Ingin Investasi di Banten, Investor Disambut Karpet Merah
loading...
A
A
A
“Pertama soal infrastruktur yang sangat memadai dan menunjang usaha investor seperti akses jalan yang baik, suplai listrik, air bersih dan energi yang aman bagi kelangsungan usaha mereka,” terang Komarudin saat menerima Piagam penghargaan yang diserahkan langsung oleh Menteri Investasi atau Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) RI, Bahlil Lahadalia, beberapa waktu lalu.
Untuk mendorong kegiatan investasi barang dan jasa, kata dia, sejak 4 tahun terakhir Pemprov Banten telah melakukan pembangunan berbagai proyek infrastruktur, mulai dari pembangunan jalan provinsi, tol, jalan akses wisata, hingga pembangunan waduk penyedia air baku untuk industry, dan warga. Saat ini akses jalan Provinsi dalam kondisi mantap yang telah mencapai 99 persen dari 762,026 km.
Pemerintah pusat juga telah menetapkan dan merealisasikan beberapa proyek strategis nasional diantaranya Tol Serang-Panimbang sepanjang 83,67 Km sebagai akses wisata kawasan Lebak dan Pandeglang.
Untuk kebutuhan air baku dan energi, telah terbangun Bendungan Sindangheula di Kabupaten Serang dan Bendungan Karian di Kabupaten Lebak. Bendungan Sindangheula mampu menyediakan kebutuhan air baku hingga 800 liter per detik dengan kapasitas tampung sebesar 9,30 juta meter kubik. Bendungan ini juga berfungsi untuk pembangkit listrik yang bisa menghasilkan 0,40 megawatt.
Sementara itu, Bendungan Karian menghasilkan 9,10 meter kubik perdetik air baku dengan daya tampung 314,7 juta meter kubik serta menghasilkan listrik sebesar 0,65 megawatt. Suplai air baku tersebut menjadi sangat penting bagi industri di Provinsi Banten.
Untuk mendukung kegiatan olahraga di Banten, Pemprov Banten telah merampungkan pembangunan Banten International Stadium (BIS) di Area Sport Center yang akan diresmikan pada 9 Mei 2022. BIS dibangun dengan standar Federation Internationale Football Association (FIFA).
“Memiliki luas 60 hektar dengan luas bangunan 78.116 meter persegi, BIS mampu menampung sebanyak 38 ribu penonton. Keberadaan Banten International Stadium di kawasan sport center Banten membuka kran investasi bagi sektor swasta di bidang properti, perhotelan, kawasan perbelanjaan dan area bisnis pendukung lainnya. Apalagi, kawasan Sport Center Banten juga berada di lokasi strategis yang dekat dengan destinasi wisata di Kota Serang, Kabupaten Serang, dan Pandeglang,” terangnya. Baca: 2 Hari Hilang di Sungai, Balita di Muba Ditemukan Tidak Bernyawa.
Komarudin mengatakan, Pemprov Banten selalu mengutamakan kenyamanan dan keamanan investor dalam berinvestasi. Mulai dari layanan perizinan berbasis online yang lebih efisien dan cepat, hingga memastikan keamanan dari pungli dan premanisme.
Pihaknya memastikan, kepolisian daerah di kabupaten/kota berkomitmen untuk bersama-sama menjaga keamanan berinvestasi di Banten. “Kita pastikan kepada calon investor bahwa investasi di Banten terjamin keamanannya,” pungkasnya.
Baca Juga: Tragedi Pantai Batu Bolong Bali, Wisatawan Surabaya Diduga Hilang Digulung Ombak.
Ia mengatakan, letak strategis dan infrastruktur yang menunjang, ditambah kemudahan perizinan berusaha lewat aplikasi Sistem Informasi Perizinan Elektronik Terbuka (SIPEKA) yang terintegrasi dengan Sistem OSS – RBA (Online Single Submission Risk Based Approach) Berbasis Risiko. Kehadiran Aplikasi SIPEKA secara signifikan mendorong peningkatan investasi Banten. SIPEKA telah diintegrasikan dengan Sistem Informasi Geografis (SIG) Potensi Penanaman Modal.
Untuk mendorong kegiatan investasi barang dan jasa, kata dia, sejak 4 tahun terakhir Pemprov Banten telah melakukan pembangunan berbagai proyek infrastruktur, mulai dari pembangunan jalan provinsi, tol, jalan akses wisata, hingga pembangunan waduk penyedia air baku untuk industry, dan warga. Saat ini akses jalan Provinsi dalam kondisi mantap yang telah mencapai 99 persen dari 762,026 km.
Pemerintah pusat juga telah menetapkan dan merealisasikan beberapa proyek strategis nasional diantaranya Tol Serang-Panimbang sepanjang 83,67 Km sebagai akses wisata kawasan Lebak dan Pandeglang.
Untuk kebutuhan air baku dan energi, telah terbangun Bendungan Sindangheula di Kabupaten Serang dan Bendungan Karian di Kabupaten Lebak. Bendungan Sindangheula mampu menyediakan kebutuhan air baku hingga 800 liter per detik dengan kapasitas tampung sebesar 9,30 juta meter kubik. Bendungan ini juga berfungsi untuk pembangkit listrik yang bisa menghasilkan 0,40 megawatt.
Sementara itu, Bendungan Karian menghasilkan 9,10 meter kubik perdetik air baku dengan daya tampung 314,7 juta meter kubik serta menghasilkan listrik sebesar 0,65 megawatt. Suplai air baku tersebut menjadi sangat penting bagi industri di Provinsi Banten.
Untuk mendukung kegiatan olahraga di Banten, Pemprov Banten telah merampungkan pembangunan Banten International Stadium (BIS) di Area Sport Center yang akan diresmikan pada 9 Mei 2022. BIS dibangun dengan standar Federation Internationale Football Association (FIFA).
“Memiliki luas 60 hektar dengan luas bangunan 78.116 meter persegi, BIS mampu menampung sebanyak 38 ribu penonton. Keberadaan Banten International Stadium di kawasan sport center Banten membuka kran investasi bagi sektor swasta di bidang properti, perhotelan, kawasan perbelanjaan dan area bisnis pendukung lainnya. Apalagi, kawasan Sport Center Banten juga berada di lokasi strategis yang dekat dengan destinasi wisata di Kota Serang, Kabupaten Serang, dan Pandeglang,” terangnya. Baca: 2 Hari Hilang di Sungai, Balita di Muba Ditemukan Tidak Bernyawa.
Komarudin mengatakan, Pemprov Banten selalu mengutamakan kenyamanan dan keamanan investor dalam berinvestasi. Mulai dari layanan perizinan berbasis online yang lebih efisien dan cepat, hingga memastikan keamanan dari pungli dan premanisme.
Pihaknya memastikan, kepolisian daerah di kabupaten/kota berkomitmen untuk bersama-sama menjaga keamanan berinvestasi di Banten. “Kita pastikan kepada calon investor bahwa investasi di Banten terjamin keamanannya,” pungkasnya.
Baca Juga: Tragedi Pantai Batu Bolong Bali, Wisatawan Surabaya Diduga Hilang Digulung Ombak.
Ia mengatakan, letak strategis dan infrastruktur yang menunjang, ditambah kemudahan perizinan berusaha lewat aplikasi Sistem Informasi Perizinan Elektronik Terbuka (SIPEKA) yang terintegrasi dengan Sistem OSS – RBA (Online Single Submission Risk Based Approach) Berbasis Risiko. Kehadiran Aplikasi SIPEKA secara signifikan mendorong peningkatan investasi Banten. SIPEKA telah diintegrasikan dengan Sistem Informasi Geografis (SIG) Potensi Penanaman Modal.