Fakta Baru, Tidak Ada Pengereman dalam Kecelakaan Maut di Tol Sumo
loading...
A
A
A
SURABAYA - Dirlantas Polda Jatim, Kombes Pol Latif Usman menyatakan, tidak ada pengereman dalam kecelakaan maut bus pariwisata PO Ardiansyah, di KM 712.400, Tol Surabaya-Mojokerto (Sumo), pada Senin pagi.
"Tidak ada. Dari hasil olah TKP (tempat kejadian perkara) tidak ada bekas pengereman, sama sekali. Kami masih akan terus melakukan pendalaman," kata Usman, Selasa (17/5/2022).
Dia mengungkapkan, bus saat melaju tidak mengalami oleng. Pada saat mengendarai, sopir sempat menyalip kendaraan truk yang di depannya melalui jalur cepat, di sekitar KM 711.
Setelah itu kembali ke jalur lambat dan bus oleng ke kiri. "Soal kelaikan kendaraan, kami masih koordinasi dengan dinas perhubungan dengan ATPM, Kir-nya kapan, masih layak atau tidak, nanti kami uji," imbuhnya.
Lebih jauh, Usman menambahkan, jumlah penumpang bus secara keseluruhan sebanyak 34 orang dari kapasitas 37 orang. Jadi memang kendaraan ini tidak overload, dalam artian masih layak.
"Kita lagi lebih mendalami lagi PO (perusahaan otobus) ini, pekerja driver-nya ini. Sudah lama bekerja, pengalamannya, juga kita dalami," tandasnya.
Diketahui, kecelakaan bus terjadi di KM 712+400 jalur A Tol Surabaya-Mojokerto, terjadi pada Senin pagi, sekitar pukul 06.15 WIB pagi. Akibatnya, 15 orang dinyatakan meninggal dunia dan belasan orang lainnya menderita luka berat.
Kejadian berawal saat bus Ardiansyah bernopol S 7322 UW itu membawa penumpang kurang lebih 25 orang. Bus diketahui berangkat dari Jogja tujuan Surabaya. Bus melaju dengan kecepatan sedang di lajur lambat.
Saat tiba di km 712+200 /A, kendaraan oleng ke kiri dan menabrak tiang reklame di pinggir bahu jalan tol.
"Tidak ada. Dari hasil olah TKP (tempat kejadian perkara) tidak ada bekas pengereman, sama sekali. Kami masih akan terus melakukan pendalaman," kata Usman, Selasa (17/5/2022).
Dia mengungkapkan, bus saat melaju tidak mengalami oleng. Pada saat mengendarai, sopir sempat menyalip kendaraan truk yang di depannya melalui jalur cepat, di sekitar KM 711.
Setelah itu kembali ke jalur lambat dan bus oleng ke kiri. "Soal kelaikan kendaraan, kami masih koordinasi dengan dinas perhubungan dengan ATPM, Kir-nya kapan, masih layak atau tidak, nanti kami uji," imbuhnya.
Lebih jauh, Usman menambahkan, jumlah penumpang bus secara keseluruhan sebanyak 34 orang dari kapasitas 37 orang. Jadi memang kendaraan ini tidak overload, dalam artian masih layak.
"Kita lagi lebih mendalami lagi PO (perusahaan otobus) ini, pekerja driver-nya ini. Sudah lama bekerja, pengalamannya, juga kita dalami," tandasnya.
Diketahui, kecelakaan bus terjadi di KM 712+400 jalur A Tol Surabaya-Mojokerto, terjadi pada Senin pagi, sekitar pukul 06.15 WIB pagi. Akibatnya, 15 orang dinyatakan meninggal dunia dan belasan orang lainnya menderita luka berat.
Kejadian berawal saat bus Ardiansyah bernopol S 7322 UW itu membawa penumpang kurang lebih 25 orang. Bus diketahui berangkat dari Jogja tujuan Surabaya. Bus melaju dengan kecepatan sedang di lajur lambat.
Saat tiba di km 712+200 /A, kendaraan oleng ke kiri dan menabrak tiang reklame di pinggir bahu jalan tol.
(san)