Kembali Diwaduli Pedagang Pasar Weleri, DPRD Desak Pemkab Kendal Tanggapi Keluhan Sepinya Pasar Relokasi
loading...
A
A
A
KENDAL - DPRD Kendal mendesak Pemerintah Kabupaten menindaklanjuti keluhan para pedagang terkait sepinya pasar relokasi di Terminal Bahurekso.
Ketua Komisi B, Dian Alfat Muhammad mengatakan, pihaknya bisa memaklumi keresahan para pedagang eks pasar Weleri yang ingin kembali ke pasar lama yang terbakar tahun 2020 silam.
"Teman-teman pedagang ingin kembali ke pasar lama yang terbakar ini karena pasar relokasi yang sudah dibangunkan Pemkab sepi. Masalah ini yang harus segera dicarikan solusi, agar para pedagang yang sudah sekian lama terpuruk, bisa kembali bangkit," terangnya, usai menerima audiensi perwakilan pedagang, Kamis (17/3/2022).
Terkait solusinya, politisi muda dari Fraksi PKB ini mengajak Pemkab melalui dinas terkait untuk duduk bersama dengan para pemangku kepentingan terkait mencarikan jalan keluar atas permasalahan yang dikeluhkan para pedagang.
"Kita akan komunikasikan dengan Pemkab Kendal agar aspirasi masyarakat ini ada solusi," katanya.
Sementara itu, anggota Komisi B DPRD Kendal dari Fraksi Gerindra, Rizki Aritonang mengaku siap pasang badan untuk memperjuangkan aspirasi para pedagang tersebut.
"Weleri tanah kelahiran saya, lahir dan besar di sana. Tentu aspirasi warga di sana menjadi tanggungjawab saya," tegasnya.
Dia berharap dengan aspirasi ini pemerintah daerah bisa mendengar dan memberikan solusi terbaik.
"Sebagai seorang anggota legislatif saya akan memaksimalkan peran pengawasan terkait aspirasi pedagang ini, sekaligus menemani hingga menemukan titik solusi," tandasnya.
Riski Aritonang mengaku tak segan untuk menindak lanjuti kasus ini hingga ke tingkat provinsi dan pusat, jika Pemkab Kendal tidak bisa menyelesaikan terkait kasus yang dialami para pedagang di pasar relokasi.
Sebelumnya, para pedagang mengeluhkan pasar relokasi yang jauh dari kota dan pemukiman penduduk, menyebabkan lapak mereka sepi pembeli. Para pedagang mengaku saban hari banyak dagangan mereka yang membusuk. Mereka pun lantas ingin pindah ke Pasar Weleri lama yang dua tahun lalu terbakar.
Ketua Aliansi Pedagang Asli Pasar Weleri, Ahmad Zamzuri, mengatakan, awal Ramadan tahun ini para pedagang ingin kembali berjualan di halaman Pasar Weleri. Keinginan ini disampaikan karena pedagang ingin bisa merasakan kebahagiaan saat bulan suci tiba.
"Kami ingin puasa dan lebaran tahun ini merasakan bahagia seperti umumnya," kata Ahmad Zamzuri usai audensi dengan Komisi B DPRD Kendal.
"Ada sekitar 93% surat pernyataan dari total jumlah pedagang yang menyampaikan aspirasinya. Ingin awal Ramadan pindah dari relokasi ke pasar yang lama," terangnya.
Keinginan para pedagang yang selama ini telah menerima kebijakan pemerintah untuk direlokasi dikarenakan, pasar relokasi sepi pembeli dan akses jalan menuju pasar relokasi merupakan jalan jalur cepat, rawan kecelakaan sehingga pengunjung takut.
"Jika ini terus dibiarkan, tentu pedagang bisa bangkrut," ucapnya.
Ketua Komisi B, Dian Alfat Muhammad mengatakan, pihaknya bisa memaklumi keresahan para pedagang eks pasar Weleri yang ingin kembali ke pasar lama yang terbakar tahun 2020 silam.
"Teman-teman pedagang ingin kembali ke pasar lama yang terbakar ini karena pasar relokasi yang sudah dibangunkan Pemkab sepi. Masalah ini yang harus segera dicarikan solusi, agar para pedagang yang sudah sekian lama terpuruk, bisa kembali bangkit," terangnya, usai menerima audiensi perwakilan pedagang, Kamis (17/3/2022).
Terkait solusinya, politisi muda dari Fraksi PKB ini mengajak Pemkab melalui dinas terkait untuk duduk bersama dengan para pemangku kepentingan terkait mencarikan jalan keluar atas permasalahan yang dikeluhkan para pedagang.
"Kita akan komunikasikan dengan Pemkab Kendal agar aspirasi masyarakat ini ada solusi," katanya.
Sementara itu, anggota Komisi B DPRD Kendal dari Fraksi Gerindra, Rizki Aritonang mengaku siap pasang badan untuk memperjuangkan aspirasi para pedagang tersebut.
"Weleri tanah kelahiran saya, lahir dan besar di sana. Tentu aspirasi warga di sana menjadi tanggungjawab saya," tegasnya.
Dia berharap dengan aspirasi ini pemerintah daerah bisa mendengar dan memberikan solusi terbaik.
"Sebagai seorang anggota legislatif saya akan memaksimalkan peran pengawasan terkait aspirasi pedagang ini, sekaligus menemani hingga menemukan titik solusi," tandasnya.
Riski Aritonang mengaku tak segan untuk menindak lanjuti kasus ini hingga ke tingkat provinsi dan pusat, jika Pemkab Kendal tidak bisa menyelesaikan terkait kasus yang dialami para pedagang di pasar relokasi.
Sebelumnya, para pedagang mengeluhkan pasar relokasi yang jauh dari kota dan pemukiman penduduk, menyebabkan lapak mereka sepi pembeli. Para pedagang mengaku saban hari banyak dagangan mereka yang membusuk. Mereka pun lantas ingin pindah ke Pasar Weleri lama yang dua tahun lalu terbakar.
Ketua Aliansi Pedagang Asli Pasar Weleri, Ahmad Zamzuri, mengatakan, awal Ramadan tahun ini para pedagang ingin kembali berjualan di halaman Pasar Weleri. Keinginan ini disampaikan karena pedagang ingin bisa merasakan kebahagiaan saat bulan suci tiba.
"Kami ingin puasa dan lebaran tahun ini merasakan bahagia seperti umumnya," kata Ahmad Zamzuri usai audensi dengan Komisi B DPRD Kendal.
"Ada sekitar 93% surat pernyataan dari total jumlah pedagang yang menyampaikan aspirasinya. Ingin awal Ramadan pindah dari relokasi ke pasar yang lama," terangnya.
Keinginan para pedagang yang selama ini telah menerima kebijakan pemerintah untuk direlokasi dikarenakan, pasar relokasi sepi pembeli dan akses jalan menuju pasar relokasi merupakan jalan jalur cepat, rawan kecelakaan sehingga pengunjung takut.
"Jika ini terus dibiarkan, tentu pedagang bisa bangkrut," ucapnya.
(atk)