Mahasiswa Kepung Mapolres Enrekang Tuntut Kapolres Depecat, Ini Alasannya

Jum'at, 15 April 2022 - 12:18 WIB
loading...
Mahasiswa Kepung Mapolres Enrekang Tuntut Kapolres Depecat, Ini Alasannya
Aksi kekerasan yang dilakukan aparat saat aksi mahasiswa pada 11 April lalu. Foto SINDOnews
A A A
ENREKKANG - Aksi oknum polisi yang menonjok mahasiswa saat demonstrasi pada 11 April lalu berbuntut panjang. Massa yang tergabung dalam Aliansi Pemuda dan Mahasiswa (APM) se-Kabupaten Eenrekang, Sulawesi Selatan, mengepung Mapolres Enrekang. Mereka menuntut Kapolres Enrekang dicopot karena tindakan represif anggotanya.



Kordinator aksi, Izwan mengatakan, pada aksi demonsrasi 11 April lalu, ada tiga mahasiswa yang menjadi korban tindakan kekerasan dari pihak kepolisian Enrekang.

“Salah satunya mendapat tonjokan bogem mentah. Beberapa di antaranya menderita luka lebam di bagian leher dan kepala,” ungkap Izwan, Jumat (15/4/2022).

Vodeo aksi kekerasan yang dilakukan aparat pun sempat viral di media sosial. Lanjut Izwan, dalam video viral itu terlihat perilaku represif yang dilakukan salah seorang anggota polisi Enrekang.

“Dalam video tersebut terlihat anggota polisi menonjok mahasiswa sebanyak dua kali di bagian kepala,” tambahnya.
(don)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1989 seconds (0.1#10.140)