Anjloknya Pasar Modal Saat ini Tak Seburuk Krisis Keuangan 2008
loading...
A
A
A
JAKARTA - Pandemi Corona yang menyerang dunia, termasuk Indonesia, telah membuat pasar modal kita babak belur. Meski demikian, anjloknya indeks harga saham gabungan (IHSG) saat ini masih bisa diantisipasi sebab penurunaannya tidak seburuk krisisi keuangan global 2008.
Direktur Utama BEI Inarno mengatakan, penurunan IHSG terburuk dalam era covid-19 terjadi pada pada 24 Maret 2020. "Situasi seperti ini terus berjalan saat IHSG menyentuh angka terendah pada Selasa 24 Maret 2020, turun sebesar 37,49% dibandingkan posisi akhir tahun lalu," ujar Inarno di Jakarta. ( Baca: Pemprov DKI Tutup 76 Perusahaan yang Masih Membandel Saat PSBB )
Menurutnya, penurunan IHSG bukanlah yang tertinggi dalam sejarah pasar modal Indonesia. Pasalnya, penurunan IHSG tertinggi sepanjang sejarah terjadi saat krisis keuangan global 2008. "Penurunan IHSG tertinggi sepanjang sejarah bursa yang ada sebesar minus 56% akibat krisis keuangan global," ujarnya.
Dia menambahkan, penurunan IHSG di 2020 menunjukan aktivitas perdagangan yang cukup baik. Tercermin dari peningkatan rata-rata Rp7,9 triliun per hari dan meningkat di Januari dan februari di Rp6,4 trilun dan Rp6,6 triliun.
"Dan semoga ini menjadi puncak penurunan terdalam tahun ini. Mudah-mudahan," pungkasnya.
Direktur Utama BEI Inarno mengatakan, penurunan IHSG terburuk dalam era covid-19 terjadi pada pada 24 Maret 2020. "Situasi seperti ini terus berjalan saat IHSG menyentuh angka terendah pada Selasa 24 Maret 2020, turun sebesar 37,49% dibandingkan posisi akhir tahun lalu," ujar Inarno di Jakarta. ( Baca: Pemprov DKI Tutup 76 Perusahaan yang Masih Membandel Saat PSBB )
Menurutnya, penurunan IHSG bukanlah yang tertinggi dalam sejarah pasar modal Indonesia. Pasalnya, penurunan IHSG tertinggi sepanjang sejarah terjadi saat krisis keuangan global 2008. "Penurunan IHSG tertinggi sepanjang sejarah bursa yang ada sebesar minus 56% akibat krisis keuangan global," ujarnya.
Dia menambahkan, penurunan IHSG di 2020 menunjukan aktivitas perdagangan yang cukup baik. Tercermin dari peningkatan rata-rata Rp7,9 triliun per hari dan meningkat di Januari dan februari di Rp6,4 trilun dan Rp6,6 triliun.
"Dan semoga ini menjadi puncak penurunan terdalam tahun ini. Mudah-mudahan," pungkasnya.
(ihs)