Bayi Penderita Tumor Mata Tak Bisa Manfaatkan Kartu Sikerja untuk Berobat Gratis
loading...
A
A
A
SIMALUNGUN - Bayi penderita tumor mata Daud Alfaro Gultom (4) warga Dusun Sukadame, Desa Tiga Bolon, Kecamatan Sidamanik, Kabupaten Simalungun ternyata pernah diberikan kartu Simalungun Kerja (Sikerja) oleh Bupati Radiapoh H Sinaga saat kampanye Pilkada 2020 lalu. Saat itu kondisi Daud belum parah.
Namun, ternyata setelah terpilih sebagai Bupati Simalungun bersama Wakil Bupati Zonny Waldy, kartu Sikerja tidak bermanfaat bagi warga pra sejahtera, minimal untuk mendapatkan pelayanan kesehatan melalui Kartu Indonesia Sehat (KIS) yang merupakan pelayanan kesehatan gratis oleh pemerintah bagi masyarakat pra sejahtera.
Hingga kondisi Daud saat ini semakin parah, kartu Sikerja yang diberikan Bupati Radiapoh tidak mampu membantu untuk mendapatkan pelayanan kesehatan gratis.
"Dulu pasangan RHS-Zonny Waldy bilang kartu Sikerja dapat dimanfaatkan untuk memudahkan masyarakat mendapatkan pelayanan pemerintah, tapi kenyataannya sampai sekarang kami tidak masuk penerima KIS yang seharusnya dapat digunakan untuk mendapat pelayanan kesehatan gratis dari pemerintah," ujar Delina Hutagaol ibunda Daud Alfaro Gultom, Kamis (21/4/2022).
Selama ini, kata Delina, dirinya membawa putranya dengan biaya dari para dermawan termasuk mantan Bupati Simalungun JR Saragih, tanpa pernah dibantu pihak Pemkab Simalungun baik untuk pendampingan ataupun kemudahan ke rumah sakit.
"Waktu masa Pak JR Saragih, pengobatan Daud memang dibantu, namun sejak Pak Radiapoh H Sinaga yang mengkampanyekan kartu Sikerja belum ada sampai sekarang," sebut Delina. Baca juga: Dicueki Bupati Radiapoh, Penderita Tumor Mata Ini Dibantu JR Saragih
Ketua DPP Komite Nasional Pemuda Simalungun Indonesia (KNPSI), Jan Wiserdo Saragih menyayangkan ketidakpedulian bupati kepada masyarakat yang tidak sejahtera, apalagi yang mengalami sakit parah.
"Janji kampanye adalah bagian dari visi misi bupati dan wakil bupati. Jadi jika melihat dari ketidakpedulian bupati Radiapoh H Sinaga kepada warga yang sakit parah seperti terhadap Daud, beliau sudah gagal untuk saat ini membuktikan janji kampanye Rakyat Harus Sejahtera (RHS). Bisa-bisa masyarajat Simalungun tidak akan memilihnya lagi nanti jika maju Pilkada 2020 karena tidak mampu membuktikan janjinya," kata Jan.
Sebelumnya Kepala Dinas Kominfo Pemkab Simalungun, SML Simangunsong yang dikonfirmasi terkait tidak adanya perhatian Pemkab dan bupati Simalungun terhadap pengobatan warga tidak sejahtera Daud Alfaro Gultom membantahnya. "Bupati Simalungun sudah membantu melalui Dinas Kesehatan," sebut Simangunsong.
Lihat Juga: Kisah Bupati Pacitan Tertangkap Pasukan Pangeran Diponegoro usai Berkoalisi dengan Belanda
Namun, ternyata setelah terpilih sebagai Bupati Simalungun bersama Wakil Bupati Zonny Waldy, kartu Sikerja tidak bermanfaat bagi warga pra sejahtera, minimal untuk mendapatkan pelayanan kesehatan melalui Kartu Indonesia Sehat (KIS) yang merupakan pelayanan kesehatan gratis oleh pemerintah bagi masyarakat pra sejahtera.
Hingga kondisi Daud saat ini semakin parah, kartu Sikerja yang diberikan Bupati Radiapoh tidak mampu membantu untuk mendapatkan pelayanan kesehatan gratis.
Baca Juga
"Dulu pasangan RHS-Zonny Waldy bilang kartu Sikerja dapat dimanfaatkan untuk memudahkan masyarakat mendapatkan pelayanan pemerintah, tapi kenyataannya sampai sekarang kami tidak masuk penerima KIS yang seharusnya dapat digunakan untuk mendapat pelayanan kesehatan gratis dari pemerintah," ujar Delina Hutagaol ibunda Daud Alfaro Gultom, Kamis (21/4/2022).
Selama ini, kata Delina, dirinya membawa putranya dengan biaya dari para dermawan termasuk mantan Bupati Simalungun JR Saragih, tanpa pernah dibantu pihak Pemkab Simalungun baik untuk pendampingan ataupun kemudahan ke rumah sakit.
"Waktu masa Pak JR Saragih, pengobatan Daud memang dibantu, namun sejak Pak Radiapoh H Sinaga yang mengkampanyekan kartu Sikerja belum ada sampai sekarang," sebut Delina. Baca juga: Dicueki Bupati Radiapoh, Penderita Tumor Mata Ini Dibantu JR Saragih
Ketua DPP Komite Nasional Pemuda Simalungun Indonesia (KNPSI), Jan Wiserdo Saragih menyayangkan ketidakpedulian bupati kepada masyarakat yang tidak sejahtera, apalagi yang mengalami sakit parah.
"Janji kampanye adalah bagian dari visi misi bupati dan wakil bupati. Jadi jika melihat dari ketidakpedulian bupati Radiapoh H Sinaga kepada warga yang sakit parah seperti terhadap Daud, beliau sudah gagal untuk saat ini membuktikan janji kampanye Rakyat Harus Sejahtera (RHS). Bisa-bisa masyarajat Simalungun tidak akan memilihnya lagi nanti jika maju Pilkada 2020 karena tidak mampu membuktikan janjinya," kata Jan.
Sebelumnya Kepala Dinas Kominfo Pemkab Simalungun, SML Simangunsong yang dikonfirmasi terkait tidak adanya perhatian Pemkab dan bupati Simalungun terhadap pengobatan warga tidak sejahtera Daud Alfaro Gultom membantahnya. "Bupati Simalungun sudah membantu melalui Dinas Kesehatan," sebut Simangunsong.
Lihat Juga: Kisah Bupati Pacitan Tertangkap Pasukan Pangeran Diponegoro usai Berkoalisi dengan Belanda
(don)