Kasus Tewasnya Tiga Pekerja PT Enero Mojokerto, Polisi Periksa 16 Saksi

Jum'at, 24 April 2020 - 18:21 WIB
loading...
Kasus Tewasnya Tiga Pekerja PT Enero Mojokerto, Polisi  Periksa 16 Saksi
Kasat Reskrim Polresta Mojokerto AKP Sodik Efendi.Foto/SINDOnews/Tritus Julan.
A A A
MOJOKERTO - Polisi terus menyelidiki kasus kecelakaan yang menewaskan tiga pekerja PT Energi Agro Nusantara (Enero) di Kecamatan Gedek, Kabupaten Mojokerto. Sejauh ini sebanyak 16 saksi sudah diperiksa pihak kepolisian.

Kasat Reskrim Polres Kota (Polresta) Mojokerto AKP Sodik Efendi mengatakan, hingga kini sebanyak 16 orang saksi sudah dilakukan pemeriksaan terkait insiden kecelakaan kerja itu. Mereka merupakan rekan kerja korban, hingga pihak manajemen PT Enero.

"Untuk dua korban selamat belum bisa kami mintai keterangan karena masih syok. Namun dari pihak pabrik sudah kita lakukan pemeriksaan," kata AKP Sodik, saat dikonfirmasi melalui sambungan ponselnya, Jumat (24/4/2020).

Kendati sudah mengantongi 16 keterangan saksi, namun demikian, Sodik menyebut belum menetapkan adanya tersangka dalam kasus kecelakaan kerja yang terjadi di pabrik bioetanol PT Enero, anak perusahaan BUMN PTPN X itu. Sodik mengaku masih menunggu beberapa barang bakti lain.

"Belum, kami masih akan melakukan gelar perkara. Saat ini kami masih menunggu keterangan dari Labfor dan Kedokteran Forensik terkait hasil autopsi korban. Setelah itu baru ke saksi ahli. Mudah-mudahan dalam minggu depan bisa gelar perkara," imbuhnya.

Tim Laboratorium Forensik (Labfor) Polda Jawa Timur (Jatim), beberapa waktu lalu diketahui sudah mengambil sampel gas dan lumpur dari kolam pengendapan PT Enero. Dalam pengambilan itu, Tim Labfor Polda juga melibatkan petugas dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Jatim.

Dari hasil pemeriksaan sementara, diketahui terdapat gas beracun jenis Hidrogen Sulfida di dalam kolam pengendapan pabrik bioetanol tersebut. Di dalam kolam itulah ketiga pekerja tewas. Dugaan sementara, ketiga korban tewas ini akibat terlalu banyak menghirup gas H2S.

Hingga membuat ketiganya pingsan dan terjatuh ke dalam lumpur. Hal itu berdasarkan kondisi jasad ketiganya saat dievakuasi ke RSUD RA Basoeni Gedek, pada Sabtu (11/4) pagi. Kala itu, tubuh ketiganya penuh dengan lumpur. Bahkan, berdasarkan informasi yang didapat, ditemukan lumpur dengan kandungan gas di dalam tubuh korban.

"Ada gas H2S di dalam kolam, itu gas berbahaya yang seharusnya diketahui pekerja. Efeknya terlalu menyengat bisa membuat puyeng hingga pingsan. Selain itu, hasil sementara juga ditemukan adanya lumpur dengan kandungan H2S di dalam tubuh korban. Tapi untuk lebih jelasnya nunggu hasil keluar," tandas Sodik.

Seperti diberitakan sebelumnya, tiga pekerja pabrik bioetanol PT Energi Agro Nusantara (Enero) di Kecamatan Gedeg, Kabupaten Mojokerto tewas, Sabtu (11/4) pagi. Diduga, mereka mengalami kecelakaan kerja. Sedangkan dua lainnya selamat dan masih menjalani perawatan di RSUD RA Basuni.

Tiga orang pekerja yang tewas itu diketahui bernama Beni Trio Sucahyo, 30, warga Desa Gembongan. Selanjutnya Bayu Adi Nugraha, 30, serta Rudik, 45. Keduanya warga Gempolkerep, Kecamatan Gedeg, Kabupaten Mojokerto. Sementara dua korban selama yakni Jainun, 45 dan Choirul Hidayat, 28. Keduanya mengalami syok dan saat ini masih menjalani perawatan medis
(msd)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3158 seconds (0.1#10.140)