Kisah Horor Pemudik Tersesat di Hutan Karawang Karena Google Maps, Jalan Berlumpur dan Tak Ketemu Orang
loading...
A
A
A
KARAWANG - Firman Perdana (45) pemudik asal Bandung, Jawa Barat tidak menyangka bakal mengalami peristiwa menyeramkan saat akan mudik ke Jakarta. Maksud hati ingin menghindari kemacetan, malah kesasar masuk hutan.
Tidak ada satu orangpun yang dapat ditemui selama perjalanan di Hutan Kuta Tandingan, Kecamatan Ciampel Kabupaten Karawang. Dalam keadaan bingung dan takut dia berhasil mendapat sinyal telepon, dan menghubungi Lapor Pak Kapolres.
Firman Perdana, bermaksud mudik ke Jakarta dari Bandung Jumat (29/4/22) siang. Untuk menghindari kemacetan, dia mengambil jalur selatan yaitu Bandung, Purwakarta, Karawang dan terus ke Bekasi hingga Jakarta.
Meski tidak paham jalan, Firman mengandal google maps untuk memandu perjalanannya. "Dia percaya diri mudik menggunakan google maps. Bukan cepat sampai tujuan malah tersesat masuk hutan," kata Kapolres Karawang AKBP Aldi Subartono menuturkan kisah Firman, Minggu (1/5/22).
Selama perjalanan Bandung- Purwakarta seperti semua lancar-lancar saja. Namun saat memasuki perbatasan Purwakarta-Karawang persoalan mulai muncul.
Peta google mengharuskan Firman masuk kedalam hutan. Semula Firman berpikir arahan google merupakan jalan pintas sehingga dia mengikuti petunjuk tersebut.
Namun dirinya mulai curiga karena selama perjalanan tidak satupun orang yang dia temui. Ditambah lagi jalan yang dilalui penuh lumpur. "Saat itu hari sudah malam dia sudah mulai putus asa. Mau balik ke jalan semula dia tidak tahu di mana asalnya," ujar Firman.
Firman mulai berfikir macam-macam, jika dia disesatkan oleh mahluk gaib penghuni hutan Kuta Tandingan. Di tengah keputusasaan itu Firman istirahat bersandar di pohon besar. "Hari sudah malam dia sudah putus asa mau jalan ke arah mana takut masuk lebih dalam ke hutan," katanya.
Akhirnya Firman memutuskan meminta pertolongan penduduk terdekat namun tidak ada satupun yang bisa dia temui. Hari semakin malam Firman mulai putus asa.
Namun dia teringat Polres Karawang membuat imbauan kepada pemudik yang bermasalah di Karawang agar menghubungi 'Lapor Pak Kapolres'.
Namun untuk menelpon, Firman harus mencari posisi yang lebih tinggi agar mendapat sinyal telepon. Akhirnya setelah berjalan beberapa menit dia berhasil mendapat sinyal dan menelpon 'lapor pak Kapolres'.
Kapolres Karawang begitu mendapat laporan itu segera bertindak menerjunkan personelnya menyisir hutan Kuta Tandingan. Padahal saat itu semua personil kepolisian sedang sibuk mengurai kemacetan mudik.
"Saya kontak Polsek Ciampel yang paling dekat hutan Kuta Tandingan. Jaraknya sekitar 19 kilometer dari Polsek. Saya minta Kapolsek mengerahkan semua anggotanya menyisir hutan. Targetnya harus sampai ketemu," kata Aldi.
Aldi mengatakan setelah dilakukan penyisiran dari berbagai arah akhir polisi menemukan Firman tengah terduduk lepas. Melihat polisi datang Firman gembira bukan kepalang.
"Besok-besok saya mudik pakai jalur umum saja yang biasa digunakan pemudik. Ini pengalaman yang menyeramkan dan untung saya hapal nomor polisi," sebutnya.
Tidak ada satu orangpun yang dapat ditemui selama perjalanan di Hutan Kuta Tandingan, Kecamatan Ciampel Kabupaten Karawang. Dalam keadaan bingung dan takut dia berhasil mendapat sinyal telepon, dan menghubungi Lapor Pak Kapolres.
Firman Perdana, bermaksud mudik ke Jakarta dari Bandung Jumat (29/4/22) siang. Untuk menghindari kemacetan, dia mengambil jalur selatan yaitu Bandung, Purwakarta, Karawang dan terus ke Bekasi hingga Jakarta.
Meski tidak paham jalan, Firman mengandal google maps untuk memandu perjalanannya. "Dia percaya diri mudik menggunakan google maps. Bukan cepat sampai tujuan malah tersesat masuk hutan," kata Kapolres Karawang AKBP Aldi Subartono menuturkan kisah Firman, Minggu (1/5/22).
Selama perjalanan Bandung- Purwakarta seperti semua lancar-lancar saja. Namun saat memasuki perbatasan Purwakarta-Karawang persoalan mulai muncul.
Peta google mengharuskan Firman masuk kedalam hutan. Semula Firman berpikir arahan google merupakan jalan pintas sehingga dia mengikuti petunjuk tersebut.
Namun dirinya mulai curiga karena selama perjalanan tidak satupun orang yang dia temui. Ditambah lagi jalan yang dilalui penuh lumpur. "Saat itu hari sudah malam dia sudah mulai putus asa. Mau balik ke jalan semula dia tidak tahu di mana asalnya," ujar Firman.
Firman mulai berfikir macam-macam, jika dia disesatkan oleh mahluk gaib penghuni hutan Kuta Tandingan. Di tengah keputusasaan itu Firman istirahat bersandar di pohon besar. "Hari sudah malam dia sudah putus asa mau jalan ke arah mana takut masuk lebih dalam ke hutan," katanya.
Akhirnya Firman memutuskan meminta pertolongan penduduk terdekat namun tidak ada satupun yang bisa dia temui. Hari semakin malam Firman mulai putus asa.
Namun dia teringat Polres Karawang membuat imbauan kepada pemudik yang bermasalah di Karawang agar menghubungi 'Lapor Pak Kapolres'.
Namun untuk menelpon, Firman harus mencari posisi yang lebih tinggi agar mendapat sinyal telepon. Akhirnya setelah berjalan beberapa menit dia berhasil mendapat sinyal dan menelpon 'lapor pak Kapolres'.
Kapolres Karawang begitu mendapat laporan itu segera bertindak menerjunkan personelnya menyisir hutan Kuta Tandingan. Padahal saat itu semua personil kepolisian sedang sibuk mengurai kemacetan mudik.
"Saya kontak Polsek Ciampel yang paling dekat hutan Kuta Tandingan. Jaraknya sekitar 19 kilometer dari Polsek. Saya minta Kapolsek mengerahkan semua anggotanya menyisir hutan. Targetnya harus sampai ketemu," kata Aldi.
Aldi mengatakan setelah dilakukan penyisiran dari berbagai arah akhir polisi menemukan Firman tengah terduduk lepas. Melihat polisi datang Firman gembira bukan kepalang.
"Besok-besok saya mudik pakai jalur umum saja yang biasa digunakan pemudik. Ini pengalaman yang menyeramkan dan untung saya hapal nomor polisi," sebutnya.
(shf)