Digagas Megawati, Trenggalek Bersolek Wujudkan Smart City
loading...
A
A
A
TRENGGALEK - Kota Cerdas atau Smart City yang diinisasi serta digaungkan oleh Presiden ke-5 Megawati Soekarnoputeri, melalui Inpres No 3 Tahun 2003 tentang Kebijakan dan Strategi Nasional Pengembangan e-government terus berlanjut hingga saat ini.
Di era kepemimpinan Presiden Jokowi, implementasi program Smart City di Indonesia diharapkan dapat mempercepat perwujudan Indonesia sebagai Smart Nation.
Merespons Megawati dan Jokowi, Bupati Trenggalek, Jawa Timur, Mochamad Nur Arifin mengerahkan seluruh potensi yang ada di wilayahnya untuk mencari terobosan baru yang sarat inovasi bagi peningkatan pelayanan publik. Hal itu agar memenuhi seluruh kriteria untuk menjadi Smart City Indonesia.
Hasilnya, Trenggalek kini telah memiliki setidaknya lima aplikasi pelayanan publik terkini kekinian yang cepat, mudah, terukur dan transparan, sebagai wujud transformasi birokrasi.
“Mendengar arahan Ibu Megawati dan Bapak Jokowi, kami semakin tergerak untuk mengakselerasi ide-ide besar, inovasi, gagasan serta terobosan yang inovatif, agar Pemkab Trenggalek dapat memenuhi seluruh aspek dan kriteria sebuah Smart City,” kata Bupati yang akrab dipanggil Mas Ipin kepada wartawan, Kamis (28/4/2022).
“Alhamdulillah, sudah ada lima aplikasi pelayanan publik, yakni e-link, cafe pelayanan publik digital, petung dadi versi 2.0, survei kepuasan masyarakat, dan smart bench wifi corner yang sudah dapat dinikmati masyarakat,” lanjut Mas Ipin.
Terobosan dan inovasi ini, telah membuat Pemkab Trenggalek mendapat kesempatan untuk menjalin kerja sama dengan Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kemenkominfo), untuk mewujudkan Smart City Indonesia.
Mochamad Nur Arifin bahkan telah menandatangani nota kesepahaman atau MoU secara virtual dengan Kemenkominfo. Sehingga Pemkab Trenggalek akan mendapat pendampingan penyusunan masterplan Smart City tahun 2022 bersama 50 kabupaten atau kota di seluruh Indonesia.
Pendampingan dalam menyusun Masterplan Smart City, memiliki tujuan agar bisa lebih memaksimalkan pemanfaatan teknologi, baik dalam meningkatkan pelayanan masyarakat maupun mengakselerasikan potensi yang ada di masing-masing daerah.
“Jadi komitmen Pemkab Trenggalek dinilai baik oleh Kemenkominfo sehingga ke depan nanti, akan ada pendampingan khusus dari Kominfo untuk Trenggalek menuju Smart City,” tuturnya.
“Kabupaten Trenggalek ditunjuk karena beberapa dasar-dasar atau beberapa penerapan dari Smart City sudah ada sehingga tinggal dipertajam,” tandasnya.
Diketahui, aplikasi e-link yang dibuat Pemkab Trenggalek adalah aplikasi layanan kesehatan puskesmas yang terintegrasi secara nasional sehingga memudahkan masyarakat mendapatkan layanan.
Kemudian cafe pelayanan publik (CPP) digital memiliki dua fitur utama termasuk manajemen antrean masyarakat bisa melakukan antrean online maupun offline untuk mendapatkan pelayanan di CPP.
Sementara aplikasi petung dadi versi 2.0 adalah aplikasi pelayanan masyarakat di tingkat desa dan kecamatan yang merupakan pengembangan dari versi 1 yang telah dimulai beberapa tahun lalu dengan beberapa fitur baru.
Untuk aplikasi e-Survei kepuasan masyarakat atau SKM Online, merupakan aplikasi survei kepuasan masyarakat atas layanan OPD yang dapat dilakukan secara online.
Kemudian Trenggalek Smart Bench, desain wifi corner yang ramah lingkungan dengan fitur akses free wifi serta media promosi dan sosialisasi program strategis secara audio visual.
Di era kepemimpinan Presiden Jokowi, implementasi program Smart City di Indonesia diharapkan dapat mempercepat perwujudan Indonesia sebagai Smart Nation.
Merespons Megawati dan Jokowi, Bupati Trenggalek, Jawa Timur, Mochamad Nur Arifin mengerahkan seluruh potensi yang ada di wilayahnya untuk mencari terobosan baru yang sarat inovasi bagi peningkatan pelayanan publik. Hal itu agar memenuhi seluruh kriteria untuk menjadi Smart City Indonesia.
Hasilnya, Trenggalek kini telah memiliki setidaknya lima aplikasi pelayanan publik terkini kekinian yang cepat, mudah, terukur dan transparan, sebagai wujud transformasi birokrasi.
“Mendengar arahan Ibu Megawati dan Bapak Jokowi, kami semakin tergerak untuk mengakselerasi ide-ide besar, inovasi, gagasan serta terobosan yang inovatif, agar Pemkab Trenggalek dapat memenuhi seluruh aspek dan kriteria sebuah Smart City,” kata Bupati yang akrab dipanggil Mas Ipin kepada wartawan, Kamis (28/4/2022).
“Alhamdulillah, sudah ada lima aplikasi pelayanan publik, yakni e-link, cafe pelayanan publik digital, petung dadi versi 2.0, survei kepuasan masyarakat, dan smart bench wifi corner yang sudah dapat dinikmati masyarakat,” lanjut Mas Ipin.
Terobosan dan inovasi ini, telah membuat Pemkab Trenggalek mendapat kesempatan untuk menjalin kerja sama dengan Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kemenkominfo), untuk mewujudkan Smart City Indonesia.
Mochamad Nur Arifin bahkan telah menandatangani nota kesepahaman atau MoU secara virtual dengan Kemenkominfo. Sehingga Pemkab Trenggalek akan mendapat pendampingan penyusunan masterplan Smart City tahun 2022 bersama 50 kabupaten atau kota di seluruh Indonesia.
Pendampingan dalam menyusun Masterplan Smart City, memiliki tujuan agar bisa lebih memaksimalkan pemanfaatan teknologi, baik dalam meningkatkan pelayanan masyarakat maupun mengakselerasikan potensi yang ada di masing-masing daerah.
“Jadi komitmen Pemkab Trenggalek dinilai baik oleh Kemenkominfo sehingga ke depan nanti, akan ada pendampingan khusus dari Kominfo untuk Trenggalek menuju Smart City,” tuturnya.
“Kabupaten Trenggalek ditunjuk karena beberapa dasar-dasar atau beberapa penerapan dari Smart City sudah ada sehingga tinggal dipertajam,” tandasnya.
Diketahui, aplikasi e-link yang dibuat Pemkab Trenggalek adalah aplikasi layanan kesehatan puskesmas yang terintegrasi secara nasional sehingga memudahkan masyarakat mendapatkan layanan.
Kemudian cafe pelayanan publik (CPP) digital memiliki dua fitur utama termasuk manajemen antrean masyarakat bisa melakukan antrean online maupun offline untuk mendapatkan pelayanan di CPP.
Sementara aplikasi petung dadi versi 2.0 adalah aplikasi pelayanan masyarakat di tingkat desa dan kecamatan yang merupakan pengembangan dari versi 1 yang telah dimulai beberapa tahun lalu dengan beberapa fitur baru.
Untuk aplikasi e-Survei kepuasan masyarakat atau SKM Online, merupakan aplikasi survei kepuasan masyarakat atas layanan OPD yang dapat dilakukan secara online.
Kemudian Trenggalek Smart Bench, desain wifi corner yang ramah lingkungan dengan fitur akses free wifi serta media promosi dan sosialisasi program strategis secara audio visual.
(shf)