Dinkes Bone Galakkan Prorgam Bias untuk Ciptakan Herd Immunity Anak
loading...
A
A
A
BONE - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bone kembali menggalakkan program Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS), untuk menciptakan herd immunity atau kekebalan kelompok pada anak.
Rencana pelaksanaan bulan imunisasi nasional tahun 2022 akan dilakukan pada bulan Maret dengan pemberian tambahan Campak Rubela dengan sasaran usia 9 bulan hingga 15 tahun.
Sekretaris Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bone drg Yusuf menuturkan program Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS) sempat tertunda. Pasalnya, anak usia sekolah kebanyakan belajar melalui online atau daring sejak pandemi Covid-19.
"Sehingga pada awal Maret ini kembali digalakkan upaya pemerataan jangkauan imunisasi di 27 kecamatan di Kabupaten Bone," kata drg Yusuf yang ditemui di Kantor Dinas Kesehatan Bone, Jalan Ahmad Yani.
Kata dia, Dinas Kesehatan Kabupaten Bone tidak hanya fokus pada percepatan vaksinasi Covid 19, sehingga tidak menjalankan imunisasi pada anak usia sekolah.
"Kita jangan lupa bahwa pada anak terdampak sejumlah penyakit yang mengintai jika tidak dilakukan imunisasi secara lengkap, seperti penyakit campak, tetanus, polio dan sebagainya," katanya.
Sementara itu, Kepala Bidang P2P Dinas Kesehatan, dr Kasmawar Abbas menuturkan pentingnya imunisasi lengkap pada anak untuk menghindari sejumlah penyakit pada diri anak.
Adapun sejumlah penyakit yang dapat dicegah dengan Imunisasi (PD31), adalah polio, hepatitis B, pertusis, difteri, haemophilus influenzae tipe B, campak dan tetanus.
"Maka dari itu perlu dilakukan kampanye imunisasi massal dalam upaya mempertahankan pentingnya imunisasi rutin pada anak untuk menghindari penyakit tersebut, hal ini bisa berpotensi terjadinya kembali penyakit tersebut apalagi masih situasi pandemi," katanya.
Dia menambahkan hal yang menjadi perhatian juga Dinas Kesehatan ketika terjadi Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi(KIPI) pada anak, sesegara mungkin untuk melaporkan ke tim vaksinator atau tenaga kesehatan setempat.
"Apa yang harus dilakukan ketika KIPI, tim akan melakukan pemantauan, laporan, investigai sedetail-detailnya hal ini harus segera mungkin direspon setiap kejadiannya agar mendapatkan penanganan yang tepat," tambahnya.
Lihat Juga: Ganjar Genjot Imunisasi Polio di Jateng, Syafril Nasution: Langkah Tepat Hadapi Bonus Demografi
Rencana pelaksanaan bulan imunisasi nasional tahun 2022 akan dilakukan pada bulan Maret dengan pemberian tambahan Campak Rubela dengan sasaran usia 9 bulan hingga 15 tahun.
Sekretaris Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bone drg Yusuf menuturkan program Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS) sempat tertunda. Pasalnya, anak usia sekolah kebanyakan belajar melalui online atau daring sejak pandemi Covid-19.
"Sehingga pada awal Maret ini kembali digalakkan upaya pemerataan jangkauan imunisasi di 27 kecamatan di Kabupaten Bone," kata drg Yusuf yang ditemui di Kantor Dinas Kesehatan Bone, Jalan Ahmad Yani.
Kata dia, Dinas Kesehatan Kabupaten Bone tidak hanya fokus pada percepatan vaksinasi Covid 19, sehingga tidak menjalankan imunisasi pada anak usia sekolah.
"Kita jangan lupa bahwa pada anak terdampak sejumlah penyakit yang mengintai jika tidak dilakukan imunisasi secara lengkap, seperti penyakit campak, tetanus, polio dan sebagainya," katanya.
Sementara itu, Kepala Bidang P2P Dinas Kesehatan, dr Kasmawar Abbas menuturkan pentingnya imunisasi lengkap pada anak untuk menghindari sejumlah penyakit pada diri anak.
Adapun sejumlah penyakit yang dapat dicegah dengan Imunisasi (PD31), adalah polio, hepatitis B, pertusis, difteri, haemophilus influenzae tipe B, campak dan tetanus.
"Maka dari itu perlu dilakukan kampanye imunisasi massal dalam upaya mempertahankan pentingnya imunisasi rutin pada anak untuk menghindari penyakit tersebut, hal ini bisa berpotensi terjadinya kembali penyakit tersebut apalagi masih situasi pandemi," katanya.
Dia menambahkan hal yang menjadi perhatian juga Dinas Kesehatan ketika terjadi Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi(KIPI) pada anak, sesegara mungkin untuk melaporkan ke tim vaksinator atau tenaga kesehatan setempat.
"Apa yang harus dilakukan ketika KIPI, tim akan melakukan pemantauan, laporan, investigai sedetail-detailnya hal ini harus segera mungkin direspon setiap kejadiannya agar mendapatkan penanganan yang tepat," tambahnya.
Lihat Juga: Ganjar Genjot Imunisasi Polio di Jateng, Syafril Nasution: Langkah Tepat Hadapi Bonus Demografi
(agn)