PTM Tetap Digelar di Tengah Ancaman Hepatitis Akut

Minggu, 08 Mei 2022 - 22:29 WIB
loading...
PTM Tetap Digelar di Tengah Ancaman Hepatitis Akut
Pembelajaran tatap muka (PTM) di Kota Makassar, dipastikan tetap berjalan seperti biasa kendati penyakit Hepatitis akut misterius mengancam anak-anak. Foto: Istimewa
A A A
MAKASSAR - Pembelajaran tatap muka (PTM) di Kota Makassar, dipastikan tetap berjalan seperti biasa kendati penyakit Hepatitis akut misterius mengancam anak-anak.

Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Makassar, Muhyiddin mengatakan, sejauh ini pihaknya masih berpedoman pada Surat Keputusan Bersama (SKB) 4 Menteri tentang Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran di Masa Pandemi Coronavirus Disease 2019 (Covid-19).



"PTM tetap jalan seperti sebelumnya, mengacu pada SKB 4 Menteri karena belum ada keputusan pemerintah terkait penyakit Hepatitis akut," ucap Muhyiddin.

Diketahui, siswa sekolah dasar (SD) dan sekolah menengah pertama (SMP) sudah mulai menjalani aktivitas pembelajaran per hari ini, Senin (8/5/2022), usai libur lebaran Idul Fitri.

Siswa kelas 6 SD akan langsung menjalani masa ujian sekolah selama tiga hari, sementara kelas 1 sampai kelas 5 mengikuti pembelajaran dari rumah.

"Mereka masuk sekolah kembali tanggal 12. Khusus SMP, kelas 7 dan 8 itu sudah mulai belajar di sekolah. Kalau yang kelas 9 sisa menunggu hasil ujian sekolahnya," beber Muhyiddin.

Kendati belum ada instruksi penghentian sementara PTM terkait penyakit Hepatitis akut, Disdik Makassar tetap mengimbau pihak sekolah maupun siswa dan orang tua siswa untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap ancaman penyakit tersebut.

"Pemerintah pusat juga masih dalam status waspada, jadi kami juga ikut meningkatkan kewaspadaan. Kami minta seluruh sekolah agar laporan kesehatan anak tetap dilaporkan dalam link yang sudah disediakan. Kalau siswa sedang tidak sehat, tidak perlu ke sekolah," urainya.

Di samping itu, dia juga mengingatkan orang tua siswa agar lebih memperhatikan makanan yang dikonsumsi anak.

"Penyakit itu kan disebut-sebut ada yang bersumber dari makanan, makanya kantin sekolah belum dibuka sehingga kami sarankan agar orang tua siswa membekali anaknya dengan makanan dari rumah supaya tidak jajan sembarangan," pungkas Muhyiddin.

Diketahui, Kementerian Kesehatan RI telah mengeluarkan surat edaran nomor HK.02.02/C/2515/2022 tentang Kewaspadaan terhadap Penemuan Kasus Hepatitis Akut yang Tidak Diketahui Etiologinya.

Surat Edaran tersebut dimaksudkan untuk meningkatkan dukungan pemerintah daerah, fasilitas pelayanan kesehatan, Kantor Kesehatan Pelabuhan, sumber daya manusia (SDM) kesehatan, dan para pemangku kepentingan terkait kewaspadaan dini penemuan kasus Hepatitis Akut yang Tidak Diketahui Etiologinya.



Plt Kepala Dinas Kesehatan Sulsel, Bachtiar Baso, mengatakan, pihaknya telah berkoordinasi dengan pemerintah kabupaten dan kota, termasuk para direktur rumah sakit untuk segera melaporkan jika terdapat kasus Hepatitis akut.

"Tentu kami kerja samakan demgan seluruh Dinas Kesehatan, dan rumah sakit yang ada di kabupaten/kota, serta pintu masuk Sulsel di Kantor Kesehatan Pelabuhan yang ada di Makassar. Kami harus koordinasi sesuai dengan surat edaran Kemenkes, beberapa hal sudah dijelaskan," ungkap Bachtiar.

Dia menjelaskan, Hepatitis akut dianggap misterius karena penyakit tersebut belum diketahui gejala pastinya. Penyebabnya masih dalam penelitian, termasuk juga dugaan kaitannya dengan varian-varian Covid-19.

"Sementara ini dalam penelitian para ahli di dunia. Kejadian ini pertama kali dilaporkan di Inggris Raya tepatnya di Skotlandia Tengah, dilaporkan anak usia 11 bulan sampai dengan 5 tahun, tapi sekarang setelah meningkat, bukan cuma 5 tahun tapi ada yang 16 tahun," jelasnya.



Untuk itu, dirinya meminta masyarakat tetap waspada namun tidak perlu panik berlebihan sebab para ahli juga sementara memantau kasus tersebut. Hal terpenting saat ini, lanjut dia, adalah melindungi anak-anak dengan imunisasi lengkap.

"Sangat penting imuniasi karena akan membantu daya tahan tubuh terhindar dari penyakit. Biarlah kami kerja di lapangan, kami terus akan memantau," tukasnya.

(agn)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3118 seconds (0.1#10.140)