Atasi Minyak Goreng Mahal, HT: Harus Ada Alokasi Kelapa Sawit yang Dijual Murah ke Pabrik

Sabtu, 26 Maret 2022 - 12:20 WIB
loading...
Atasi Minyak Goreng Mahal, HT: Harus Ada Alokasi Kelapa Sawit yang Dijual Murah ke Pabrik
Ketua Umum DPP Partai Perindo Hary Tanoesoedibjo (HT) memberi pembekalan kepada kader dalam Muskerwil DPW Perindo DIY di Hotel Inna Garuda Yogyakarta, Sabtu (26/3/2022). Foto/MPI/Erfan Erlin
A A A
JOGJA - Ketua Umum DPP Partai Perindo Hary Tanoesoedibjo (HT) menyatakan perlu ada kebijakan yang berpihak untuk rakyat untuk mengatasi kenaikan harga minyak goreng di pasaran. Karena tanpa kebijakan yang berpihak ke rakyat maka harga minyak goreng tidak bisa murah.

Hal tersebut disampaikan HT saat pembekalan kader dalam Muskerwil DPW Partai Perindo DIY di Hotel Inna Garuda Yogyakarta, Sabtu (26/3/2022). Dia menuturkan, minyak goreng yang mahal tentu akan memberatkan semua pihak. Bagi ibu rumah tangga memang dampaknya tidak terlalu besar karena mereka bisa berperilaku hemat untuk menekan pengeluaran.


"Namun bagi pedagang yang biasa mengkonsumsi minyak goreng cukup memberatkan karena mereka akan hancur," katanya.

Untuk mengatasi minyak goreng yang harganya saat ini mahal, maka solusinya yang dilakukan secara parsial. Harga minyak goreng tidak bisa turun karena bahan baku mahal. Di mana harga kelapa sawit naik luar biasa selama setahun terakhir.

Menurutnya, langkah yang bisa dilakukan oleh pemerintah adalah dengan menurunkan harga kelapa sawit. Karena sejatinya berapapun harga minyak kelapa sawit saat ini, biaya produksi kelapa sawit yang dikeluarkan sebenarnya sama besarnya.

"Harga kelapa sawit mahal itu untungnya menjadi besar," ungkapnya.



Di samping itu, sebenarnya pemerintah perlu memikirkan alokasi kelapa sawit untuk dijual lebih murah. Menurutnya harus ada persentase kelapa sawit yang dijual murah kepada pabrik minyak goreng dan sisanya dijual di pasar harga tinggi.

"Misal diskon 50 persen untuk yang 25 persen produksi kelapa sawit. Dengan cara demikian harga minyak goreng turun," papar HT.

Sejatinya meskipun harga kelapa sawit didiskon 50 persen pun, sebenarnya pengusaha kelapa sawit masih untung. Apalagi saat ini terjadi perang Rusia dan Ukraina maka kemungkinan akan mahal lagi bisa terjadi.
(shf)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2254 seconds (0.1#10.140)