Kasus COVID-19 Jatim Terus Melandai, RS Lapangan Indrapura Resmi Ditutup

Selasa, 19 April 2022 - 14:12 WIB
loading...
Kasus COVID-19 Jatim...
Gubernur Khofifah Indar Parawansa menutup operasional Rumah Sakit Lapangan Indrapura karena kasus COVID-19 di Jatim melandai.Foto/Lukman
A A A
SURABAYA - Setelah beroperasi selama 22 bulan, Rumah Sakit (RS) Lapangan Indrapura resmi ditutup seiring dengan terbitnya SK Gubernur Jawa Timur Nomor 188/237/KPTS/013/2022).

Sejak diresmikan pada Juni 2020, RS yang ada di Jalan Indrapura ini telah merawat pasien sebanyak 10.565 orang. Dengan tingkat kesembuhan pasien hampir 100 persen karena merawat pasien COVID-19 dengan gejala ringan hingga sedang.

Baca juga: Sebanyak 185.000 Pasangan di Surabaya Alami Masalah Infertilitas

Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa mengatakan, meski RS Lapangan Indrapura resmi ditutup, pihaknya memastikan layanan rumah sakit rujukan COVID-19 di Jatim tetap siaga. RS Darurat juga masih tersedia di beberapa titik meski tingkat keterisiannya sangat rendah. Misalnya yang di Bangkalan.

"Dengan kondisi pandemi yang semakin terkendali, dan juga berakhirnya masa pinjam pakai tanah dan bangunan milik Kementerian Kesehatan, maka RS Lapangan Indrapura resmi ditutup operasionalnya," kata Khofifah di Grahadi, Senin (18/4/2022).

Khofifah mengungkapkan, RS Lapangan Indrapura rencananya akan segera dibangun rumah sakit pusat otak, jantung dan kanker. Maka dengan pertimbangan matang, termasuk penghematan anggaran serta kondisi kasus yang kian menurun, maka Pemprov resmi menutup operasional RS Lapangan Indrapura.

"Format RS Lapangan Indrapura ini memberikan catatan sejarah karena hadir sebagai solusi utama di tengah melonjaknya kasus COVID-19 di awal pandemi," terangnya.

Diketahui, berdasarkan data Satgas COVID-19 Jatim, per har Senin (18/4/2022), total kasus aktif COVID-19 di Jatim tersisa 577 orang. Tambahan kasus terkonfirmasi harian seminggu ini se- Jatim rerata di bawah 50 orang. Dan kondisi BOR ICU RS tercatat 5 persen, dan BOR Isolasi RS hanya 3 persen. Sedangkan kondisi BOR isoter hanya 0,1 persen.

"Mari kita jaga bersama kondisi pandemi yang kian terkendali ini dengan terus mendorong percepatan vaksinasi. Sebelum mudik, yang belum booster segera dilengkapi dosis ketiganya," pungkas Khofifah.
(msd)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1884 seconds (0.1#10.140)