Tanah Ambles di Desa Kampale Sidrap, Warga Harap Perhatian Pemerintah
loading...
A
A
A
SIDRAP - Tanah yang ambles sejak pekan lalu di Desa Kampale, Kecamatan Dua Pitue, Kabupaten Sidrap, kini semakin parah. Sebanyak 100 kepala keluarga (KK) terisolir akibat kondisi jalan penghubung Kabupaten Sidrap dengan Kabupaten Wajo itu, Sabtu (26/3/2022).
Jalan yang terbuat dari beton itu ambles dengan kedalaman 3 meter dan panjang 20 meter. Kedua sisi jalan ini ditutup sementara. Warga sekitar terpaksa berinisiatif membuat akses jalan yang hanya bisa dilalui kendaraan roda dua.
Menurut Sekretaris Desa Kampale, Sudirman B yang ditemui di lokasi kejadian, mengungkapkan kondisi jalan yang ambles semakin parah sekitar pukul 15.00 Wita, Jumat (24/3/2022).
"Sebelum salat Jumat kemarin terjadi itu hanya pembengkakan saja, belum terjadi seperti sekarang ini. Baru sekitar setengah meter kemarin. Untuk hari ini, menurut laporan dari masyarakat, sekitar pukul 02.00 dini hari tadi, kembali terjadi longsor yang diperkirakan kurang lebih 3 meter kedalamannya. Untuk panjang jalan yang longsor ini kurang lebih 20 meter," jelasnya.
Kata Sudirman, sebelumnya ada tiga rumah milik warga yang telah dipindahkan akibat dampak dari tanah ambles ini.
"Sementara tadi menurut informasi, mungkin satu atau dua hari ini mungkin akan dipindahkan satu rumah warga, untuk mengantisipasi terjadinya longsor susulan," terangnya.
Dia berharap Pemkab Sidrap dan Pemprov Sulsel khususnya Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pompengan Jeneberang memberikan perhatian dengan turun langsung ke lokasi melakukan pengecekan.
"Dampaknya ini dari sungai, jangan sampai nanti terjadi hujan dan banjir bisa menimbulkan bahaya yang lebih besar lagi," harap Sudirman.
Jalan yang terbuat dari beton itu ambles dengan kedalaman 3 meter dan panjang 20 meter. Kedua sisi jalan ini ditutup sementara. Warga sekitar terpaksa berinisiatif membuat akses jalan yang hanya bisa dilalui kendaraan roda dua.
Menurut Sekretaris Desa Kampale, Sudirman B yang ditemui di lokasi kejadian, mengungkapkan kondisi jalan yang ambles semakin parah sekitar pukul 15.00 Wita, Jumat (24/3/2022).
"Sebelum salat Jumat kemarin terjadi itu hanya pembengkakan saja, belum terjadi seperti sekarang ini. Baru sekitar setengah meter kemarin. Untuk hari ini, menurut laporan dari masyarakat, sekitar pukul 02.00 dini hari tadi, kembali terjadi longsor yang diperkirakan kurang lebih 3 meter kedalamannya. Untuk panjang jalan yang longsor ini kurang lebih 20 meter," jelasnya.
Kata Sudirman, sebelumnya ada tiga rumah milik warga yang telah dipindahkan akibat dampak dari tanah ambles ini.
"Sementara tadi menurut informasi, mungkin satu atau dua hari ini mungkin akan dipindahkan satu rumah warga, untuk mengantisipasi terjadinya longsor susulan," terangnya.
Dia berharap Pemkab Sidrap dan Pemprov Sulsel khususnya Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pompengan Jeneberang memberikan perhatian dengan turun langsung ke lokasi melakukan pengecekan.
"Dampaknya ini dari sungai, jangan sampai nanti terjadi hujan dan banjir bisa menimbulkan bahaya yang lebih besar lagi," harap Sudirman.