Jelang Pelantikan, Plt Gubernur Sulsel Dipastikan dalam Kondisi Prima

MAKASSAR - Pelantikan Plt Gubernur Andi Sudirman Sulaiman sebagai Gubernur Sulawesi Selatan definitif masih menanti keputusan pemerintah pusat. Beredar wacana pelantikan akan digelar pada 10 Maret 2022 mendatang.

Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Sulawesi Selatan , Amson Padolo tak menampik ataupun mengiyakan kabar tersebut. Meski pihaknya masih menunggu kepastian dari istana.

"Ini kan pelantikan bergantung dari kesiapan pemerintah pusat dalam hal ini istana. Tapi secara prinsip, Pemprov Sulsel dalam hal ini Plt gubernur akan selalu siap apabila jadwal yang ditetapkan memang sudah ada," ucap Amson, Senin (7/3/2022).



Amson menuturkan, pihaknya saat ini terus memantau kondisi kesehatan Andi Sudirman Sulaiman agar tetap prima hingga pelantikan digelar.

"Kesiapan pertama adalah bagaimana secara fisik beliau dalam kondisi yang baik. Karena pada saat akan pelantikan itu akan ada tes PCR di istana," katanya.

Amson memastikan saat ini Andi Sudirman masih berada di Makassar. Jika benar pelantikan digelar pada 10 Maret 2022 mendatang, maka setidaknya pada tanggal 8 Maret, Andi Sudirman sudah akan bertolak ke Jakarta untuk persiapan geladi dan lainnya.

"Bapak belum di Jakarta. Tadi masih mengikuti peluncuran penyerahan buku dari Sekretariat Negara secara virtual di rumah jabatan. Kalau benar pelantikan tanggal 10, ya pasti dua hari sebelumnya sudah ke sana," bebernya.

Berdasarkan ketentuan protokol istana negara, saat pelantikan digelar, Andi Sudirman akan didampingi oleh Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Sulawesi Selatan, Naoemi Octarina, Ketua DPRD Sulawesi Selatan Andi Ina Kartika Sari, dan Sekretaris Provinsi Sulawesi Selatan Abdul Hayat Gani.

Di sisi lain, sejumlah fasilitas juga disiapkan pihak Pemprov untuk Andi Sudirman. Salah satunya rumah jabatan gubernur yang berlokasi di Jalan Sungai Tangka No 31 Makassar.

Plt Kepala Biro Umum Sekretariat Daerah Pemprov Sulsel , Andi Darmawan Bintang berujar, rumah jabatan tersebut sebelumnya sudah dilakukan pembenahan di beberapa bagian.





Namun, pembenahan yang dilakukan tidak banyak sehingga proses pengerjaannya cepat selesai.

"Perbaikannya tidak secara total. Yang dianggap kurang atau rusak diperbaiki. Intinya bangunan itu sudah siap dimasuki Pak Gubernur," kata Darmawan.

Pembenahan itu juga dilakukan sebagai bentuk pemeliharaan terhadap rumah jabatan yang cukup lama tak ditempati pasca Nurdin Abdullah, mantan Gubernur Sulsel dibekuk KPK. Sejak saat itu, nyaris tak ada lagi kegiatan di sana.