Sejumlah Sekolah di Lamongan Mulai Simulasi Belajar Mengajar

Selasa, 16 Juni 2020 - 19:39 WIB
loading...
Sejumlah Sekolah di Lamongan Mulai Simulasi Belajar Mengajar
Simulasi belajar mengajar SD di Lamongan. Foto/iNewsTV/Abdul Wakid
A A A
LAMONGAN - Untuk melihat kesiapan siswa menuju New Normal, sejumlah sekolah di Lamongan Jawa Timur melakukan simulasi proses belajar mengajar secara bertahap.

Kepala Dinas Pendidikan Nasional (Diknas) Lamongan Adi Suwito mengatakan, pihaknya saat ini sedang melaksanakan simulasi sebagai persiapan menuju New Normal. (Baca juga: Selama Wabah Corona, Belajar dari Rumah Harus Bermakna )

"Bukan ujicoba gitu, tapi kami melakukan semacam simulasi dengan melalui pentahapan mulai dari sosialisasi dengan komite, persiapan sarana prasarana lembaga sesuai dengan protokol kesehatan COVID-19," kata Adi Suwito ketika dikonfirmasi wartawan, Selasa (16/6/2020).

Simulasi belajar ini melibatkan antara 10 hingga 15 siswa dengan tetap menggunakan protokol kesehatan COVID-19 ketika proses pembelajaran berlangsung.

Menurut Adi, simulasi ini dilihat ketika siswa mulai berangkat ke sekolah, menerima pelajaran sampai siswa pulang lagi ke rumah untuk melihat guru dan siswanya apakah tertib melakukan protokol kesehatan atau tidak yang nantinya akan dievaluasi.

"Kalau bisa melaksanakan berarti pendidikan kita jika sudah masa kenormalan baru (new normal) sudah siap. Meski sudah menggelar simulasi terkait tatanan proses belajar mengajar di sekolah untuk masa New Normal," kata Adi.

Adi mengatakan, pihaknya etap menunggu keputusan resmi dari pemerintah. Saat ini Lamongan masih memberlakukan sistem belajar dari rumah. "Intinya kami mempersiapkan diri menuju kenormalan baru mas," kata dia.

Terkait sekolah mana yang memberlakukan simulasi ini, Adi menyebut kalau masing-masing sekolah boleh membuat simulasi semacam ini. Namun, harus tertib dan bisa dilakukan pada masa masih liburan sekolah seperti saat ini. "Saya tdak tahu jumlahnya sampai sekarang juga banyak yang belum mungkin nanti liburan," kata Adi.

Sementara itu, Kepala bidang (Kabid) SMP Dinas Pendidikan Nasional Lamongan Chusnul Yuli mengatakan, menghadapi tahun pelajaran baru ini pihak sekolah membuat skenario Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) bila wilayah masuk dalam wilayah Zona Kuning, Oranye atau merah. Selain itu, sekolah juga membuat skenario pembelajaran tatap muka digabung dengan PJJ bila zona sudah beralih dari kuning ke hijau.

"Skenario pembelajaran full tatap muka bila sudah zona benar-benar hijau. Untuk Skenario kedua dan ketiga perlu protokol kesehatan yang ketat sehingga perlu ada sosialisasi ke orangtua dan siswa," kata Chusnul.

Simulasi yang dilakukan Diknas Lamongan, menurut Chusnul, sesuai dengan keinginan Mendiknas di Webinar beberapa waktu lalu yang memperbolehkan sekolah mempersiapkan diri untuk menghadapi masa transisi New normal. "Mempersiapkan diri perlu ada ujicoba kelas tatap muka. Mulai masuk sekolah, di kelas, sampai pulang, SOP atau protokolnya apa saja, itu yang perlu diuji coba ke beberapa siswa," kata dia.

Salah satu sekolah yang menerapkan simulasi tersebut adalah SDN Menongo, Kecamatan Sukodadi. Di sekolah ini, simulasi pembelajaran dilakukan selama 5 hari dimulai dengan kelas 5 dan diakhiri kelas 1. Untuk satu kelas dibagi tergantung banyaknya siswa mulai 10 hingga 15 siswa perruang kelas.

"Selama proses belajar juga tetap pakai protokol kesehatan dan pembelajaran dilakukan hanya selama 4 jam," kata Kepsek SDN Menongo, Nastiah Emi Rayahu.
(nth)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1033 seconds (0.1#10.140)