkin dalam penanganan banjir. Pasalnya, kolam retensi menjadi salah satu solusi untuk mencegah atau mengurangi luapan air ketika volume meningkat.

Wakil Komandan Pussenkav, Brigadir Jendral TNI Hendrikus Joko Rianto menyampaikan ucapan terima kasih atas kolaborasi yang dilakukan. Hal ini menjadi bukti pemerintah dengan TNI mampu menghasilkan kebermanfaatan yang baik. Baca Juga: Pembangunan Proyek Kolam Retensi di Kalibaru Cilincing Segera Dilaksanakan

"Kami mendukung penuh kolam retensi. Seperti diketahui letak geografis Kota Bandung pada ketinggian 768 meter di atas permukaan laut, mengakibatkan Bandung punya curah hujan tinggi. Hal ini berdampak menyebabkan genangan air dan bahkan banjir," jelasnya.
(don)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.7078 seconds (0.1#10.140)