Warga Diminta Waspada Bencana Hidrometeorologi dan Sambaran Petir

Sabtu, 12 Maret 2022 - 00:12 WIB
loading...
Warga Diminta Waspada Bencana Hidrometeorologi dan Sambaran Petir
Warga diminta mewaspadai bencana hidrometeorologi dan sambaran petir.Foto/ilustrasi
A A A
BANDUNG BARAT - Hujan dengan disertai angin kencang masih akan berpotensi terjadi di wilayah Kabupaten Bandung Barat (KBB) dan Bandung Raya hingga akhir Maret 2022.

Kondisi itu bahkan telah terjadi sejak sepekan terakhir. Bahkan pada Rabu (9/3/2022) lalu ada tujuh rumah yang terbakar akibat petir yang menyambar kabel listrik sehingga menimbulkan percikan api dan merembet ke rumah warga.

Baca juga: Hilang 2 Bulan, Warga Cianjur Ditemukan Tinggal Kerangka di Dasar Jurang

"Akhir-akhir ini hujan disertai petir dan angin kencang, selalu turun setiap hari bahkan dari siang hingga malam. Cuacanya ekstrem," kata warga Cimareme, Ngamprah, Hendra Gunawan (40), Jumat (11/3/2022).

Hendra menyebutkan cuaca di KBB saat ini sulit diprediksi, pagi hingga siang panas tapi sore sampai malam hujan. Agar mencegah hal-hal tidak diinginkan, dirinya kerap mematikan aliran listrik saat hujan dan petir menerjang.

Terkait kondisi cuaca saat ini, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memberikan penjelasan jika saat ini terjadi belokan angin sehingga memicu pertumbuhan banyak awan cumulonimbus (Cb).

Prakirawan BMKG Bandung, Muhammad Iid menjelaskan, awan cumulonimbus ini menyimpan banyak energi sehingga memicu hujan lebat, hujan es, dan petir apabila berada di ketinggian sekitar 11 kilometer dari permukaan tanah.

"Awan ini berdampak pada cuaca ekstrem, hujan lebat, hujan es, petir, dan angin kencang. Karena menyimpan banyak energi dan multi sel," ucapnya.

Dikatakannya, periode musim hujan ini bakal terjadi hingga akhir Maret 2022. Bahkan bulan ini disebut waktu di mana curah hujan paling tinggi bakal terjadi. Berdasarkan data klimatologis yang diinput selama 30 tahun terakhir, Maret 2022 menjadi bulan dengan curah hujan tertinggi.

"Kami mengimbau warga waspada terhadap potensi bencana akibat cuaca ekstrem. Serta menghindari tempat tinggi dan terbuka atau berteduh di bawah pohon," tuturnya.
(msd)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 1.0211 seconds (0.1#10.140)