26 Pekerja Migran Asal Bali yang Dievakuasi dari Ukraina Tiba di Kampung Halaman
loading...
A
A
A
DENPASAR - Sebanyak 26 Pekerja Migran Indonesia (PMI) asal Bali yang dievakuasi dari Ukraina tiba di kampung halaman, Senin (7/3/2022) malam. Mereka pun kembali berkumpul keluarganya.
Ke-26 PMI itu tiba di Bandara Ngurah Rai dengan pesawat AirAsia QZ-7518 dari Jakarta. Mereka diterbangkan ke Bali setelah selesai menjalani karantina di Jakarta.
Baca juga: Karantina Dihapus, Turis Australia Ini Langsung Beli Tiket ke Bali
Suasana haru bercampur suka cita pecah begitu puluhan pahlawan devisa itu keluar dari pintu kedatangan internasional dan bertemu dengan keluarganya masing-masing.
Mereka saling berlarian untuk segera bisa memeluk setiap anggota keluarga. Tangis pun pecah disusul ciuman dan dekapan erat satu sama lain. "Syukur kamu bisa pulang dengan selamat. Terimakasih Tuhan," ujar Wayan Amin, suami sambil memeluk erat istrinya, Ni Ketut Muliasih.
Muliasih menginjakkan kaki di Bali setelah tujuh bulan bekerja di Ukraina. Ia seharusnya dua tahun dikontrak sebagai terapis spa di negeri yang sekarang dilanda peperangan itu.
Ia sangat bersyukur bisa pulang dengan selamat, meski belum bisa membawa uang banyak dari hasil kerjanya. "Yang penting bisa berkumpul kembali dengan suami, anak dan keluarga," ujar perempuan asal Bangli ini.
Ke-26 PMI itu tiba di Bandara Ngurah Rai dengan pesawat AirAsia QZ-7518 dari Jakarta. Mereka diterbangkan ke Bali setelah selesai menjalani karantina di Jakarta.
Baca juga: Karantina Dihapus, Turis Australia Ini Langsung Beli Tiket ke Bali
Suasana haru bercampur suka cita pecah begitu puluhan pahlawan devisa itu keluar dari pintu kedatangan internasional dan bertemu dengan keluarganya masing-masing.
Mereka saling berlarian untuk segera bisa memeluk setiap anggota keluarga. Tangis pun pecah disusul ciuman dan dekapan erat satu sama lain. "Syukur kamu bisa pulang dengan selamat. Terimakasih Tuhan," ujar Wayan Amin, suami sambil memeluk erat istrinya, Ni Ketut Muliasih.
Muliasih menginjakkan kaki di Bali setelah tujuh bulan bekerja di Ukraina. Ia seharusnya dua tahun dikontrak sebagai terapis spa di negeri yang sekarang dilanda peperangan itu.
Ia sangat bersyukur bisa pulang dengan selamat, meski belum bisa membawa uang banyak dari hasil kerjanya. "Yang penting bisa berkumpul kembali dengan suami, anak dan keluarga," ujar perempuan asal Bangli ini.
(msd)