Dinkes Sulsel Sebut Vaksinasi Kunci Transisi Pandemi ke Endemi
loading...
A
A
A
MAKASSAR - Pemerintah pusat tengah menyiapkan skenario transisi pandemi ke endemi sambil terus memantau detail perkembangan Covid-19.
Kepala Dinas Provinsi Sulawesi Selatan Arman Bausat menyambut baik dan berharap hal tersebut bisa segera terlaksana. Apalagi sudah ada sinyal dari organisasi kesehatan dunia atau WHO untuk mengubah status dari pandemi ke endemi.
"Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Kesehatan juga telah mempelajarinya dan kemungkinan juga sudah mulai melakukan skenario untuk mengubah pandemi ke arah endemi," kata Arman, Senin (7/3/2022).
Sekadar diketahui, pandemi merupakan fase sebuah penyakit menyebar secara luas dan cepat dengan kasus meningkat secara eksponensial di wilayah yang luas. Sementara endemi merupakan kondisi ketika penyebaran virus bisa dikendalikan dan masyarakat sudah mulai beradaptasi.
"Covid-19 ini kan tidak akan hilang, tidak akan pernah hilang, makanya disebut endemi, karena selalu ada. Kalau ketahanan tubuh atau herd immunity tercapai di masyarakat, virus itu ada tapi tidak bisa menyerang," jelas Arman.
Arman memperkirakan, perubahan status pandemi menuju endemi di tanah air akan dilakukan secara bertahap per wilayah. Salah satu indikatornya kemungkinan besar ialah vaksinasi yang minimal cakupannya 70 persen untuk setiap kategori.
"Vaksinasi harus rata semua. Lansia harus di atas 70 persen, anak-anak di atas 70 persen, umum juga di atas 70 persen. Beberapa provinsi sudah mengarah ke sana, terutama di Pulau Jawa dan Sumatera. Kita yang di Sulawesi maupun Papua masih rendah," bebernya.
Saat ini, cakupan vaksinasi Sulawesi Selatan untuk dosis pertama sudah mencapai 84,96% atau 5.996.521 orang dari total sasaran 7.058.141 orang.
Untuk dosis kedua berada di angka 57,82% atau 4.080.723 orang. Sementara dosis ketiga atau booster masih sangat rendah, yakni 2,64% atau 186.405 orang.
Arman berharap Sulsel segera memiliki indikator yang menjadi tolak ukur Kementerian Kesehatan untuk masuk fase edemi.
"Makanya supaya cepat bisa endemi kita perlu menyebarkan informasi semua vaksinasi kalau mau lepas masker itulah gunanya media membantu kita, ayo vaksinasi suapaya kita cepat masuk ke endemi, bisa lepas masker," katanya.
Kepala Dinas Provinsi Sulawesi Selatan Arman Bausat menyambut baik dan berharap hal tersebut bisa segera terlaksana. Apalagi sudah ada sinyal dari organisasi kesehatan dunia atau WHO untuk mengubah status dari pandemi ke endemi.
"Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Kesehatan juga telah mempelajarinya dan kemungkinan juga sudah mulai melakukan skenario untuk mengubah pandemi ke arah endemi," kata Arman, Senin (7/3/2022).
Sekadar diketahui, pandemi merupakan fase sebuah penyakit menyebar secara luas dan cepat dengan kasus meningkat secara eksponensial di wilayah yang luas. Sementara endemi merupakan kondisi ketika penyebaran virus bisa dikendalikan dan masyarakat sudah mulai beradaptasi.
"Covid-19 ini kan tidak akan hilang, tidak akan pernah hilang, makanya disebut endemi, karena selalu ada. Kalau ketahanan tubuh atau herd immunity tercapai di masyarakat, virus itu ada tapi tidak bisa menyerang," jelas Arman.
Arman memperkirakan, perubahan status pandemi menuju endemi di tanah air akan dilakukan secara bertahap per wilayah. Salah satu indikatornya kemungkinan besar ialah vaksinasi yang minimal cakupannya 70 persen untuk setiap kategori.
"Vaksinasi harus rata semua. Lansia harus di atas 70 persen, anak-anak di atas 70 persen, umum juga di atas 70 persen. Beberapa provinsi sudah mengarah ke sana, terutama di Pulau Jawa dan Sumatera. Kita yang di Sulawesi maupun Papua masih rendah," bebernya.
Saat ini, cakupan vaksinasi Sulawesi Selatan untuk dosis pertama sudah mencapai 84,96% atau 5.996.521 orang dari total sasaran 7.058.141 orang.
Untuk dosis kedua berada di angka 57,82% atau 4.080.723 orang. Sementara dosis ketiga atau booster masih sangat rendah, yakni 2,64% atau 186.405 orang.
Arman berharap Sulsel segera memiliki indikator yang menjadi tolak ukur Kementerian Kesehatan untuk masuk fase edemi.
"Makanya supaya cepat bisa endemi kita perlu menyebarkan informasi semua vaksinasi kalau mau lepas masker itulah gunanya media membantu kita, ayo vaksinasi suapaya kita cepat masuk ke endemi, bisa lepas masker," katanya.
(agn)