Wisuda 1.249 Petani Milenial, Ini Impian Ridwan Kamil di Sektor Pertanian Jabar

Jum'at, 25 Maret 2022 - 06:28 WIB
loading...
Wisuda 1.249 Petani Milenial, Ini Impian Ridwan Kamil di Sektor Pertanian Jabar
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mewisuda 1.249 petani milenial angkatan I dalam program Petani Milenial di kampus Institut Pertanian Bogor, Kabupaten Bogor, Kamis (24/3/2022). Foto/Humas Pemprov Jabar
A A A
BOGOR - Gubernur Jawa Barat , Ridwan Kamil mewisuda 1.249 petani milenial angkatan I dalam program Petani Milenial di kampus Institut Pertanian Bogor (IPB), Kamis (24/3/2022). Petani milenial yang diwisuda ini merupakan peserta program Petani Milenial yang memiliki pendapatan minimal setara upah minimum kabupaten/kota di lokasi usaha.

"Setelah satu tahun dimulai sejak 20 Maret 2021 lalu, hari ini, dari sekian banyak yang mengikuti program Petani Milenial, diwisuda sebanyak 1.249 orang," ujar Ridwan Kamil. Baca juga: Ridwan Kamil Optimistis Pandemi Jadi Endemi 2022, Siap Genjot Infrastruktur



Gubernur yang akrab disapa Kang Emil itu tidak memungkiri, sejak program Petani Milenial diluncurkan, banyak terjadi dinamika hingga sebagian peserta program mengalami kegagalan.

Berbagai dinamika tersebut, di antaranya kendala akses ke perbankan karena tak memenuhi persyaratan, salah komoditas, hingga gagal panen. Namun, kata Kang Emil, ke-1.249 petani milenial yang diwisuda ini membuktikan konsistensinya dan pantang menyerah.

"Mengapa segini (1.249 petani milenial)? Artinya ada yang berhasil ada yang tidak karena menyerah di perjalanan, urusan akses ke perbankannya tidak memadai, ada yang salah komoditas, dan gagal panen. Tapi, yang berhasil ini membuktikan mereka konsisten," tegasnya.

Adapun peserta program Petani Milenial berasal dari berbagai latar belakang, mulai keluarga petani hingga sarjana non-pertanian seperti sarjana psikologi, sastra, mahasiswa, dosen, seniman, bahkan ibu rumah tangga.

"Para petani milenial yang diwisuda sebagian besar peserta laki-laki mencapai 88 persen dan 12 persen sisanya perempuan. Sedangkan dari kategori umur, usia 19-24 tahun sebanyak 19 persen, usia 25-29 tahun 26 persen, dan paling banyak peserta di usia 30-39 tahun yang mencapai 55 persen," paparnya.

Kang Emil menegaskan bahwa Petani Milenial bukanlah program 'karpet merah' yang secara instan bisa langsung menghasilkan keuntungan tanpa rintangan. Sebaliknya, program ini diibaratkan pendakian gunung yang harus selalu didampingi pemerintah lewat pelatihan, anggaran, lahan, teknologi sampai pemasaran.

"Saya bilang program ini bukan program karpet merah yang bisa langsung sukses, melainkan program mendaki gunung yang didampingi pemerintah melalui pelatihan, anggaran, lahan, peralatan, dan pemasaran," tegasnya.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3211 seconds (0.1#10.140)