RS Siloam Manado Edukasi Cara Penanganan Infeksi Telinga

Selasa, 08 Maret 2022 - 00:07 WIB
loading...
RS Siloam Manado Edukasi...
Dokter spesialis THT konsultan Laring Faring, dr Olivia Claudia Pingkan Pelealu Sp.THT-KL (K), pada edukasi bincang sehat melalui aplikasi zoom dan kanal YouTube, Jumat (4/2/2022).Foto ist
A A A
MANADO - Pada organ telinga manusia, terdapat tuba eustachius, yang merupakan sebuah saluran kecil yang menghubungkan telinga bagian tengah dengan nasofaring yaitu daerah bagian belakang dari hidung. Infeksi telinga terjadi ketika saluran estachius tersebut yang tersumbat hingga menyebabkan terbentuknya cairan di telinga bagian tengah.

Demikian penjelasan dokter spesialis THT konsultan Laring Faring, dr Olivia Claudia Pingkan Pelealu Sp.THT-KL (K), pada edukasi bincang sehat melalui aplikasi zoom dan kanal YouTube, Jumat (4/2/2022).



"Ada beberapa jenis infeksi pada organ telinga yang disebabkan oleh bakteri dan virus. Infeksi ini sering terjadi pada anak kecil dan remaja dikarenakan memiliki saluran eustachius yang lebih sempit, pendek dan horizontal dibanding pada orang dewasa," jelas Dr. dr. Olivia yang kesehariannya berpraktek tetap di Rumah Sakit Siloam Manado

Lanjut dr Olivia, sejumlah gejala yang dapat diamati pada infeksi telinga antara lain nyeri sedang dan rasa tidak enak dalam telinga. Penderita merasakan adanya tekanan dari dalam telinga yang menetap dan adanya cairan yang keluar dari telinga serta berkurangnya kualitas pendengaran.

"Gejala ini dapat menetap atau hanya bersifat sementara. Gejala dapat muncul pada salah satu atau bahkan kedua telinga. Nyeri biasanya dirasakan lebih berat tergantung jenis dan tingkat keparahan penyakitnya," ungkap dr Olivia.

Menurut dr Olivia, infeksi telinga ringan dapat disembuhkan tanpa intervensi. Jika gejala semakin memburuk dan tidak ada perubahan, antibiotik dapat diberikan dengan mempertimbangkan berbagai kondisi pada penderita.

Penanganan infeksi, lanjut dia, disesuaikan dengan gejala yang dialami. "Jika penderita merasakan adanya tekanan dan rasa penuh, keluar cairan encer dari lubang telinga dan nyeri pada saat buka mulut dan atau menggerakkan rahang, dapat diobati dengan membersihkan telinga dengan hati-hati dan obat tetes telinga atau sistemik," ungkap dr Olivia Claudia.

Selanjutnya penanganan infeksi telinga 'otitis eksterna maligna', infeksi difus di liang telinga luar dan struktur lain seperti tulang rawan dan tulang disekitarnya. Di mana infeksi ini memiliki gejala seperti rasa gatal di liang telinga disertai nyeri, adanya cairan yang banyak pada liang telinga, bengkak, granulasi bahkan jika saraf wajah terkena dapat menyebabkan wajah mencong.

"Penanganan 'otitis eksterna maligna ini dilakukan dengan pengobatan antibiotik , simtomatik dan melakukan pembedahan apabila diperlukan," ungkap dokter spesialis THT ini.

Sedangkan infeksi jamur pada liang telinga yang dikenal dengan 'otomikosis' dan umumnya dipengaruhi oleh kelembaban yang tinggi, memiliki gejala rasa gatal yang berlebihan dan berkelanjutan. Selain itu, ada ada cairan yang memenuhi rongga telinga hingga cairan keluar dari telinga.

"Pengobatan infeksi telinga otomikosis dengan obat anti jamur, antihistamin, analgetik, tetes telinga anti jamur atau salep anti jamur," tutur Olivia.

Untuk infeksi telinga 'perinkondritis' yaitu infeksi pada tulang rawan yang menjadi kerangka daun telinga dengan gejala seperti telinga kemerahan, panas dan nyeri, dapat diterapi dengan kompres dingin dan antibiotik. Tetapi untuk fase yang lebih lanjut dapat dilakukan insisi dan drainase," pungkasnya.
(don)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2331 seconds (0.1#10.140)