21,3 Juta Orang Bakal Mudik ke Jateng, Gubernur Ganjar Diminta Siapkan Bus dan Kereta

Jum'at, 08 April 2022 - 11:28 WIB
loading...
21,3 Juta Orang Bakal Mudik ke Jateng, Gubernur Ganjar Diminta Siapkan Bus dan Kereta
Prime Topik MNC Trijaya FM. Foto: Antoni/SINDOnews
A A A
SEMARANG - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memprediksi tujuan terbanyak mudik tahun ini adalah yakni Jawa Tengah, dengan total sebanyak 26,8 persen atau 21,3 juta orang.

Kemenhub memperkirakan, puncak arus balik Lebaran tahun ini, terjadi pada 8 Mei 2022.

Kepala Dinas Perhubungan Jateng Henggar Budi Anggoro mengatakan, pihaknya telah menyiapkan dua opsi untuk mencegah penumpukan kendaraan pemudik di bahu jalan. Kedua opsi itu dengan pembatasan waktu bagi kendaraan yang berhenti di rest area atau pemanfaatan rest area perkotaan.

Dia mengatakan, pihaknya dan instansi terkait dan Kepolisian, TNI serta Satpol PP yang terlibat dalam angkutan Lebaran tahun ini akan memaksimalkan kinerjanya dengan baik.



“Kita tidak ingin banyak masyarakat yang mau pulang dan terhambat. Tidak bisa kita dengan persiapan biasa, harus dipersiapkan dengan baik,” kata Henggar saat berbicara dalam Prime Topik MNC Trijaya FM bertema Mudik Sehat dan Nyaman di Gets Hotel Semarang, Kamis (7/4/2022) sore.

Menurutnya, Dishub bersama Ditlantas Polda Jateng bakal menyiapkan sejumlah skenario untuk mengantisipasi kepadatan arus mudik Lebaran 2022. Skenario ini berupa penerapan one way hingga pemberlakuan contra flow.

“Saat arus mudik Lebaran mendatang cukup padat dan menuju macet, kami akan berlakukan one way nasional. Tapi masih rencana, termasuk juga akan dilakukan contra flow pada titik tertentu,” katanya.

Nantinya, kata dia, akan diterapkan pengurangan kendaraan yang keluar di jalan tol, mulai dari KM 70 hingga Gerbang Tol Kalikangkung di Kota Semarang,. Selain itu jalur alternatif seperti Pantura, jalur tengah, hingga selatan juga akan dilakukan pengalihan arus saat kepadatan arus mudik terjadi.



“Semua jalur itu akan difungsikan dan akan disalurkan ketika melihat arus yang dari Jakarta dan Jawa Barat cukup padat,” ujarnya.

Sebagaimana diketahui, Polda Jateng memprediksikan Jateng akan menjadi pusat konsentrasi mudik terbesar di Indonesia. Jumlah pemudik yang tiba di provinsi ini pada mudik Lebaran bakal mencapai 21,3 juta orang.

Ketua Komisi D DPRD Jateng Alwin Basri menambahkan, setelah pemerintah membuka kembali izin mudik Lebaran, sudah dapat dipastikan arus mudik akan didominasi oleh kendaraan pribadi, terutama kendaraan roda dua, sehingga berpotensi terjadi kepadatan lalu-lintas menjelang Lebaran mendatang.

“Kepadatan arus kendaraan pribadi itu dapat dikurangi, jika Pemprov Jateng bersama instansi baik BUMN, BUMD dan perusahaan swasta dapat menyediakan armada mudik bareng, seperti Lebaran 2019, sebelum pandemi melanda tanah air,” katanya.



Menurutnya, penyediaan armada mudik bareng itu, sebagai upaya mengurangi pemudik menggunakan kendaraan pribadi, sehingga potensi kemacetan dan kepadatan arus kendaraan menjelang Lebaran dapat diantisipasi sedini mungkin.

Arus mudik Lebaran 2019 lalu, sebut dia, Pemprov Jateng dapat menyediakan armada sebanyak 213 unit bus dengan penumpang 10.771 pemudik yang diberangkatkan dari Museum Purna Bhakti Pertiwi TMII Jakarta, yang dilepas oleh Gubernur Jateng Ganjar Pranowo.

Dia mengatakan, Dinas Perhubungan Jateng bersama kepolisian dan pihak terkait diharapkan juga dapat mengantisipasi sedini mungkin dan berkoordinasi untuk menyiapkan jalur-jalur alternatif dan sejumlah posko Lebaran di daerah rawan macet, rawan longsor dan banjir.

Sementara itu, pengamat transportasi Unika Soegijapranata, Djoko Setijowarno mengatakan, penyediaan armada mudik bareng, merupakan langkah yang efektif untuk mengurangi kepadatan arus mudik di jalur Pantura.



“Dengan penyelenggaraan mudik bareng menggunakan armada bus maupun kereta api, akan sangat membantu untuk mengurangi kepadatan arus kendaraan pribadi, terutama kendaraan roda dua yang jumlahnya mencapai ribuan,” kata Djoko.

Menurutnya, mudik bareng gratis selain pemudik nyaman, juga dapat mengurangi potensi terjadi kecelakaan jika mereka menggunakan kendaraan roda dua dengan jarak tempuh yang jauh dan melelahkan dari arah DKI, Jabar, Banten menuju Jateng.

“Mudik bareng selain pemudik lebih dapat menghemat, kualitas perjalanannya juga terjamin. Bahkan mereka tidak berdesakan ketika ikut mudik bersama dengan armada bus maupun kereta api,” tukasnya.
(hsk)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2081 seconds (0.1#10.140)