Kisah Pria Difabel Malang Raup Jutaan Rupiah dari Mengolah Limbah Onderdil Motor
loading...
A
A
A
MALANG - Pria paruh abad meraih cuan dari hasil pengolahan limbah onderdil sepeda motor. Limbah limbah onderdil sepeda motor ini lantas diolah menjadi kerajinan yang bernilai jutaan rupiah.
Menariknya sang inisiator pengolah limbah onderdil sepeda motor bernama Hariyanto (50) warga Jalan Danau Rawa Pening Dalam, Kelurahan Sawojajar, Kota Malang, merupakan seorang difabel yang harus kehilangan kakinya akibat kecelakaan kerja di Sawahlunto, Sumatera Barat.
Baca juga: Gelapkan 2 Mobil Sewaan, Kepala Dusun di Bojonegoro Diringkus Polisi
Hariyanto menuturkan, awalnya ia hanya iseng-iseng untuk membuat kerajinan dari limbah onderdil sepeda motor yang tidak terpakai sudah lama tepatnya pada 1989. Namun karena sebuah insiden yang mengakibatkan kakinya diamputasi membuatnya jadi sempat tak fokus bekerja. Apalagi membuat kerajinan dari limbah onderdil sepeda motor merupakan pekerjaaan sampingan dari pekerjaan utamanya tukang las pagar.
"Sebenarnya kalau membuat kreasi dari onderdil bekas ini sudah mulai tahun 1989 saat kelas 3 SMP. Tapi kemudian saya fokus pada bengkel las pagar dan merangkai onderdil bekas ini hanya saya jadikan pekerjaan sampingan saja," ucap Hariyanto, ditemui di kediamannya, Senin (21/3/2022).
Menurutnya, onderdil bekas ini didapatkan dari teman-temannya yang memiliki bengkel sepeda motor. Beberapa onderdil tak terpakai seperti rantai, busi, penutup karburator, per dan beberapa lainnya. Onderdil tersebut kemudian dirakit menggunakan lem dan direkatkan satu sama lain pada sebuah tatakan kayu atau seng. Bentuknya sendiri bisa berbagai macam mulai dari tank, motor, hingga helikopter.
"Prosesnya mudah saja. Onderdil ini dibersihkan dulu tetapi tidak perlu dicuci. Kemudian onderdil yang sudah dibersihkan direkatkan menggunakan lem dan dibentuk sesuai dengan model yang diinginkan," tuturnya.
Hariyanto menyebut ternyata hasil kreasinya tersebut banyak diminati masyarakat. Bahkan beberapa kali kreasi yang ia buat dibeli oleh masyarakat bahkan dari luar kota setelah diunggah di media sosial (medsos)
Pembelinya pun tak datang dari Kota Malang dan sekitarnya saja. Bahkan ada pembeli yang datang jauh-jauh dari Makassar. Pembeli asal Makassar itu dua kali membeli kreasi limbah onderdil sepeda motor dan mengirimkannya.
"Kalau termahal itu terjual Rp 700.000 berupa kreasi tank itu. Sementara harganya mulai Rp 5.000. Sebenarnya kalau merakitnya tidak sulit. Cuma perlu ketelitian dan lem yang kuat. Tetapi memang untuk pencocokan onderdil satu sama lain ini yang perlu kejelian," ungkapnya.
Dirinya menambahkan, ide membuat kerajinan dari limbah onderdil sepeda motor didapatnya secara spontan. Tetapi kendati berasal dari limbah onderdil sepeda motor ia memastikan membersihkannya dahulu sebelum diolah menjadi sejumlah kerajinan kreatif.
"Idenya langsung saja biasanya. Menyesuaikan dengan bahan yang ada," pungkasnya.
Menariknya sang inisiator pengolah limbah onderdil sepeda motor bernama Hariyanto (50) warga Jalan Danau Rawa Pening Dalam, Kelurahan Sawojajar, Kota Malang, merupakan seorang difabel yang harus kehilangan kakinya akibat kecelakaan kerja di Sawahlunto, Sumatera Barat.
Baca juga: Gelapkan 2 Mobil Sewaan, Kepala Dusun di Bojonegoro Diringkus Polisi
Hariyanto menuturkan, awalnya ia hanya iseng-iseng untuk membuat kerajinan dari limbah onderdil sepeda motor yang tidak terpakai sudah lama tepatnya pada 1989. Namun karena sebuah insiden yang mengakibatkan kakinya diamputasi membuatnya jadi sempat tak fokus bekerja. Apalagi membuat kerajinan dari limbah onderdil sepeda motor merupakan pekerjaaan sampingan dari pekerjaan utamanya tukang las pagar.
"Sebenarnya kalau membuat kreasi dari onderdil bekas ini sudah mulai tahun 1989 saat kelas 3 SMP. Tapi kemudian saya fokus pada bengkel las pagar dan merangkai onderdil bekas ini hanya saya jadikan pekerjaan sampingan saja," ucap Hariyanto, ditemui di kediamannya, Senin (21/3/2022).
Menurutnya, onderdil bekas ini didapatkan dari teman-temannya yang memiliki bengkel sepeda motor. Beberapa onderdil tak terpakai seperti rantai, busi, penutup karburator, per dan beberapa lainnya. Onderdil tersebut kemudian dirakit menggunakan lem dan direkatkan satu sama lain pada sebuah tatakan kayu atau seng. Bentuknya sendiri bisa berbagai macam mulai dari tank, motor, hingga helikopter.
"Prosesnya mudah saja. Onderdil ini dibersihkan dulu tetapi tidak perlu dicuci. Kemudian onderdil yang sudah dibersihkan direkatkan menggunakan lem dan dibentuk sesuai dengan model yang diinginkan," tuturnya.
Hariyanto menyebut ternyata hasil kreasinya tersebut banyak diminati masyarakat. Bahkan beberapa kali kreasi yang ia buat dibeli oleh masyarakat bahkan dari luar kota setelah diunggah di media sosial (medsos)
Pembelinya pun tak datang dari Kota Malang dan sekitarnya saja. Bahkan ada pembeli yang datang jauh-jauh dari Makassar. Pembeli asal Makassar itu dua kali membeli kreasi limbah onderdil sepeda motor dan mengirimkannya.
"Kalau termahal itu terjual Rp 700.000 berupa kreasi tank itu. Sementara harganya mulai Rp 5.000. Sebenarnya kalau merakitnya tidak sulit. Cuma perlu ketelitian dan lem yang kuat. Tetapi memang untuk pencocokan onderdil satu sama lain ini yang perlu kejelian," ungkapnya.
Dirinya menambahkan, ide membuat kerajinan dari limbah onderdil sepeda motor didapatnya secara spontan. Tetapi kendati berasal dari limbah onderdil sepeda motor ia memastikan membersihkannya dahulu sebelum diolah menjadi sejumlah kerajinan kreatif.
"Idenya langsung saja biasanya. Menyesuaikan dengan bahan yang ada," pungkasnya.
(msd)