Crazy Rich Grobogan Bukan Kaleng-kaleng, Punya Usaha Properti di Jakarta hingga Bangun Jalan Rp2,8 Miliar
loading...
A
A
A
GROBOGAN - Nama Joko Suranto dielu-elukan warga di kampung halamannya. Pasalnya, pria asli Desa Jetis, Kecamatan Karangayung, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah tersebut, rela merogoh uangnya sendiri untuk membangun jalan di kampung halamannya.
Tak main-main, Joko Suranto yang kini tinggal di Jakarta, mengeluarkan dana pribadi sebesar Rp2,8 miliar, untuk meperbaiki jalan rusak di desanya sepanjang 1,8 km. Jalan tersebut dibangun dengan cara dicor beton.
Dari cerita warga di Desa Jetis, Joko Suranto ternyata bukanlah crazy rich kaleng-kaleng. Dia selama ini menekuni usaha property di Jakarta, dan dikenal sebagai orang kaya di Desa Jetis.
Salah satu warga Desa Jetis, Imam Budi Kartiko mengaku sangat senang dan bangga dengan pembangunan jalan yang dilakukan crazy rich dari desanya sendiri. "Pembangunan jalan tersebut, pastinya akan sangat membantu usaha warga di sini. Selama ini jalannya rusak berat," tuturnya.
Dia menyebut, selama ini jalan di desanya sudah rusak parah. Banyak lubang yang selalu mencelakai pengguna jalan, utamanya saat musim penghujan. Lubang jalan tersebut, sering hanya ditutup pakai batu saja, dan kemudian rusak kembali.
Jalan yang kini tengah dalam pengecoran tersebut, merupakan jalur perekonomian beberapa desa di Kecamatan Karangrayung. Bahkan, menjadi jalur alternatif penghubung Kabupaten Grobogan, dengan Kabupaten Boyolali.
Proyek pengerjaan jalan ini melibatkan warga setempat, rencananya pembangunan jalan penghubung antar desa ini akan selesai pada akhir bulan April mendatang, sehingga sebelum lebaran warga bisa menikmati akses jalan yang sudah mulus.
Kepala Desa Jetis, Suharnanik mengatakan, jalan penghubung antar desa tersebut merupakan jalan milik kabupaten, yang kewenangan dan tanggungjawabnya ada di Dinas PUPR Kabupaten Grobogan. "Jalan ini sudah rusak sekitar 20 tahun, dan belum pernah diperbaiki meskipun sudah diusulkan setiap ada musrenbangdes," tuturnya.
Suharnanik yang juga merupakan kakak kandung Joko Suranto mengaku, adiknya merasa prihatin dengan kondisi jalan di kampung halamannya yang kondisinya rusak parah. "Dia tahu jalan tersebut merupakan aset pemerintah daerah, tetapi demi keamanan pengguna jalan dia mengecor jalan dengan uang pribadinya," tuturnya.
Suharnanik menambahkan, adiknya berharap ketika jalan penghubung antar desa itu kondisinya baik, dapat mendongkrak perekonomian warga, serta tidak sampai mencelekai warga yang menggunakan jalan.
Tak main-main, Joko Suranto yang kini tinggal di Jakarta, mengeluarkan dana pribadi sebesar Rp2,8 miliar, untuk meperbaiki jalan rusak di desanya sepanjang 1,8 km. Jalan tersebut dibangun dengan cara dicor beton.
Dari cerita warga di Desa Jetis, Joko Suranto ternyata bukanlah crazy rich kaleng-kaleng. Dia selama ini menekuni usaha property di Jakarta, dan dikenal sebagai orang kaya di Desa Jetis.
Salah satu warga Desa Jetis, Imam Budi Kartiko mengaku sangat senang dan bangga dengan pembangunan jalan yang dilakukan crazy rich dari desanya sendiri. "Pembangunan jalan tersebut, pastinya akan sangat membantu usaha warga di sini. Selama ini jalannya rusak berat," tuturnya.
Dia menyebut, selama ini jalan di desanya sudah rusak parah. Banyak lubang yang selalu mencelakai pengguna jalan, utamanya saat musim penghujan. Lubang jalan tersebut, sering hanya ditutup pakai batu saja, dan kemudian rusak kembali.
Jalan yang kini tengah dalam pengecoran tersebut, merupakan jalur perekonomian beberapa desa di Kecamatan Karangrayung. Bahkan, menjadi jalur alternatif penghubung Kabupaten Grobogan, dengan Kabupaten Boyolali.
Proyek pengerjaan jalan ini melibatkan warga setempat, rencananya pembangunan jalan penghubung antar desa ini akan selesai pada akhir bulan April mendatang, sehingga sebelum lebaran warga bisa menikmati akses jalan yang sudah mulus.
Kepala Desa Jetis, Suharnanik mengatakan, jalan penghubung antar desa tersebut merupakan jalan milik kabupaten, yang kewenangan dan tanggungjawabnya ada di Dinas PUPR Kabupaten Grobogan. "Jalan ini sudah rusak sekitar 20 tahun, dan belum pernah diperbaiki meskipun sudah diusulkan setiap ada musrenbangdes," tuturnya.
Suharnanik yang juga merupakan kakak kandung Joko Suranto mengaku, adiknya merasa prihatin dengan kondisi jalan di kampung halamannya yang kondisinya rusak parah. "Dia tahu jalan tersebut merupakan aset pemerintah daerah, tetapi demi keamanan pengguna jalan dia mengecor jalan dengan uang pribadinya," tuturnya.
Suharnanik menambahkan, adiknya berharap ketika jalan penghubung antar desa itu kondisinya baik, dapat mendongkrak perekonomian warga, serta tidak sampai mencelekai warga yang menggunakan jalan.
(eyt)