Telkom Siapkan Infrastruktur Jaringan Buka Askes Digitalisasi Pesantren

Minggu, 21 Juni 2020 - 09:42 WIB
loading...
Telkom Siapkan Infrastruktur Jaringan Buka Askes Digitalisasi Pesantren
Webinar Pesantren Go Digital dalam Mewujudkan Pesantren Mandiri dan Go Global di Era New Normal. Foto/Tangkapan Layar Webinar
A A A
BANDUNG - PT Telekomunikasi Indonesia (Telkom) siap memfasilitasi pesantren di Indonesia untuk mengakses digitalisasi. Ini bentuk dukungan Telkom terhadap program Pesantren Go Digital.

Direktur Digital Business Telkom Faizal R Joemadi mengatakan, kesiapan infrastruktur Telkom untuk mendukung smart city di Jawa Barat. Terutama sebagai solusi dalam connectivity, content, dan collaboration, khususnya program Pesantren Go Digital. (BACA JUGA: Ini Panduan Pembelajaran Pesantren dan Pendidikan Keagamaan di Masa Pandemi )

“Telkom berkomitmen menghadirkan dukungan coverage 100% fiber optik seluruh Jabar serta ketersediaan data center yang dapat dimanfaatkan oleh seluruh pemda dan masyarakat. Pesantren Go Digital adalah solusi yang Telkom berikan demi mewujudkan pesantren yang berdaya saing global,” kata Faizal dalam webinar “Pesantren Go Digital dalam Mewujudkan Pesantren Mandiri dan Go Global di Era New Normal”. (BACA JUGA: Wagub Jabar Uu Ruzhanul: Aktivitas Pesantren Dilakukan Hati-hati )

Telkom, ujar dia, telah meluncurkan platform khusus pesantren sebagai solusi terkait proses pembelajaran online, pengembangan wirausaha dan UKM di Pesantren serta digitalisasi pesantren. Platform ini dimulai dengan pilot project di Pesantren Al Mizan, Kabupaten Majalengka, Jabar. (BACA JUGA: Kepgub COVID-19 di Pesantren Jadi Polemik, Ini Penjelasan Gamblang Kang Emil )

Menurut data dari Kementrian Agama RI, pada 2020 ini, jumlah pesantren tercatat sebanyak 28.194 dengan 5 juta santri mukim. Jika ditotalkan dengan santri yang tidak mondok di ke pondok pesantren dan sebaliknya serta taman-taman pendidikan Alquran dan madrasah, maka jumlah santri di Indonesia diperkirakan mencapai 18 juta orang dengan kurang lebih 1,5 juta tenaga pengajar.

Pandemi Covid-19 saat ini membuat pesantren dihadapkan pada berbagai masalah terutama pada proses pembelajaran yang terhenti karena keterbatasan akses digital baik dari sisi pesantren maupun dari sisi santri dan tenaga pengajar.

Komisaris Independen Telkom selaku Penggagas Gerakan 100 Smart City Indonesia dan Pakar ICT Marsudi Wahyu Kisworo mengatakan, pandemi Covid-19 memberikan pembelajaran yang sangat baik untuk penerapan Smart City.

Seperti beberapa solusi adaptif yang telah diterapkan di Provinsi Jabar di masa Pandemi COVID-19. Di antaranya, Pusat Informasi dan Koordinasi Covid-19 Jawa Barat (Pikobar) dan 5 Command Center tersebar di beberapa Kota/Kabupaten.

Staff Ahli Gubernur Jabar Bidang Kemasyarakatan dan Sumber Daya Manusia Toto M Toha mengatakan, kekuatan utama dunia pesantren terletak pada nilai keikhlasan, kemandirian, ketawadhuan dan kejujuran. Sekarang berkolaborasi dengan berbagai keunggulan dunia modern.

Executive Vice President Telkom Regional 3 Jabar Mohamad Khamdan mengatakan, Telkom Regional 3 saat ini telah siap untuk memberikan solusi untuk pesantren melalui Pesantren Go Digital. Program ini i dapat memberikan pemahaman kepada santri mengenai pemanfaatan teknologi dalam meningkatkan pembelajaran.

"Jika dilihat dari sisi commerce, akan memberikan kepada para santri agar dapat menyalurkan produknya secara local dan global dan dapat mengembakan bisnis UMKM," ujar Khamdan.

Sementara itu, Tribe of SMB Digititalization Henri Setiawan memaparkan detail program beserta solusi Pesantren Go Digital. Di antaranya, website pesantren, edukasi melalui solusi pembelajaran online, commerce, dan kartu santri yang memudahkan seluruh aktivitas santri selama di pesantren.
(awd)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2012 seconds (0.1#10.140)