Ganjar Imbau Masyarakat Tak Takbir Keliling dan Lepas Balon ke Udara
loading...
A
A
A
SEMARANG - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengimbau warga tidak melakukan kegiatan takbir keliling di malam takbiran. Lebih baik takbiran digelar di masjid atau musala.
"Ada masukan bagus dari Kemenag dan MUI. Yang akan merayakan pergantian malam Ramadhan ke Lebaran, saya minta tidak ada takbir keliling. Semua takbirannya di musala, masjid, dan rumah masing-masing," kata Ganjar usai mendapat masukan dari Kementerian Agama dan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Tengah dalam Rapat Forkopimda Jawa Tengah, Rabu (27/4/2022) pagi.
Sebagai langkah pengamanan dan menjaga ketertiban, sejumlah personel kepolisian dibantu TNI hingga Linmas sudah disiapkan di malam takbiran. Tak hanya itu, Ganjar juga menyarankan Syawalan di Kota Pekalongan tanpa kegiatan melepas balon udara.
Ganjar menyebut, tradisi Syawalan yang melepaskan balon udara bisa membahayakan. Namun Ganjar tetap memperbolehkan kalau balon udaranya diikatkan pada suatu tempat dan tidak dilepaskan begitu saja.
Ganjar mengatakan, lebih baik tradisi itu diaplikasikan ke dalam suatu perlombaan secara resmi. Sehingga pelaksanaannya akan lebih terjamin aman. "Maka itu jangan dilakukan karena membahayakan. Silakan dibuat saja lomba dan festival, tapi diikat sehingga ketinggiannya akan teratur," tuturnya.
Lihat Juga: Salat Iduladha Bareng Keluarga di Masjid Kampung Wedomartani Sleman, Ganjar: Suasananya Hangat
"Ada masukan bagus dari Kemenag dan MUI. Yang akan merayakan pergantian malam Ramadhan ke Lebaran, saya minta tidak ada takbir keliling. Semua takbirannya di musala, masjid, dan rumah masing-masing," kata Ganjar usai mendapat masukan dari Kementerian Agama dan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Tengah dalam Rapat Forkopimda Jawa Tengah, Rabu (27/4/2022) pagi.
Sebagai langkah pengamanan dan menjaga ketertiban, sejumlah personel kepolisian dibantu TNI hingga Linmas sudah disiapkan di malam takbiran. Tak hanya itu, Ganjar juga menyarankan Syawalan di Kota Pekalongan tanpa kegiatan melepas balon udara.
Ganjar menyebut, tradisi Syawalan yang melepaskan balon udara bisa membahayakan. Namun Ganjar tetap memperbolehkan kalau balon udaranya diikatkan pada suatu tempat dan tidak dilepaskan begitu saja.
Ganjar mengatakan, lebih baik tradisi itu diaplikasikan ke dalam suatu perlombaan secara resmi. Sehingga pelaksanaannya akan lebih terjamin aman. "Maka itu jangan dilakukan karena membahayakan. Silakan dibuat saja lomba dan festival, tapi diikat sehingga ketinggiannya akan teratur," tuturnya.
Lihat Juga: Salat Iduladha Bareng Keluarga di Masjid Kampung Wedomartani Sleman, Ganjar: Suasananya Hangat
(poe)