Optimalkan Pelacakan COVID-19, Jabar Terjunkan Relawan Terlatih
loading...
A
A
A
BANDUNG - Pemprov Jawa Barat bakal menerjunkan puluhan relawan terlatih untuk mengoptimalkan pelacakan penyebaran COVID-19, khususnya di wilayah yang tengah menerapkan pembatasan sosial berskala mikro (PSBM).
Koordinator Sub Divisi Deteksi Dini dan Pelacakan Kontak Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan COVID-19 Jabar, Dedi Mulyadi menyebutkan, sebanyak 96 relawan terlatih akan diterjunkan di 13 kabupaten/kota yang menerapkan PSBM mulai pekan depan.
"Kita akan menerjunkan kurang lebih 96 relawan bekerja sama dengan dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan," ujar Dedi dalam konferensi pers yang juga digelar secara virtual dari Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Kamis (18/6/2020).
Menurutnya, kehadiran para relawan tersebut sebagai upaya pihaknya dalam memfasilitasi kabupaten/kota untuk menekan potensi penyebaran COVID-19. Melalui peran para relawan tersebut, pihaknya berharap, pelacakan kontak COVID-19 lebih efektif.
"Apalagi, mereka sudah dibekali pengetahuan terkait tracking contact melalui pelatihan secara online melalui Jhons Hopkins University," terangnya.( )
Dedi mengakui, keterbatasan sumber daya manusia (SDM), anggaran, hingga keahlian dalam pelacakan kontak COVID-19 di kabupaten/kota mendasari hadirnya para relawan terlatih itu. Selama ini, kata Dedi, pelacakan kontak COVID-19 di kabupaten/kota cenderung mengandalkan sumber daya yang dimiliki Puskesmas.
"Sementara di Puskemas sendiri, selain harus melakukan pelacakan kontak, juga harus melayani pengobatan masyarakat sehari-hari," imbuhnya.
Oleh karena itu, pihaknya merasa perlu memfasilitasi kabupaten/kota dengan menghadirkan relawan terlatih, agar mata rantai penyebaran COVID-19 di Provinsi Jabar bisa segera terputus.
"Kita juga bisa lebih yakin bahwa orang-orang yang positif dan suspect maupun ODP, OTG, dan PDP tidak ikut beraktivitas untuk mencegah potensi penularan COVID-19," tandasnya.
Koordinator Sub Divisi Deteksi Dini dan Pelacakan Kontak Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan COVID-19 Jabar, Dedi Mulyadi menyebutkan, sebanyak 96 relawan terlatih akan diterjunkan di 13 kabupaten/kota yang menerapkan PSBM mulai pekan depan.
"Kita akan menerjunkan kurang lebih 96 relawan bekerja sama dengan dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan," ujar Dedi dalam konferensi pers yang juga digelar secara virtual dari Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Kamis (18/6/2020).
Menurutnya, kehadiran para relawan tersebut sebagai upaya pihaknya dalam memfasilitasi kabupaten/kota untuk menekan potensi penyebaran COVID-19. Melalui peran para relawan tersebut, pihaknya berharap, pelacakan kontak COVID-19 lebih efektif.
"Apalagi, mereka sudah dibekali pengetahuan terkait tracking contact melalui pelatihan secara online melalui Jhons Hopkins University," terangnya.( )
Dedi mengakui, keterbatasan sumber daya manusia (SDM), anggaran, hingga keahlian dalam pelacakan kontak COVID-19 di kabupaten/kota mendasari hadirnya para relawan terlatih itu. Selama ini, kata Dedi, pelacakan kontak COVID-19 di kabupaten/kota cenderung mengandalkan sumber daya yang dimiliki Puskesmas.
"Sementara di Puskemas sendiri, selain harus melakukan pelacakan kontak, juga harus melayani pengobatan masyarakat sehari-hari," imbuhnya.
Oleh karena itu, pihaknya merasa perlu memfasilitasi kabupaten/kota dengan menghadirkan relawan terlatih, agar mata rantai penyebaran COVID-19 di Provinsi Jabar bisa segera terputus.
"Kita juga bisa lebih yakin bahwa orang-orang yang positif dan suspect maupun ODP, OTG, dan PDP tidak ikut beraktivitas untuk mencegah potensi penularan COVID-19," tandasnya.
(nun)