Mahasiswa Kepung Mapolres Enrekang Tuntut Kapolres Depecat, Ini Alasannya
loading...
A
A
A
ENREKKANG - Aksi oknum polisi yang menonjok mahasiswa saat demonstrasi pada 11 April lalu berbuntut panjang. Massa yang tergabung dalam Aliansi Pemuda dan Mahasiswa (APM) se-Kabupaten Eenrekang, Sulawesi Selatan, mengepung Mapolres Enrekang. Mereka menuntut Kapolres Enrekang dicopot karena tindakan represif anggotanya.
Kordinator aksi, Izwan mengatakan, pada aksi demonsrasi 11 April lalu, ada tiga mahasiswa yang menjadi korban tindakan kekerasan dari pihak kepolisian Enrekang.
“Salah satunya mendapat tonjokan bogem mentah. Beberapa di antaranya menderita luka lebam di bagian leher dan kepala,” ungkap Izwan, Jumat (15/4/2022).
Vodeo aksi kekerasan yang dilakukan aparat pun sempat viral di media sosial. Lanjut Izwan, dalam video viral itu terlihat perilaku represif yang dilakukan salah seorang anggota polisi Enrekang.
“Dalam video tersebut terlihat anggota polisi menonjok mahasiswa sebanyak dua kali di bagian kepala,” tambahnya.
Kordinator aksi, Izwan mengatakan, pada aksi demonsrasi 11 April lalu, ada tiga mahasiswa yang menjadi korban tindakan kekerasan dari pihak kepolisian Enrekang.
“Salah satunya mendapat tonjokan bogem mentah. Beberapa di antaranya menderita luka lebam di bagian leher dan kepala,” ungkap Izwan, Jumat (15/4/2022).
Vodeo aksi kekerasan yang dilakukan aparat pun sempat viral di media sosial. Lanjut Izwan, dalam video viral itu terlihat perilaku represif yang dilakukan salah seorang anggota polisi Enrekang.
“Dalam video tersebut terlihat anggota polisi menonjok mahasiswa sebanyak dua kali di bagian kepala,” tambahnya.
(don)