Waspadai Wabah PMK, UPTD Puskeswan Bentuk Unit Respon Cepat

Selasa, 10 Mei 2022 - 20:18 WIB
loading...
Waspadai Wabah PMK,...
Pemerintah Kabupaten Maros, bergerak cepat meningkatkan kewaspadaan terhadap ancaman wabah penyakit mulut dan kuku (PMK)  yang dapat menyerang hewan ternak. Foto: Sindonews/dok
A A A
MAROS - Pemerintah Kabupaten Maros, bergerak cepat meningkatkan kewaspadaan terhadap ancaman wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) yang dapat menyerang hewan ternak.

UPTD Puskeswan, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Maros bahkan telah membentuk unit respon cepat untuk melakukan antisipasi dengan surveilans, pengawasan dan pemantauan jelang kurban.



Kepala UPTD Puskeswan Kabupaten Maros, drh Ujistiany Abidin mengatakan, wabah virus ini diyakininya belum ada di Maros. Dia menjelaskan, PMK ini bersifat akut dan disebabkan virus.

"Sampai saat ini belum ada pengobatannya. Sehingga yang bisa dilakukan dengan memperketat pengawasan," katanya.

Selain memperketat pengawasan lalu lintas ternak juga dilakukan pengawasan bahan produk asal hewan seperti daging, susu atau kulit.

"Jadi produk atau hewan ternak yang bisa dilalulintaskan bisa melintas kalau dari daerah bebas ke daerah bebas PMK. Itupun harus dengan konfirmasi terlebih dahulu dari daerah tujuan," jelasnya.

Namun jika daerah tujuan tidak siap, kata dia, maka tidak bisa dilalulintaskan. Saat ini kata drh Ujis, belum ada laporan mengenai kasus PMK. Baik di Maros maupun di Sulawesi Selatan.

"Untuk pengiriman ternak dari Jatim ke Pulau Sulawesi tidak ada," sebutnya.

Dia juga mengatakan, kalau tingkat penyebaran penularannya PMK ini sangat cepat yakni 80-100 persen. "Tingkat penularannya sangat cepat bentuk penularannya inshalasi dan melalui udara," katanya.

Kemunculan virus ini kata dia, bisa membuat perekonomian peternak menurun. Sebab penyakit ini penyakit akut."Belum 14 hari muncul sudah ada gejala dan diakhiri kematian," jelasnya.

Dia pun mengimbau agar peternak bisa membantu pemerintah dengan melaporkan ketika ada sesuatu yang aneh twrhadap ternaknya.

"Diharapakan partisipasi masyarakat lebih aktif untuk melaporkan. Supaya bisa dilakukan penelusuran. Ya masyakarat aktif melapor dan memberikan dinformasi kalau timbul gejala demam, keluar air liur banyak, ada lesi dilidah, gusi dan kaki," katanya.

(agn)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2038 seconds (0.1#10.140)