Masyarakat Adat di Mimika Deklarasi Dukung Daerah Otonomi Baru Papua Tengah
loading...
A
A
A
TIMIKA - Masyarakat adat di Kabupaten Mimika,Papuaturun ke jalan menggelar deklarasi dukungan pembentukan daerah otonomi baru (DOB) atau Pemekaran Papua Tengah di Timika.
Peserta deklarasi menegaskan wilayah Timika akan menjadi ibu kota DOB Papua Tengah. Massa bergerak sekitar pukul 09.00 WIT dari Kota Timika menuju ke Kantor Bupati Mimika.
Setiap perwakilan dari suku/kerukunan kemudian memberikan penyataan deklarasi dukungan pembentukan Provinsi Papua Tengah.
Sebanyak 18 perwakilan dari setiap suku di Timika ikut menggelar deklarasi dukungan untuk Provinsi Papua Tengah ini.
"Aksi turun ke jalan ini merupakan bentuk dukungan kepada pemerintah atas terbentuknya DOB Papua Tengah dengan ibu kotanya di Timika," ungkap Ketua Koordinator Aksi Deklarasi, Karel Kum dalam pernyataannya Rabu (13/4/2022).
Karel menyatakan, Suku Amungme bersama Suku Kamoro menyatakan menerima ibu kota Provinsi Papua Tengah ditempatkan di Timika. Dia meminta semua pihak mendukung dan menerima rencana ini.
"Kami terima provinsi Papua Tengah, di Timika harga mati. Siapapun yang menolak maka akan bertentangan dengan aturan," tegasnya.
Sementara itu, adatiga poin pernyataan Deklarasi Mimika Bersatu yang dibacakan oleh Ketua Forum Peduli Pemekaran DOB, Yance Yohanis Boyau.
Pertama, mendukung upaya penyelesaian konflik di Papua secara bermartabat demi tercapainya Papua Damai.
Selanjutnya, mendorong penyelesaian masalah Papua secara rekonsiliasi dan restitusi menuju Papua yang aman.
Sedangkan ketiga, mendukung implementasi UU Otsus nomor 2 tahun 2021 dan rencana pemekaran DOB menuju Papua damai, aman dan sejahtera.
Pada kegiatan deklarasi tersebut dihadiri oleh sekitar 3.000 masyarakat Mimika dari berbagai suku adat. Kegiatan tersebut juga dihadiri oleh ketua adat di Mimika, di antaranya Yance Yohanis Boyau (Ketua Forum Peduli Pemekaran), Toro Koyame (koordinator aksi), Karel Kum (tokoh Lemasa), Lazarus Kobogau (tokoh Masyarakat Suku Moni), Adolof M (Perwakilan Perkumpulan Keluarga Sulewesi Utara).
Selanjutnya Yulius Hagabal (Kepala Suku Damal), Dercy Rumberi (perwakilan Suku Saireri), M Didie MS (Tokoh Kerukunan Keluarga Jawa Bersatu atau KKJB), Zwingly Demena (Ikatan Keluarga besar Jayapura), Ristam Kupak (perwakilan tokoh dari Fak-Fak), Lalu Wijaya (Ketua Paguyuban Masyarakat Lombok), Frans Tumuka (Ketua Yayasam Yuamako), Yulius Hagabal (Kepala Suku Damal).
Peserta deklarasi menegaskan wilayah Timika akan menjadi ibu kota DOB Papua Tengah. Massa bergerak sekitar pukul 09.00 WIT dari Kota Timika menuju ke Kantor Bupati Mimika.
Setiap perwakilan dari suku/kerukunan kemudian memberikan penyataan deklarasi dukungan pembentukan Provinsi Papua Tengah.
Sebanyak 18 perwakilan dari setiap suku di Timika ikut menggelar deklarasi dukungan untuk Provinsi Papua Tengah ini.
"Aksi turun ke jalan ini merupakan bentuk dukungan kepada pemerintah atas terbentuknya DOB Papua Tengah dengan ibu kotanya di Timika," ungkap Ketua Koordinator Aksi Deklarasi, Karel Kum dalam pernyataannya Rabu (13/4/2022).
Karel menyatakan, Suku Amungme bersama Suku Kamoro menyatakan menerima ibu kota Provinsi Papua Tengah ditempatkan di Timika. Dia meminta semua pihak mendukung dan menerima rencana ini.
"Kami terima provinsi Papua Tengah, di Timika harga mati. Siapapun yang menolak maka akan bertentangan dengan aturan," tegasnya.
Sementara itu, adatiga poin pernyataan Deklarasi Mimika Bersatu yang dibacakan oleh Ketua Forum Peduli Pemekaran DOB, Yance Yohanis Boyau.
Pertama, mendukung upaya penyelesaian konflik di Papua secara bermartabat demi tercapainya Papua Damai.
Selanjutnya, mendorong penyelesaian masalah Papua secara rekonsiliasi dan restitusi menuju Papua yang aman.
Sedangkan ketiga, mendukung implementasi UU Otsus nomor 2 tahun 2021 dan rencana pemekaran DOB menuju Papua damai, aman dan sejahtera.
Pada kegiatan deklarasi tersebut dihadiri oleh sekitar 3.000 masyarakat Mimika dari berbagai suku adat. Kegiatan tersebut juga dihadiri oleh ketua adat di Mimika, di antaranya Yance Yohanis Boyau (Ketua Forum Peduli Pemekaran), Toro Koyame (koordinator aksi), Karel Kum (tokoh Lemasa), Lazarus Kobogau (tokoh Masyarakat Suku Moni), Adolof M (Perwakilan Perkumpulan Keluarga Sulewesi Utara).
Selanjutnya Yulius Hagabal (Kepala Suku Damal), Dercy Rumberi (perwakilan Suku Saireri), M Didie MS (Tokoh Kerukunan Keluarga Jawa Bersatu atau KKJB), Zwingly Demena (Ikatan Keluarga besar Jayapura), Ristam Kupak (perwakilan tokoh dari Fak-Fak), Lalu Wijaya (Ketua Paguyuban Masyarakat Lombok), Frans Tumuka (Ketua Yayasam Yuamako), Yulius Hagabal (Kepala Suku Damal).
(shf)