Gerhana Matahari Cincin Lintasi Sragen Hanya 0,03 Persen
loading...
A
A
A
SUKOHARJO - Gerhana matahari cincin (GMC) untuk wilayah Kota Solo dan sekitarnya secara berhitungan hanya melewati Kecamatan Karangmalang, Kabupaten Sragen ke utara, Minggu (21/6/2020) siang.
Namun prosentase hanya 0,03 persen mengakibatkan tidak dapat dilihat dengan memakai kacamata matahari atau teleskop kecil. (BACA JUGA: Gerhana Matahari Cincin Bisa Diamati dari Manado )
Kepala Pusat Astronomi Pondok Pesantren Assalaam Sukoharjo AR Sugeng Riadi mengatakan, GMC kali ini secara perhitungan melewati Karangmalang, Sragen ke utara. (BACA JUGA: Gerhana Matahari Tak Melintas Bandung, Boscha Tak Lakukan Pemantauan )
Yakni, hingga pulau Jawa ke utara seperti, Jepara, Pati, Kalimantan, dan Sulawesi. “Tapi Sragen ke selatan, Solo, Yogyakarta tidak kena,” kata AR Sugeng Riadi saat dihubungi Sindonews, Minggu (21/6/2020). (BACA JUGA: Live Streaming Gerhana Matahari Lokal Bisa Melalui Laman Ini )
Untuk wilayah pulau Jawa kenanya maksimalnya 0,6%, itu pun di Madura. “0,6 persen dengan mata tidak terlihat, dengan teleskop kecil juga belum nampak. Harus dengan teleskop besar,” ujar Sugeng.
Sementara, di Karangmalang, Sragen, prosentasenya hanya 0,03 persen. Jika dibulatkannya menjadi 0 persen, dan artinya matahari terlihat utuh.
Sehingga tidak kelihatan jika diamati dengan memakai kacamata matahari atau teleskop kecil. Mengingat Kota Solo tidak dilewati GMC untuk kali ini, Observatorium Pondok Pesantren (Ponpes) Assalaam, Pabelan, Kartasura, Sukoharjo tidak menggelar pengamatan. Pihaknya akan menyaksikan live dari Aceh, Medan karena prosentasenya 10%.
Sehingga matahari kelihatan jika tertutup bulan. Tahun 2023 diprediksi bakal terjadi gerhana matahari yang melintasi Solo. Sedangkan tahun 2021 diprediksi bakal terjadi gerhana bulan total melewati Solo. Tepatnya pada 26 Mei 2021 setelah Maghrib.
Namun prosentase hanya 0,03 persen mengakibatkan tidak dapat dilihat dengan memakai kacamata matahari atau teleskop kecil. (BACA JUGA: Gerhana Matahari Cincin Bisa Diamati dari Manado )
Kepala Pusat Astronomi Pondok Pesantren Assalaam Sukoharjo AR Sugeng Riadi mengatakan, GMC kali ini secara perhitungan melewati Karangmalang, Sragen ke utara. (BACA JUGA: Gerhana Matahari Tak Melintas Bandung, Boscha Tak Lakukan Pemantauan )
Yakni, hingga pulau Jawa ke utara seperti, Jepara, Pati, Kalimantan, dan Sulawesi. “Tapi Sragen ke selatan, Solo, Yogyakarta tidak kena,” kata AR Sugeng Riadi saat dihubungi Sindonews, Minggu (21/6/2020). (BACA JUGA: Live Streaming Gerhana Matahari Lokal Bisa Melalui Laman Ini )
Untuk wilayah pulau Jawa kenanya maksimalnya 0,6%, itu pun di Madura. “0,6 persen dengan mata tidak terlihat, dengan teleskop kecil juga belum nampak. Harus dengan teleskop besar,” ujar Sugeng.
Sementara, di Karangmalang, Sragen, prosentasenya hanya 0,03 persen. Jika dibulatkannya menjadi 0 persen, dan artinya matahari terlihat utuh.
Sehingga tidak kelihatan jika diamati dengan memakai kacamata matahari atau teleskop kecil. Mengingat Kota Solo tidak dilewati GMC untuk kali ini, Observatorium Pondok Pesantren (Ponpes) Assalaam, Pabelan, Kartasura, Sukoharjo tidak menggelar pengamatan. Pihaknya akan menyaksikan live dari Aceh, Medan karena prosentasenya 10%.
Sehingga matahari kelihatan jika tertutup bulan. Tahun 2023 diprediksi bakal terjadi gerhana matahari yang melintasi Solo. Sedangkan tahun 2021 diprediksi bakal terjadi gerhana bulan total melewati Solo. Tepatnya pada 26 Mei 2021 setelah Maghrib.
(awd)