Kembali Diwaduli Pedagang Pasar Weleri, DPRD Desak Pemkab Kendal Tanggapi Keluhan Sepinya Pasar Relokasi
loading...
A
A
A
Sebelumnya, para pedagang mengeluhkan pasar relokasi yang jauh dari kota dan pemukiman penduduk, menyebabkan lapak mereka sepi pembeli. Para pedagang mengaku saban hari banyak dagangan mereka yang membusuk. Mereka pun lantas ingin pindah ke Pasar Weleri lama yang dua tahun lalu terbakar.
Ketua Aliansi Pedagang Asli Pasar Weleri, Ahmad Zamzuri, mengatakan, awal Ramadan tahun ini para pedagang ingin kembali berjualan di halaman Pasar Weleri. Keinginan ini disampaikan karena pedagang ingin bisa merasakan kebahagiaan saat bulan suci tiba.
"Kami ingin puasa dan lebaran tahun ini merasakan bahagia seperti umumnya," kata Ahmad Zamzuri usai audensi dengan Komisi B DPRD Kendal.
"Ada sekitar 93% surat pernyataan dari total jumlah pedagang yang menyampaikan aspirasinya. Ingin awal Ramadan pindah dari relokasi ke pasar yang lama," terangnya.
Keinginan para pedagang yang selama ini telah menerima kebijakan pemerintah untuk direlokasi dikarenakan, pasar relokasi sepi pembeli dan akses jalan menuju pasar relokasi merupakan jalan jalur cepat, rawan kecelakaan sehingga pengunjung takut.
"Jika ini terus dibiarkan, tentu pedagang bisa bangkrut," ucapnya.
Ketua Aliansi Pedagang Asli Pasar Weleri, Ahmad Zamzuri, mengatakan, awal Ramadan tahun ini para pedagang ingin kembali berjualan di halaman Pasar Weleri. Keinginan ini disampaikan karena pedagang ingin bisa merasakan kebahagiaan saat bulan suci tiba.
"Kami ingin puasa dan lebaran tahun ini merasakan bahagia seperti umumnya," kata Ahmad Zamzuri usai audensi dengan Komisi B DPRD Kendal.
"Ada sekitar 93% surat pernyataan dari total jumlah pedagang yang menyampaikan aspirasinya. Ingin awal Ramadan pindah dari relokasi ke pasar yang lama," terangnya.
Keinginan para pedagang yang selama ini telah menerima kebijakan pemerintah untuk direlokasi dikarenakan, pasar relokasi sepi pembeli dan akses jalan menuju pasar relokasi merupakan jalan jalur cepat, rawan kecelakaan sehingga pengunjung takut.
"Jika ini terus dibiarkan, tentu pedagang bisa bangkrut," ucapnya.
(atk)