Kisah Pernikahan Sunan Gunung Jati dengan Nyai Kawunganten yang Melahirkan Dinasti Banten
loading...
A
A
A
Waskim menambahkan, jika musim ziarah situs tersebut sangat ramai oleh rombongan yang jumlahnya mencapai puluhan bus. Mereka melakukan napak tilas mulai dari Banten, Kedokanbunder (Indramayu), Cirebon, dan lainnya.
"Puluhan bus besar ini terpaksa harus parkir di jalan besar karena kami tidak mempunyai lokasi parkir, sementara jamaah harus berjalan kaki cukup jauh. Kalau masuk waktu haul jumlah pengunjung mencapai ribuan," kata Waskim.
Waskim menambahkan, di situs tersebut jika tiba masa haul maka ribuan masyarakat akan memadati tempat itu apalagi kedatangan keluarga keraton dari Cirebon yang berbaur dengan masyarakat.
"Potensi ini harus terus kita kembangkan, untuk itu kami minta dukungan dari Pemkab Indramayu agar daerah Kedokanbunder ini bisa bersaing dengan daerah lainnya," tegas Waskim.
Sementara itu, Camat Kedokanbunder, Atang Suwandi mengatakan, berbagai hal yang harus dikembangkan di Situs Nyai Kawunganten yakni ketersediaan lahan parkir, pembagian akses jalan masuk dan keluar, kelengkapan sarana di dalam situs, pusat oleh-oleh yang diisi oleh para pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) lokal, dan promosi wisata ziarah (paket wisata) atau agenda wisata dengan menggandeng biro perjalanan wisata.
Atang menambahkan, jika pengembangan itu bisa dilakukan maka situs Nyi Mas Ratu Ayu Kawunganten bisa menjadi tujuan wisata religi seperti halnya Gunung Jati di Cirebon ataupun tempat lainnya.
"Banyak aspirasi dari masyarakat yang berharap agar situs ini bisa terus dikembangkan. Masukan ini kami sampaikan ke pimpinan yang lebih tinggi dalam hal ini Bupati Indramayu," kata Camat Atang.(diolah berbagai sumber)
Sumber: - Biografi dan Profil Tokoh Terkenal di Dunia
- Babad Cirebon
- Okezone
Lihat Juga: Kisah Kedekatan Prabowo Subianto dan Gus Dur, Pernah Masuk Kamar Tidur dan Jadi Tukang Pijatnya
"Puluhan bus besar ini terpaksa harus parkir di jalan besar karena kami tidak mempunyai lokasi parkir, sementara jamaah harus berjalan kaki cukup jauh. Kalau masuk waktu haul jumlah pengunjung mencapai ribuan," kata Waskim.
Waskim menambahkan, di situs tersebut jika tiba masa haul maka ribuan masyarakat akan memadati tempat itu apalagi kedatangan keluarga keraton dari Cirebon yang berbaur dengan masyarakat.
"Potensi ini harus terus kita kembangkan, untuk itu kami minta dukungan dari Pemkab Indramayu agar daerah Kedokanbunder ini bisa bersaing dengan daerah lainnya," tegas Waskim.
Sementara itu, Camat Kedokanbunder, Atang Suwandi mengatakan, berbagai hal yang harus dikembangkan di Situs Nyai Kawunganten yakni ketersediaan lahan parkir, pembagian akses jalan masuk dan keluar, kelengkapan sarana di dalam situs, pusat oleh-oleh yang diisi oleh para pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) lokal, dan promosi wisata ziarah (paket wisata) atau agenda wisata dengan menggandeng biro perjalanan wisata.
Atang menambahkan, jika pengembangan itu bisa dilakukan maka situs Nyi Mas Ratu Ayu Kawunganten bisa menjadi tujuan wisata religi seperti halnya Gunung Jati di Cirebon ataupun tempat lainnya.
"Banyak aspirasi dari masyarakat yang berharap agar situs ini bisa terus dikembangkan. Masukan ini kami sampaikan ke pimpinan yang lebih tinggi dalam hal ini Bupati Indramayu," kata Camat Atang.(diolah berbagai sumber)
Sumber: - Biografi dan Profil Tokoh Terkenal di Dunia
- Babad Cirebon
- Okezone
Lihat Juga: Kisah Kedekatan Prabowo Subianto dan Gus Dur, Pernah Masuk Kamar Tidur dan Jadi Tukang Pijatnya
(msd)